Chapter VII: Kencan Kejutan

1.3K 141 4
                                    

Waktu pacaran, saya pernah jemput Ega pulang nonton konser di Bandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu pacaran, saya pernah jemput Ega pulang nonton konser di Bandung. Tepatnya saat ada acara musik di Orchid Forest, Cikole.

Saya sendiri gak ikut nonton karena kebetulan sudah ada acara keluarga, jadi hanya bisa jemput saat pulang. Itu pun penuh dengan perjuangan.

Soalnya jalanan sangat macet, plus acara digelar akhir pekan.

Tapi saya orangnya maju tak gentar. Apalagi kalau berurusan dengan pacar. Kasihan kan Ega kalau saya mageran.

Dia sudah jauh-jauh datang dari Jakarta, saya juga menjanjikan akan dijemput.

Kalau sampai tidak datang cuma gara-gara jalan macet, rasanya gak etis sekali.

Saya jemput Ega di gerbang masuk Orchid Forest, yang ternyata masuk ke dalam areanya cukup jauh, mungkin 1 kilometer ada.

Saya sendiri belum pernah ke sana. Jadi merasa sedikit bersalah karena tidak menjemput Ega tepat di lokasi acara.

Tapi Ega dan dua temannya terlihat senang, meski baju mereka terlihat sedikit basah, karena rintik hujan mengguyur area saat sore.

"Coba kamu ikut nonton A, seru banget."

Ega duduk di kursi depan sambil menenggak sebotol air mineral overpriced, yang dijual abang-abang di lokasi wisata itu.

Keringat mengucur di pelipis Ega, bikin saya refleks mengelap bulir-bulir keringat sekitar wajahnya, lalu memberikan sweater berwarna cream yang saya pakai.

Udara cukup dingin, saya takut kalau dia sakit. Apalagi Ega cuma pakai t-shirt dan kemeja.

"Makasih, Yang. Hehe."

Dua teman Ega hanya berdehem menggoda kami. Tapi saya gak keberatan, pamer perhatian sedikit sama pacar sendiri. Selama tidak mempertontonkan kemesraan yang berlebihan.

Saya mengantar Ega ke hotel tempatnya menginap, tak jauh dari lokasi acara. Kami sangat kelaparan, dan jalanan macet.

Jadi kami berempat memutuskan untuk memesan makanan di hotel saja. Nasi goreng, tahu isi, kopi dan teh, diantarkan oleh pelayan hotel ke kamar Ega.

Ia kebetulan tidur sendirian, di kamar dengan ranjang queen size, sementara dua temannya berbagi kamar, dengan twin bed.

Kami lalu makan dengan lahap, sembari mendengarkan cerita sisa konser beberapa jam lalu.

Saya lebih banyak diam mendengarkan ketiganya bercerita, soal penampilan para penyanyi yang mereka tonton.

"Asli sih, suara Dean tuh bikin merinding banget kalau di dengerin langsung."

Gerry, teman Ega yang punya style fashion bak anak hip hop, terlihat antusias menceritakan penyanyi bernama Dean.

Tidak cuma menceritakan bagian senang-senangnya saja. Ega juga curhat soal lokasi acara yang kelewat jauh, juga ketidaksiapan panitia saat hujan turun.

Menikah DenganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang