[ #15 , Liburan ]

64 6 0
                                    

"ASSALAMUALAIKUM!! SUNWOO GANTENG PUL-"

"SUNWOO ANJING, MASIH INGET KOREA LO?"

"OLEH-OLEH BUAT KAMI MANA?!"

"LO DI AMERIKA ADA YANG NAKSIR KAGAK?"

"KOK NGGAK BAWA GANDENGAN CEWEK AMERIKA?"

"APA KABAR BOS MUDA??!"

Sunwoo mematung di ambang pintu basecamp, mendengar pertanyaan teman-temannya yang terlontar untuk dirinya serta ada unsur mengejek.

Sunwoo menatap semua teman-temannya dengan tatapan datar. Laki-laki itu balik badan hendak meninggalkan basecamp, karena ceritanya Sunwoo ngambek.

Tapi dengan cepat Eric merangkul pundak Sunwoo dan menyeret laki-laki Kim itu untuk bergabung di ruang tengah.

"Kita bercanda doang kali, serius amat lo." Kata Eric.

Mendengar itu Sunwoo hanya mendengus kesal.

"Jawab dong pertanyaan kami bro." Kata Hyunjin, laki-laki itu menyenggol siku Sunwoo.

"Apa?" Tanya Sunwoo. Begitu banyak pertanyaan menyerbunya membuat Sunwoo tidak ingat salah satunya.

"Gimana selama di Amerika?" Tanya Sanha.

"Biasa aja. Gue lebih suka disini. Disana gue nggak kenal siapa-siapa." Jawab Sunwoo.

"Aduh, gimana sih lo. Harusnya kenalan dong! Siapa tau dapet jodoh bule." Kata Hyunjin.

Sunwoo tidak menanggapi, lebih tepatnya malas menanggapi.

"Jaemin juga ke Amerika, lo ada ketemu dia?" Tanya Jeno.

"Mana mungkin! Amerika kan luas, siapa tau tujuan mereka berlawanan arah." Kata Jihoon.

"Ketemu. Gue ketemu dia kemarin waktu makan siang." Jawab Sunwoo.

"Serius? Kenapa kalian enggak pulang ke Korea bareng kalo gitu?" Tanya Eric.

Sunwoo menggeleng. "Nggak tau. Emang Jaemin juga balik hari ini?" Sunwoo bertanya balik.

Jeno mengendikan bahunya tidak tahu. "Kalo nggak hari ini mungkin besok." Jawabnya.

➖➖➖

Jadwal Jaemin harusnya ia sudah tiba di Korea hari ini. Namun saat ini Jaemin malah duduk di sebuah ruangan CEO perusahaan di China.

Laki-laki duduk santai menunggu si pemilik ruangan datang. Sekretarisnya mengatakan jika CEO nya sedang pergi keluar sebentar. Dan Jaemin memilih untuk menunggu.

Menunggu bukanlah tipe Jaemin. Kalau bukan karena urusan penting, Jaemin juga tidak mau datang kesini dan menghabiskan waktunya untuk menunggu.

10 menit kemudian, pintu ruangan terbuka dan memunculkan sosok pemilik ruangan tersebut. Jaemin hanya menatapnya sebentar kemudian mengalihkan pandangannya.

"Oh ayolah, apakah kau kesal kakak?" Tanya laki-laki itu karena melihat Jaemin mengabaikannya.

"Menurutmu saja." Jawab Jaemin dengan nada dingin.

"Baiklah. Aku minta maaf." Balasnya. Kedua tangan laki-laki itu berada di saku celananya.

"Ah bagaimana kalo jangan terlalu formal, pertemuan ini bukan tentang bisnis." Lanjutnya lagi.

Hal tersebut membuat Jaemin langsung menatap laki-laki itu. "Lo mau bahas apa?" Tanya Jaemin langsung ke inti.

"Wah, lo udah nggak sabar atau bagaimana? Lo keliatan buru-buru." Laki-laki itu berjalan melewati Jaemin, dan duduk di kursi kebesarannya.

Rache [00L vol.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang