( ◜‿◝ )♡ 8 SWEET DESTINY

1K 167 40
                                    

Keluarga Jeyandra sedang tidak baik-baik saja. Banyak masalah yang menimpa Wicaksana. Seperti yang dikatakan Marvell tadi. Kemudian ditambah dengan kasus putra keempat Wicaksana yakni Surya yang terlibat kasus bandar narkotika. Anak Wicaksana yang tidak bermasalah hanyalah Jeyandra dan si bungsu Meisha.

Jadi yang tidak terlibat masalah harus mengalah untuk mendapatkan perhatian dari orangtua. Seperti Dino saja sampai disusui oleh Aqila karena Marvell tidak memiliki biaya untuk membeli sufor ataupun asi. Sisa tabungan Marvell hanya untuk popok putranya sedangkan makan ikut Jeyandra. Bahkan sampai biaya penitipan anak yang membantu membayar adalah Zaffran karena kasihan.

Sangat baik sekali pasutri Jey-Aqila beserta Zaffran-Nadira ini membantu saudara yang sedang kesusahan.

"Jey nggak tidur udah jam dua belas kurang lima menit malem ini." Kata Aqila sehabis terbangun melihat suaminya yang masih berkutat dengan laptop dan kertas-kertas hasil ulangan muridnya.

Jeyandra menggelengkan kepalanya masih fokus mencoret-coret kertas milik siswanya dengan bolpoin warna merah. "Kata kepala sekolah diusahakan muridnya nilainya nggak boleh dibawah kkm tujuh puluh."

"Lah ini rata-rata nilai aslinya ulangan semester biologi aja nggak sampe lima puluh. Paling bagus empat puluh lima kayak kemerdekaan aja." Balas Jeyandra sambil menginput nilai muridnya ke data laptop.

Aqila hanya menggelengkan kepalanya mengingat murid-murid SMA Hasanuddin kesal dengan suaminya saat mengajar. "Emang kata murid-murid kamu ini guru paling pelit nilai sampe kemarin ada satu siswi namanya Abel nangis-nangis ke aku minta pak jey jangan serius-serius kalo ngajar bikin murid-murid tegang aja."

"Emang soal ulangan kemarin yang kamu buat nggak sama sama teori yang kamu ajarin ke mereka?" Tanya Aqila.

"Sama persis padahal cuman merekanya aja nggak mau fokus sama dengerin teori yang aku ajarin."

"Tapi kata murid-murid kok nggak sama."

"Aku kan ngajarinnya teori pake ppt terus aku jelasin langsung praktek jadi mereka aja yang pikunan."

Aqila menganggukkan kepalanya sembari berjalan keluar kamar untuk membuatkan suaminya teh hangat. "Iya pikiran murid sekarang sosmed mulu dikit-dikit dipost di sosmed. Sampe kadang aku Nemu jawaban yang sama persis dari google."

"Mereka terlalu gampangin main copas jadi biasanya murid yang jawabannya copas aku kasih nilai lima dari seratus." Balas Jeyandra sambil memijat pelipisnya yang pusing dengan nilai-nilai rendah di tangannya.

"Mau dibikinin mie instan nggak?" Tawar Aqila diangguki oleh Jeyandra.

"Pake telur mata sapi ya jangan lupa sosis kornet sama sawi." Pinta Jeyandra yang tak tanggung-tanggung.

"Iya-iya." Aqila langsung membuatkan makanan yang diminta suaminya di dapur. Kemudian saat ditengah acara memasak mie instan dan teh hangat di dapur. Terlihat pintu kamar yang saat ini sedang ditempati kakak iparnya terbuka menampilkan Dino yang merangkak ke arah Aqila.

"Mami~ mami~." Gumam Dino membuat Aqila kaget langsung menggendong keponakannya tersebut. Aqila melihat wajah Dino yang sepertinya masih mengantuk dan tatapannya lapar. Maka dari itu Aqila langsung menyusuinya sambil membawa mie instan yang telah jadi di piring ke kamarnya.

"Bang Marvell belum tidur kok anaknya keliaran?" Tanya Jeyandra saat menerima makanannya.

"Nggak tau paling bang Marvell tidur duluan terus spiderboy bangun ngecium bau mie instan." Aqila langsung menidurkan Dino yang terlelap kembali di ranjang mereka. Sedangkan Jeyandra mulai membereskan pekerjaannya supaya tenang waktu makan mie instan.

"Kasian spiderboy udah broken home sejak dini." Kata Jeyandra sambil menyelimuti keponakannya.

"Kok bang Marvell bisa nyesel nikah sama mbak Cintya emang awalnya nikah atas pondasi apa?"

SWEET DESTINY [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang