4

329 39 0
                                    

"Perkembangan market kali ini sungguh menjanjikan. Kita bahkan sudah selangkah lebih maju dibandingkan pesaing kita lainnya. Ada 25 cabang yang akan kita resmikan bulan depan, dan semuanya pasti akan besar. Jadi, mari kita rayakan keberhasilan ini. Dan terimakasih untuk kerja keras kita semua", ucap Jack seraya mengakhiri meeting kali ini.

Jisoo bersama ayahnya dan Jack tengah berbincang disepanjang koridor kantor.

"Bagus sekali Jack, kau bahkan sudah mempersiapkan semuanya".

Jack tersenyum mendengar pujian dari ayah Jisoo yang sebentar lagi akan menjadi ayahnya juga.

"Kurasa sudah waktunya aku memikirkan untuk pensiun. Usiaku memasuki 50 tahun, Usia emas untuk pensiun bukan?".

"Wah... kapan ulang tahunmu paman? Jisoo,kita harus menyiapkan pesta yang besar", ucap Jack bersemangat.

"Jangan khawatir Jack, semua sudah ku persiapkan sejak lama, itu akan menjadi pesta paling istimewa untuk ayah yang paling istimewa", Jisoo memeluk erat ayahnya.

"Ya... setelah itu putriku akan menikah, lalu dari ayah yang istimewa aku akan jadi ayah yang sangat kesepian ", Ayah Jisoo menatap sendu anak semata wayangnya.

"Ayah hanya akan kesepian jika aku pergi meninggalkanmu," Jisoo menatap manik mata ayahnya.

"Setelah menikah, Jack akan tinggal bersama kita ayah", lanjut Jisoo dengan menatap Jack dan masih memeluk erat ayahnya.

"Hei... ayolah, apa kau bercanda Jisoo? sejak kapan hmm?", tanya Jack dengan senyum tipisnya mendengar pernyataan Jisoo.

"Baru saja Jack, hanya peraturan kecil yang ku tambah dalam kontrak, dan itu tak bisa di gugat", tegas Jisoo lalu segera beranjak pergi meninggalkan Jack dan ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baru saja Jack, hanya peraturan kecil yang ku tambah dalam kontrak, dan itu tak bisa di gugat", tegas Jisoo lalu segera beranjak pergi meninggalkan Jack dan ayahnya.

"Oh.. I'm so sorry about that Jack, Dia sama sepertiku, wanita bisnis yang keras kepala, Kau harus berurusan dengan itu", Ayah Jisoo terkekeh melihat tingkah anak gadisnya itu.

"Akan kucoba paman", Jack masih menatap punggung Jisoo yang mulai menjauh dari pandangannya.

***

Taehyung tengah duduk disalah satu bangku taman bersama gitar kesayangannya. Dia mulai bersenandung sambil memejamkan mata.

"Hai".

Suara bariton itu memaksa Taehyung untuk membuka matanya.

"Apa ini? ",Taehyung terkejut.

Dia melirik segepok uang yang diulurkan kepadanya, lalu pandangannya beralih menatap intens gadis dihadapannya itu seolah meminta penjelasan.

"Ini 500 pound, untuk satu jam setiap hari selama satu bulan", jawab gadis itu masih dengan wajah datar .

"Siapa yang harus kubunuh Nona Jisoo?", Taehyung terkekeh.

Ya, gadis itu Jisoo. Gadis unik yang tanpa disadari selalu berhasil membuat Taehyung mengembangkan senyum saat mengingatnya.

"Kau hanya harus mengajariku caranya bernyanyi", senyum tipis tersemat di bibir Jisoo.

"Ehm.. kenapa kau ingin belajar bernyanyi dariku?", Taehyung mulai tertarik dengan pembicaraan ini.

"Ayahku dari Daegu, Dia selalu berharap aku bisa bicara bahasa korea, tapi aku tak pernah bisa", raut sedih tergambar jelas di wajah cantik Jisoo.

"Bulan depan ulang tahunnya, aku ingin memberinya kejutan dengan menyanyikan  lagu korea, seperti yang kau nyanyikan ", jelas gadis itu.

"So, kamu mau mengajariku?", mata Jisoo berbinar penuh harap.

"Uang 500 pound itu akan merubah hidupku, bahkan juga mungkin akan sangat merubahku", Taehyung bergumam lirih tapi masih bisa di dengar oleh Jisoo.

"Aahh... oke, akan ku jelaskan", Taehyung mulai serius.

"Ibu mengajarkanku jangan pernah minta bayaran saat mengajar, jadi sekarang kau paham masalahku bukan?".

"Kalau begitu ajarilah aku tanpa bayaran", Jisoo tersenyum lebar.

"Nona, hanya tampangku saja yang seperti ini, tapi aku tak sebodoh itu", Taehyung menampilkan smirknya.

"Baiklah", Jisoo segera pergi meninggalkan Taehyung dengan wajah datarnya.

"Aish... Apa dia itu robot? tak bisa diajak bercanda", Taehyung mendegus kesal.

"Ahh ... bagaimana ini? Apa yang ku lakukan?  dasar bodoh kau Taehyung...", Taehyung merutuki dirinya sendiri.

"Hei Nona... Hei Nona Jisoo, tunggu! ", Taehyung mencoba mengejar Jisoo.

Gadis itu menghentikan langkah kakinya dan mendapati Taehyung sudah ada dihadapannya.

"Hah... hah... bisakah kita melakukan kesepakatan?", kata Taehyung terengah-engah.

Jisoo masih terdiam dengan wajah datarnya itu. Apa-apaan lelaki dihadapannya ini, Dia yang menolak sekarang Dia juga yang mengejar. Jisoo sangat benci orang yang bertele-tele. membuang-buang waktu.

"Ku ajari kau lagu indah korea, sebagai imbalannya ajari aku bahasa inggris yang benar, perjanjian yang adil dan keren kan Nona?", jelas Taehyung.

"Nona, dalam sebulan kau akan seperti Jisoo Blackpink di ulang tahun ayahmu, dan aku akan bicara bahasa inggris dengan conparsation yang sempurna", lanjut Taehyung.

"Conversation", senyum mulai terbentuk di wajah Jisoo.

"Hehe... same to same Nona, Bagaimana?", Taehyung menampilkan senyum kotaknya.

Jisoo tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya.

"Aku Kim Taehyung, Ok... sepakat ala London", Taehyung  mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Jisoo.

"Aku Kim Jisoo, Ok... sepakat ala London", Jisoo menerima uluran tangan Taehyung  dengan tersenyum manis.

Kesepakatan ala London adalah awal dari takdir Kim Taehyung dan Kim Jisoo yang terikat sepenuhnya.

***




Selama Aku Hidup (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang