Chapter 2 : Siapa?

1.8K 190 134
                                    

[03.00]

"Kak... Bangun.." Kata Gempa menggoyang tubuh Taufan yang masih terbungkus selimut

"Ini kan masih jam tiga pagi, Gem..."

"Kasur milik Kak Taufan bau pesing, apa Kak Taufan baru mimpi kecebur sungai?"

"Jangan omong kosong deh... Kakak masih ngantuk nih ..."

"Bangun lu Kebo, Kasur lu bau banget" Halilintar menendang-nendang tubuh Taufan

"Iya iya... Gua bangun"

...

"Kak..." Gempa

"Apa?"

"Itu anak siapa?"

Seorang anak tertidur lelap di kasur milik Taufan dengan celananya yang basah kuyup mengeluarkan bau tidak sedap.

"Sekarang kita tahu penyebab nya" Halilintar

.
.
.

"Nih anak udah dibersihin dari ompolnya sampe dah diganti bajunya masih molor mulu" Halilintar

"Ngga boleh gitu" Taufan memeluk anak tersebut dengan erat

Sejak jam tiga pagi hingga jam enam pagi hari ini, Taufan tidak henti-hentinya memeluk anak kecil yang ditemukan nya tertidur diatas kasurnya.

Anak kecil dengan usia sekitar 6 tahun dengan rambutnya yang bewarna biru serta beberapa helai bewarna putih.

"Ugh...."

"Hei... Dia bangun!" Duri

"Di-dimana..."

"Selamat pagi" ucap Taufan dengan tersenyum lebar

"Papa?"

Gasp!
Taufan menutup mulutnya tidak percaya dan matanya mulai berkaca-kaca,

"Aku ... Punya anak?" Entah kenapa nada intonasi suranya nampak bahagia

"Hei, namamu siapa?" Tanya Blaze

"Liung... Be-liung"

"Oh! Kuasa tahap tiganya Kak Taufan!" Solar

"Tte... Kemana kupu-kupu kemarin?" Halilintar

"Itu... Beliung"

"WAH! KAMU IMUT SEKALI!!! LALU SIAPA MAMA NYA?" Taufan mengangkat Beliung dan dibalas gelengan kepala darinya

"Pasti dia ya!" Taufan menunjuk ke Halilintar

"Jangan bawa bawa gua!" Halilintar

"Udah lah kak, dari season Supra ke season Beliung, masih ngga kapok juga" Blaze

"Kak... Kak Taufan itu... Single parent, kayaknya-" Gempa

"Hiks ... Ngga papa, aku akan merawat mu sepenuh hati seperti anakku sendiri" Taufan memeluk erat Beliung dengan drama nya

Kan emang anak lu, pikir semuanya

Akhirnya Gempa pun memulai aktivitas memasaknya bersama Duri, sementara semua saudaranya yang lain masih mengantri untuk mandi.

Taufan mendapat giliran terkahir karna semua saudara nya takut dia bakal lama banget mandinya. Apalagi dia bawa anak. Hingga tibalah giliran nya untuk mandi.

"Okey ... Gimana cara mandiin kamu?"

Yang diajak bicara hanya menggeleng. Beliung kemudian melihat sekeliling dan menemukan sebuah benda yang ia sangat penasaran.

"Oh kau mau mandi pake shower?"

"Mau!"

Kriieet!
Shower dinyalakan bukannya senang, Beliung langsung terbang ke atap kamar mandi dan menjauhi airnya. Kecil kecil ngeri juga nih anak.

Baby LiungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang