End - Epilog

463 81 4
                                    

"Seulgi sudah tiada..."

Suara Joana terdengar begitu lemah, ia lalu menangis di pelukan suaminya.

Seulgi telah berbaring selama 40 hari dengan napas yang masih teratur. Namun pada hari ini, di hari ke-40nya, dengan berat hati, dokter mengatakan bahwa Seulgi telah mengembuskan napas terakhirnya.

Beruntung Seulgi masih memiliki dua teman baik di masa tuanya yang bersedia untuk merawatnya hingga ke liang kuburnya.

Saat ini, Joana dan Chris tengah menatap haru batu nisan milik Seulgi yang bersebelahan dengan milik Irina. Nisan keduanya sengaja dibuat kembar, karena itu pesan Seulgi dulu. Joana dan Chris saling mendekap, kedua pasangan lanjut usia itu kemudian berjalan beriringan meninggalkan komplek pemakaman.

"Chris, aku besok ingin satu lubang kubur denganmu. Apa boleh?"

— — —

Seulgi terbangun dengan tubuhnya yang mengenakan pakaian serba putih. Matanya sedikit silau karena di sekitarnya hanya ada sinar putih saja. Wanita itu mencoba menutupi matanya, namun ia terkejut karena tubuhnya kembali muda. Sedikit terkejut juga karena ia tak begitu ingat apa yang terjadi sebelum ini.

"Angela Seulgi Kang!"

Sebuah suara terdengar memanggil namanya.

Seulgi pun menoleh, yang rupanya di hadapannya saat ini telah berdiri sesosok wanita yang begitu ia cinta. Kulit putih pucatnya, rambut pirangnya, mata sipitnya, bibir tipisnya, serta senyum manisnya yang masih tetap sama. Itu Irina-nya.

Seulgi sangat bahagia, keduanya pun mendekat untuk saling mendekap.

"Seulgi, aku telah menunggumu di sini lama sekali. Kenapa kau baru datang sekarang. Aku rindu...."

"Irina, ayo pergi bersama....."

|
|
|
|

— Selesai —

Andela [Seulrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang