Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
! Jangan lupa vote ☆ Thank you !
━━━━━━━ ⋆｡ ﾟ☁︎｡ ⋆｡ ﾟ☾ ﾟ｡ ⋆ ━━━━━━━
.
.
.
.
Di hari Selasa yang biasa-biasa saja—walaupun panasnya Jakarta sedang tak main-main—lapangan basket SMA Sooman terisi penuh, nyaris semua murid dari kelas utas hingga agit, yang IPA dan IPS, yang terkenal dan yang tidak, rela berdesak-desakan.
Bukan.
Mereka tidak lagi berebut kupon promo Ruangguru maupun Jenius, atau pun berebut milo dingin gratis.
Manusia-manusia sederhana nan polos ini datang demi melihat tim basket mereka sparring dengan tim sekolah sebelah. Hanya pertandingan latihan biasa, tapi kalau kapten tim basketnya adalah Na Jaemin, dan kapten cheerleading nya Jeon Heejin, siapa yang bakal menolak?
Hebatnya lagi, demi menaikkan rasa sportivitas dan bakti pada sekolah, pak kepala sekolah mengajak murid-murid non fans basket pun untuk datang dan memberi dukungan. Alias, diliburkan secara paksa. Maka muncul berbagai poster absurd bertuliskan 'SEMANGAT KAKA JAEMIN', 'KAK HYUNJIN PACARAN YUK', 'HEEJIN AYANGKU' hasil kreativitas adik-adik kelas.
.
.
.
.
"Yeon, kirimin rekaman nya ke grup ya!" Pinta Heejin kepada Siyeon seraya mengambil botol minum. Mereka baru saja menampilkan koreografi baru—dan agak sulit—maka penting bagi Heejin sebagai kapten untuk mengevaluasi performa tim.
Setelah tampil, ia dan Siyeon mengambil tempat duduk di dekat tim medis (alias Seungmin) sambil menyaksikan pertandingan. Kalau tadi Heejin mendapat sorak-sorai dari para siswa, kali ini Jaemin yang mendapat teriakan kaum hawa. Tidak bisa disalahkan sebab ia sendiri pun ikut antusias melihat sang pacar berpeluh keringat dengan agresif melindungi bola.
mindsetnya Heejin:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
