Monday menjalankan tugasnya sebagai pacar yang baik.
Word Count: 784
Fluff | Idol! AU
SOTC: Those Eyes - New West
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
! Jangan lupa vote ☆ Thank you !
━━━━━━━ ⋆。 ゚☁︎。 ⋆。 ゚☾ ゚。 ⋆ ━━━━━━━
.
.
.
.
"BOYGRUP ENHYPEN TIBA DI BANDARA INCHEON SETELAH MENYELESAIKAN TUR DUNIA PERDANA."
Headline tersebut membuat Monday bangkit dari kasurnya. Hatinya berdebar, senyumnya lebar, ia sungguh tak sabar! Setelah pamit ke Soojin, ia menarik sang manajer dan memaksanya untuk mengantarkan ke dorm Enhypen. Untuk apa? Untuk bertemu sang kekasih, Jay tentunya. Tak lupa, ia membawakan buah tangan bagi para member yaitu kimchi-jjigae spesial buatan sang bunda.
Hubungan dua idola yang umurnya masih sependek buncis itu belum tersebar luas. Semua dimulai saat keduanya bertemu di acara musik dan dengan nekat Jay menyisipkan nomor teleponnya ke saku Monday, dan sejak itu kisah mereka berkembang. Dinamika antara Monday yang parno-an versus Jay yang kelewat frontal menjadikan keduanya tak pernah bisa sepakat soal per-kencan-an. Namun sejak bulan lalu Monday memberanikan diri untuk berkunjung ke dorm sang pacar.
Mobil SUV putih itu melaju melintasi keramaian kota Seoul, melewati pemandangan couple di sungai Han yang kadang bikin geli, tapi membuat Monday berkhayal kali aja... ntar doi ama Jay bisa begitu.
Sepanjang perjalanan Monday tak henti-henti scrolling timeline Twitter, memantau update dari fansite. Mulai jepretan saat konser, hingga fan service para member yang ga main-main. Sayangnya Jay belum tau kalau sang pacar adalah salah satu fansite paling sepuh di Twitter, namun Monday tidak berencana untuk nge-spill yak,
soalnya beliau fansite Sunoo.
.
.
.
.
Dengan susah-payah Monday memencet bel pintu. Tak mudah juga sebab kedua tangannya sibuk bawa termos besar berisi kimchi-jjigae, dan 3 tepak tupperware berisi berbagai varietas banchan titipan Jiyoon,
Ia cuma berharap para bujangan ini kaga mode budeg.
Selang beberapa menit—dan lebih banyak ketokan, pintu akhirnya dibuka oleh Niki yang tampak masih mengantuk.