Chapter 6

270 66 8
                                    

Breaking News :
Istri dari Gubernur Alfred Stephenson, Diana Stephenson telah meninggal dunia akibat penyakit diabetes yang dialaminya. London berduka di tengah perang dunia.

Seulgi berlari secepat mungkin menuju kediaman Gubernur Alfred Stephenson. Meski dihadang banyak sekali pengawal, Seulgi tak peduli, yang ia inginkan saat ini adalah mendekap erat Irina yang pasti tengah rapuh. Ibunya yang selalu menjadi bahan obrolannya dengan Irina kini telah tiada.

Ibu Irina telah lama mengidap diabetes hingga tak bisa lagi beraktivitas sebagaimana mestinya. Setiap hari, Irina pun hanya berharap bahwa Ibunya bisa sembuh. Namun, ternyata takdir berkata lain. Meski sudah memaksa masuk, nyatanya Seulgi bukan siapa-siapa. Ia hanya rakyat biasa yang mencintai seorang putri kalangan atas.

Seulgi berulangkali memanggil Irina yang tampak menunduk ketika keluar dari rumahnya. Keluarga Gubernur itu hendak melakukan prosesi pemakaman. Irina memakai gaun panjang berwarna kecoklatan dengan topi. Sementara di sisi Irina, ada seorang pria gagah nan tampan yang menggandeng tangannya erat.

Seulgi kembali memanggil Irina ketika wanita itu melewati dirinya. Irina tentu menoleh, ia berusaha mencari keberadaan sumber suara itu, sebelum akhirnya matanya saling bertatap dengan milik Seulgi.

"Irina! Biarkan aku maju. Biarkan aku memelukmu. Tenanglah. Jangan sedih," ucap Seulgi.

Namun Irina hanya diam, ia menatap Seulgi dengan tatapan kosong. Sebelum akhirnya wanita itu berkata, "Pergilah. Bulan depan aku akan menikah dengan Nathan. Kau bisa pergi mulai sekarang."

(New Character : Kim Taehyung as Nathan)

Setelah berucap seperti itu, Irina bergegas untuk pergi. Tangannya kemudian digandeng dengan erat oleh Nathan, calon suaminya. Sementara Seulgi berulangkali berteriak, meminta penjelasan pada Irina.

Namun naas, Seulgi justru berakhir di masukkan ke penjara selama beberapa hari karena tindakannya tersebut dianggap mengganggu prosesi pemakaman yang tengah khidmad.

— — —

Seulgi meringkuk di dalam sel tahanan yang ada di bawah pusat kota London. Beberapa kali ia dapat mendengar bagaimana suara ledakan dari senjata yang digunakan para pejuang perang.

Entah sudah hari keberapa, Seulgi tak tahu. Ia sungguh tak peduli apabila seluruh sisa hidupnya hanya dihabiskan di dalam sel ini. Karena percuma juga, ia takkan bisa bertemu Irina lagi. Rasanya, perjalanan menjelajah waktunya terkesan sia-sia. Ujungnya sama saja, ia tetap tak bisa bersama Irina.

Apa takdir memang sekejam ini memisahkan dirinya dengan sang pujaan hati, meski pun saat ini dirinya tengah ada di dalam dimensi lain.

Krieettt...

Suara pintu sel yang dibuka menginterupsi Seulgi. Wanita itu menoleh, lalu mendapati sosok yang sangat familiar sedang berdiri dengan mengenakan pakaian seperti kalangan pejabat.

"Katie?" Seulgi bergegas berjalan ke arah Katie dengan sempoyongan. Ia bahkan berlutut di kaki Katie sambil menangis.

"Katie, bisakah kau jelaskan? Mengapa semuanya jadi berantakan? Mengapa ibu Irina wafat? Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Seulgi yang masih berlutut.

Andela [Seulrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang