#5

1.5K 175 17
                                    

Zhongli pergi menyusuri pusat kota liyue yang sungguh makmur seperti biasanya, dan dia sangat bahagia karena itu. Beberapa penduduk menyapanya saat dia Berjalan-jalan disekitar taman, dia sudah sering pergi secara diam-diam seperti ini jadi para penduduk lokal sudah tidak kaget lagi.

Dalam perjalanannya berkeliling kota, dia menemukan sebuah bangunan megah yang terbentang luas tidak jauh dari taman tadi. Kediaman dari seorang Duke yang berasal dari Snezhnaya yang menetap disini. Yang membuatnya menjadi cukup menarik perhatian adalah, bahwa dia tidak memiliki 'Marga' kebanyakan orang mengira bahwa sang kepala keluarga tidak memiliki marga karena dia naik dengan usahanya sendiri, namun kenyataannya ialah karena dia adalah seorang 'Harbinger' yang merupakan bawahan langsung Tsaritsa, namun kemampuannya tidak dapat diragukan lagi, jadi sang Raja membiarkannya. Dan karena sang kepala keluarga, Scaramouche memiliki hubungan langsung dengan sang Electro Archon, dia sama sekali tidak dapat diganggu begitu saja, walaupun hubungan macam apa itu masih belum diketahui oleh pihak kerajaan.

Zhongli melanjutkan perjalanannya berkeliling kota, dia menghampiri sebuah toko roti dan membeli cukup banyak roti dari sana, dia juga menghampiri toko permen, lalu pergi menuju pesisir kota. "Selamat siang anak-anak, bagaimana kabar kalian semua? " Zhongli menyapa para anak kecil di sebuah kawasan yang 'terbengkalai' dia belum memiliki kekuasaan yang cukup untuk memperbaikinya jadi yang bisa dia lakukan hanyalah memberikan sedikit roti juga permen untuk membantu anak-anak disana.

...

Childe sudah lelah, seharian bersama tuannya terlalu berat untuk dirinya. Sangat menyiksa, dan memalukan, namun sepertinya dia harus bersyukur bahwa mood tuannya sedang baik, dia tidak dicambuk sama sekali hari ini. Walaupun pantatnya menjadi korban karena selalu disentuh olehnya, namun itu tidak separah dicambuk bukan?

Dan akhirnya, dia diperbolehkan untuk kembali ke kamarnya! Kamarnya yang kecil dan kumuh itu entah kenapa terlihat sangat nyaman, Childe sudah sangat merindukan kamar tersayangnya ini walaupun baru berpisah 1 malam. Berhubung dia sudah kembali ke kamarnya, tidaklah itu berarti dia dapat bertemu dengan temannya itu sekarang?

Childe dengan cepat keluar dari jendela kamarnya itu, udara malam begitu dingin, namun juga segar dalam satu waktu. Dia memanjat pagar besi yang mengelilingi asrama para budak, dan berlarian di kota yang sudah gelap itu, menuju tempat dimana dia dan temannya itu biasa bertemu.

Namun sepertinya, mereka berdua bertemu agak lebih cepat dari biasanya hari ini. "Childe? " Zhongli menatap Childe dengan tatapan terkejut, karena kondisi Childe yang agak.. Mengenaskan?

Rambut acak-acakan, bau alkohol di bajunya, wajahnya yang lebih pucat dari biasanya, juga bekas gigitan di sekujur tubuhnya. Tidak seperti Childe yang biasanya, dan itu membuat Zhongli sangat khawatir.

"Apakah kau tidak apa-apa, Childe? " Zhongli bertanya, kekhawatiran terpancar jelas dari mata emasnya itu.

"Ah, sepertinya lebih baik jika kita masuk terlebih dahulu..? " Childe menggaruk tengkuknya secara refleks, namun dia segera menarik tangannya lagi setelah merasakan nyeri dari bekas luka gigitan tuannya itu. "Aku akan menceritakan semuanya, tidak enak jika kita membicarakannya di tempat terbuka, bukan? "

Childe melangkah kekolong jembatan itu, yang disusul oleh Zhongli juga. Suasananya berat, dikarenakan kondisi milik Childe itu. "Jadi.. Apa yang terjadi kepadamu? " Zhongli bertanya dengan khawatir.

"Ah, ini.. Bekas gigitan tuanku. " Childe menjawab, "dia selalu melakukannya setiap dia memiliki banyak pikiran atau memang sedang ingin.. "

"Aku mengerti, kau tidak perlu menceritakan selebihnya jika kau ingin. " Zhongli tersenyum kepada Childe, "namun tetap saja, luka-luka ini harus diobati. Datanglah kemari lagi besok malam, aku akan membawakan obat untukmu. Bubu  pharmacy pasti sudah tutup di jam segini. "

Childe terdiam sejenak, "terimakasih, Zhongli. " kepalanya tertunduk, dan tanpa sadar air matanya menetes. "Terimakasih banyak, sungguh.. "

"Childe.." Zhongli adalah seseorang yang dapat menyembunyikan perasaannya dengan sangat baik, dan kemampuannya untuk tetap tenang di situasi apapun sungguh tidak diragukan lagi, namun di hadapan tangisan dari orang yang dia sukai.. Sepertinya dia menjadi sangat lemah.

Dan tanpa sadar dia memeluknya, dengan sangat erat. Seolah-olah dia takut bahwa jika dia melepaskannya maka dia akan kehilangannya, Zhongli tidak peduli lagi bahwa piama mahal miliknya akan basah karena air mata atau kotor karena ingus, dia tidak peduli lagi.

"Apakah ini benar-benar pertama kalinya dia melakukan hal seperti itu kepadamu? " Zhongli bertanya kepada Childe, dia sedih sekaligus marah untuk temannya itu.

"Tidak, namun sepertinya ini yang terparah. Biasanya dia akan bosan setelah 'keluar' beberapa kali. "

"Ah, begitu ya.. "

Mereka tetap berada di posisi tersebut sampai-sampai tidak sadar bahwa matahari sudah menjelang terbit, dan beberapa orang pasti sudah mulai beraktivitas sekarang.

Tap tap

Seorang wanita muda pergi menyusuri lorong yang tidak terlalu gelap namun tidak terlalu terang juga, langkahnya menuntun dirinya menuju sebuah kamar yang cukup besar. Wanita itu membuka pintu kamar tersebut dengan sangat perlahan, wajahnya terlihat tenang walaupun lorong tersebut agak menakutkan. Sampai dia melihat bahwa kasur yang berada di tengah ruangan tersebut itu kosong, "ASTAGA!! YANG MULIA PUTRA MAHKOTA MENGHILANG!! " dan parahnya, Zhongli tidak menutup jendela ruangannya tersebut.

Unreachable | Zhongli x ChildeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang