"Huhh, Chiko goblok banget serius" gumam Oniel menaruh kucingnya diluar ruangan rawat inap milik Chiko.
"Aneh-aneh aja lu njink, gw panik" gumam Oniel menatap nanar temannya.
°°°°°°°°°°°°°
"Permisi, Pak Cio"
"Res jangan panggil pak, masih muda loh saya"
"Ae lah mau 30 kan pak" canda Jores.
"Serah kamu lah res" pasrah Cio menatap punggung Jores yang menjauh, dan sempat terkekeh saat didekatnya.
"Eee...Shani aku pindah ke Singapura aja gimana ya" monolog Cio sambil berjalan kearah kamar Shani.
Sesampainya Cio dikamar Shani, dia melihat Aran yang sedang mengupaskan buah untuk bundanya.
"Ran biar om aja" ucap Cio langsung mengambil alih pisau yang Aran pegang.
"Yo(Cio)"
"Iya Shan?"
"Kira-kira butuh berapa lama aku buat terapi kayak gini yo(Cio)"
"Lama Shan"
"Anak-anak kemana?"
"Udah dibawa pulang sama papa"
"Ohh" Cio hanya berohria, Cio.....nyalinya ciut sekarang. Dia ingin mengajukan pendapatnya pada Shani agar dia mengikuti terapi di Singapura.
"Eeengg, Shan"
"Iya?"
"Aku mau.."
"Mau apa?"
"Rujuk kamu ke Singapur"
"Oh aku oke aja si, tinggal tunggu jawaban iya dari anak-anak" yakin Shani pada Cio, sebabnya anak-anaknya tak bisa sebentar sekali pun ditinggal oleh Shani.
"Ran, kamu gimana" ucap Cio sambil menaruh potongan buah dipiring kosong.
"Demi bunda apapun kulakukan om" ucap Aran percaya diri, membuat Shani dan Cio tertawa mendengar penuturan Aran.
"Ahahahaha bisa aja kamu" ucap Cio mengacak kepala Aran.
"Aaaaa, om rambut akuu!" Seru Aran membuat Cio makin gemas dan menggendong Aran dan menjatuhkan tubuhnya bersama Aran disofa.
"Aaaaaa bunda liat nih om Cio, bundaaaaa" rengek Aran.
"Ahahaha gemes banget si" lirih Shani sambil tertawa.
"Ciooo jangan digituin"
"Dia lucu Shan" ucap Cio sambil terengah-engah karna ternyata sedari tadi dia menggelitik pinggang Aran.
"AAAAA OM CIOO" teriak Aran sambil tertawa kegelian membuat Cio reflek memeluk muka Aran agar meredam teriakannya.
"Ih abang mah teriaknya" ucap Shani sambil memincingkan matanya ke Aran.
"Ehehehe peace bunnnn" ucap Aran lalu Cio turunkan dari gendongannya.
"Lagiann om Cio sihh" kesal Aran sambil menarik bibir bawahnya kedepan.
'Aduh dimana letak anak remajanya coba' batin Shani gemas.
'Ciaaaahhh gemes banget ni anak' ucap Cio dalam hati pastinya, jika terang-terangan dia sudah kembali menggelitik Aran.
"Kok om sih"
"Ya terus" tukas Aran menyilangkan tangannya didepan dada.
"Idih, yaudah Aran mau apa biar nggak ngambek lagi" tawar Cio sambil menompang dagunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Temukanmu Lewat Seni Musik
RomanceMenceritakan kisah tentang Gracio Daniel Ananta Adoe laki-laki berumur kepala dua yang masih setia memiliki rasa sayang, dan cinta pada seseorang milik orang lain