Bab 2

656 69 2
                                    

"Kalian mengikutiku?" tanya Xiao Zhan ketika merasakan teman sekelasnya yang juga mengikutinya, dua lelaki dan satu perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian mengikutiku?" tanya Xiao Zhan ketika merasakan teman sekelasnya yang juga mengikutinya, dua lelaki dan satu perempuan.

"Aku butuh udara, guru tadi benar-benar membuatku sesak."

Xiao Zhan mengangguk setuju. Bagaimana tidak, di menit-menit terakhir Guru baru itu memberikan pertanyaan pelajaran tentang apa yang telah diajarnya, dan jika kita tidak menjawabnya maka guru itu memberika selembar kertas yang membutuhkan tanda tangan orang tuanya, beruntung Xiao Zhan tidak mendapatkan itu, jadi dia tidak mengetahui kalimat yang tertulis di atas kertas putih itu.

Mereka berjalan kearah kantin, suasana di Kantin sangat sepi, tentu saja karena ini bukan jam istirahat. Setelah mengambil minuman di vending machine mereka berkumpul di satu meja.

"Ngomong-ngomong, Lucifer itu bermarga Wang, apakah dia Kakakmu?" tanya Xiao Zhan.

Haoxuan menatap sinis Xiao Zhan, setiap mendengar marga 'Wang' lelaki itu selalu bertanya seperti itu, adapun 'apakah Dia Ayahmu?' dan sialnya untuk kali ini, dia benar. Wang Yibo adalah Kakaknya.

Sebelum mengiyakan, Xiao Zhan terlebih dahulu melanjutkan kalimatnya "tentu tidak mungkin, Lucifer itu terlihat sangat berpendidikan dan pintar, sedangkan kau? Hanya siswa yang mendapat ranking ke 29 dari 29 siswa." Kalimat itu mengundang tawa dari teman-temannya.

"Aku berfikir kau sangat cocok menjadi perempuan." Ucap salah satu temannya, Pei Kai.

"Benar, Aku pernah membayangkan mulutmu bertukar dengan Xuan Xu." Sahut satu-satunya perempuan yang ada disitu, Xuan Xu adalah gadis pendiam dikelasnya.

Xiao Zhan bergidik mendengarnya "Aku mempunyai lubang dan melon?" lelaki itu menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya dan menatap Haoxuan "bukankah itu akan menjadi santapanmu setiap hari?"

Haoxuan tersedak minumannya "Zhan, dari pada otak mulutmu lebih membutuhkan pendidikan."

"Bagaimana Kau bisa menjadi temannya?" Tanya Bai Bi kepada Haoxuan.

Suara deheman menghentikan percakapan mereka dan menarik atensi kelima murid itu, aura dingin terpancar dari sumber suara, dua meter dari meja mereka "ini bukan waktunya istirahat." Katanya.

"Aku tidak mengatakan ini jam istirahat." Sahut Xiao Zhan yang membuat keempat temannya menghela nafas pasrah.

"Membalas perkataan Guru? Tidak sopan." Wang Yibo, mata guru itu menujukan riak tidak suka.

Xiao Zhan beranjak dari tempat duduknya dan berdiri tepat di hadapan Wang Yibo "Kau tidak pernah mengajariku sopan santun, untuk apa Aku harus sopan kepadamu."

Catch Me! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang