[S1 CH1] - Episode 4

6 0 0
                                    

Dil Se Pukaara

SEASON I

[CHAPTER I]

- AWALAN -

Pukul 09.45 WIB.

TETTTTT!!! TEETTTTT!!!

"Ini pelajaran siapa ya.." tanya Rin kepada Aryaan.

"Gatau ya.." jawab Aryaan singkat.

"Mulai lagi dah.. dan seperti biasa, mulai mendung kalo Aryaan ngambek. Paling parah bisa turun badai hujan." batin Rin sambil membereskan bekal dan buku yang ada di meja nya.

"Harusnya pelajaran bu Rosita, wali kelas kita." ucap jawab Mita.

"Okay." jawab Rin kemudian menatap Aryaan.

"Aryaan.." ucap Rin pelan.

"Hm.." gumam Aryaan sambil fokus dengan HP nya.

"Coba liat muka aku." ucap Rin sambil memegang wajah Aryaan dengan kedua tangannya. Sehingga akhirnya Aryaan menatap Rin juga.

"Denger ya Aryaan. Kita udah 17 tahun sahabatan. Aku janji gak bakal ninggalin kamu. Tenang aja." jelas Rin. Rin menatap wajah sahabatnya itu dengan yakin. Kini Rin memegang kedua pundak sahabatnya. Tak lama terdengar suara gemuruh beserta kilatan cahaya di luar.

"Hm.." Aryaan kembali fokus ke HP nya.

"Cih dasar..Malah jadi hujan kan ini." gerutu Rin dalam hati.

"Aryaannnn.." kali ini Rin mulai menarik pipi kiri Aryaan.

"Aw.. sakit tau.." ucap Aryaan kesakitan.

"Lagian kesel banget, kamu sering ngambek deh. Ayo deh mabar Mobile Legends." ucap Rin sambil membuka aplikasi game Mobile Legends.

"Hem okay.." ucap Aryaan.

Akhirnya kedua sahabat itu main mobile legends bersama. Disamping itu hujan mulai turun dengan lebat.

"Teman-teman, bu Rosita bilang beliau gabisa ngajar hari ini di kelas kita. Kata beliau kita harus membuat grup kelas dan menentukan perangkat kelas." ucap Raden yang adalah ketua OSIS.Dia baru saja dari kantor guru, baju nya basah sedikit karena terkena air hujan. Kebetulan Raden juga masuk kelas 12 IPS 1.

"Biar ga ribet, gimana ga pake struktur kelas waktu kelas 11 aja? Rin Aryaan ketua dan wakil, Okti sama Raden jadi sekretaris terus aku sama Abel jadi bendahara." ucap Mita.

"Boleh-boleh aja sih, biar ga ribet ya.." ujar Okti.

"Tapi kayaknya gue gabisa deh, bakal sibuk. Gue up dulu." Raden memandang ke sekeliling kelas.

"Nah ini, si Yuly aja jadi sekretaris. Gue sempet liat tulisannya bagus kok." ucap Raden lagi.

"Okelah.. Gimana temen-temen?" tanya Mita

Seluruh kelas tidak keberatan begitu pula dengan Rin dan Aryaan.

"Oke, sekarang aku buat grup kelasnya ya.." ucap Rin.

"Oh iya, aku belum punya nomernya Yuly. Boleh minta nomormu?" lanjut Rin sambil mengarahkan pandangannya kepada Yuly.

"Em boleh." Yuly menjulurkan HP nya yang sudah tertampil barcode whatsapp disitu.

"E.. Rin, salam kenal ya.. " ucap Yuly sambil tersenyum.

"Iya.. mohon bantuannya selama setahun ini ya.." balas Rin sambil tersenyum.

Rin pun segera membuat grup kelas yang berisi 30 murid termasuk dirinya dan Aryaan. Tak lupa Rin juga meng-invite bu Rosita selaku wali kelas.

Saat itu hujan semakin deras yang berakibat jamkos, guru-guru menjadi malas masuk.Ada murid yang pergi ke kelas sebelah atau sekedar mencari angin di luar ruang kelas. Ada juga yang tidur, ghibah atau main game seperti Rin dan Aryaan.

Dil Se PukaaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang