7. ☔ TUJUH ☔

1 0 0
                                    

Sedari tadi Amaya sedang sibuk membantu tantenya melayani pelanggan di toko yang sedang ramai, dan sekarang pelanggan sudah mulai sedikit sepi.

"Ha... Akhirnya selesai juga, capek banget astaga" ujar Amaya sembari menyeka keringat di dahinya.

"Ye.. kata siapa udah selesai, ini mah baru permulaan belum aja nanti malem" ucap tante Linda yang sedang berjalan melewati Amaya sembari membawa gelas-gelas kotor kedalam.

"Ya... ka..n..." Amaya bingung harus menjawab apa, jadi ia hanya bisa menggarukkan kepalanya yang tidak gatal

"Ya kan ya kan apa!! Ha!! Nggak jelas kamu tuh, udah sana lanjutin kerjanya. Gini aja udah ngeluh apa lagi kalo udah nikah heem udah kejang-kejang kamu" ujar tante linda sembari bekerja.

"Iih apaan sih tan, nggak gitu juga kali" kesal Amaya sembari berjalan menghentak-hentakkan kakinya kesal.

Tringg...

Suara lonceng dipintu berbunyi menandakan ada pelanggan masuk membuat Amaya tidak jadi masuk kedalam kedalam dapur dan melihat siapa yang masuk, ternyata ia adalah Justin dengan sepupunya David.

"Selamat datang ditoko kue Mars'L, mau pesen apa" ucap tante linda setelah mengambil buku pesanan pelanggan kemudian berlari kecil ke arah Justin dan david, setelah menerima pesanan ia langsung bergegas membuat pesanan yang di minta.

Justin dan david berbincang-bincang cukup lama hingga waktu menunjukkan pukul 11 lewat beberapa menit.

Tak jauh dari tempat Justin dan david tempati Amaya yang sedang duduk meminum minumannya sembari memerhatikan david begitu lama sehingga membuat Justin merasakan ada yang memerhatikan mereka, saat penglihatannya menyelusuri seluruh toko ia melihat Amaya yang sedang melamun sembari memandang ke arah David membuat ia merasa kesal entah kenapa.

"Dav, lo pulang duluan" ucap Justin tiba-tiba.

" Lo ngusir gue?" tanya david sembil mengangkat sebelah alisnya.

"Ck udah sana cepetan" ujar Justin dingin.

  " Iya iya" pasrahnya kemudi berdiri sembari menaruh uang 50 ribu dimeja dan pergi keluar dengan wajah datar.

Sedangkat Justin, ia terus memperhatikan Amaya yang sedang melamun sembari melihat david berjalan keluar, kemudian Justin berinisiatif menghampirinya.

"Liatin apaan sih sampe fokus gitu" ucap Justin membuat Amaya yang sedang melamun kaget.

"Ha? eh kepo banget lo" jawab amaya kemudian masuk kedalam dapur.

 Justin mengangkat kedua bahunya tidak peduli kemudian pergi setelah membayar pesanaannya tadi. Setelah menaiki motornya, ia  pergi ke taman lama yang sering ia datangi saat sedang sedih, taman yang jarang ada orang disana dan ada danau kecil yang airnya  sudah tidak jernih lagi dan ada satu momen masa lalu kenangan yang salalu di ingat oleh justin.

Sesampainya disana ia menduduki kursi panjang yang posisinya menghadap ke danau, kemudia ia merileks kan dirinya dan menghembuskan nafasnya sembari memejamkan matanya. Sembari  mengingat masa lalu dimana ia pertama kalinya bertemu dengan seorang gadis kecil yang lebih muda satu tahun dengan nya.

Flashback 

12 tahun yang lalu......

  Justin yang masih umur 7 tahun berlari dari tempat pemakaman kakaknya yang sedang dilangsungkan pemakaman, ia terus berlari tanpa tujuan sampai ia berhendi di dekata danau dan berjongkok sembari menangis keras. Namun beberapa menit kemudian datanglah gadis kecil satu tahun lebih muda darinya, sembari berjongkok ia bertanya kepada Justin.

 "Kamu kenapa nangis?"

 "A-aku d-ditinggal kakakku hiks pergi jauh, kata bundaku hiks kakak pergi kesurga hiks" Justin mendongakkan kepalanya setelah menjawab pertanyaan gadis kecil itu dengan seseguan.

 "Jangan sedih lagi, aku juga pernah ditinggal sama kakekku tapi aku nggak nangis kok" ujar sang gadis kecil itu sembari mendudukan dirinya disamping Justin.

 "I-iya, hmm kamu namanya siapa?"

 "Oyya panggil aja aku Ayya" ucapnya sembari tersenyum manis .

 "Jangan nangis lagi ya, kamu inget ini kalau dalam kesunyian kita merasa sedih jangan pernah melupakan kebahagiaan karena hidup tidak hanya mengenal warna hitam dan putih tapi juga mengenal berbagai warna dan keindahannya, itu yang sering diucapin ayahku saat aku sedang bersedih"  ujar  Ayya dengan gerakan tangan membentuk pelangi sembari tersenyum indah.

 "Oke Ayya" jawab Justin sembari menghapus air matanya yang tersisa dipipi.

 "Oyya kalok kamu siapa namanya?"

 " Namaku Jus-" belum selesai mengatakan, ucapannya dipotong oleh teriakan memanggilnya.

 "ADEN.... aden kok disini dari tadi bibi nyariin aden kemana mana eh aden disini, semua khawatir low sama aden" ujar pemantu dirumah Justin sembari memegang tangan justin dan membawanya ke mobil untuk segera pulang.

 " Dada Jas semoga terus bahagia dan sampai jumpa lagi" ucap Ayya dan dijawab anggukan.

 Tetapi ternyata setelah hari itu mereka tidak pernah ketemu lagi dan Jastin merasa sedih akan hal itu, namun ia tidak akan pernah melupakannya.

Flashback off



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hujan MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang