03

597 78 8
                                    

Happy reading~~

Dimalam hari 4 orang pemuda manis sedang berada di depan sebuah bangunan kondo dengan salah satu dari mereka sedang menelpon dengan nada yang penuh kesedihan.

"Ai'Arthit ayo lah tampung kita berempat" bujuk Third dengan penuh kesedihan.

"Ai'Third gue ingat ya lo mahasiswa perfilman" jawab Arthit tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Ayo lah Arthit masa lo tega sama kita berempat kedinginan diluar" bujuk Third.

"Gue nggak peduli Third"

"Arthit gue baru beli pink milk kesukaan lo" ujar Kao sedikit berteriak agar terdengar oleh Arthit.

"Gue otw Third" balas Arthit saat mendengar minuman manisnya.

"Dia otw" ujar Third setelah panggilannya ditutup sepihak.

"Kita kalah berharga sama segelas minuman" ujar Tine tak percaya.

"Tenang ini masih awalan" ujar Type saat mendengar apa yang Tine ucapkan.

Dapat dilihat Arthit turun dengan setelan kaos oblong dan celana selutut dan jangan lupakan sendal jepit yang ia gunakan.

"Pink milk gue?" Tanya Arthit saat sampai di depan teman temannya. Lalu diserahkan minuman cantik itu oleh Kao. "Jadi kenapa kalian mau nginap di kondo gue?" Tanya Arthit sambil menyesap minuman manisnya.

"Arthit gue diusir dari kondo gara-gara nggak mampu bayar" jawab Third.

"Arthit gue diusir dari rumah dan gue nggak ada duit" jawab Kao.

"Gue diusir lo pasti udah tau alasannya" jawab Type.

"Gue belum dapat kondo Phi" jawab Tine.

"Kalian berempat bohong kan?" Tanya Arthit. "Pengecualian untuk Type" lanjutnya setelah melihat wajah Type.

"Kita nggak bohong Arthit, lo tega banget sama kita" sangkal Kao.

"Pete!!" Teriak Arthit saat melihat seorang pemuda di bangunan depan kondo nya berada. "Tunggu bentar!" Teriak Arthit lagi lalu pergi ke sana bersama 4 temannya.

"Pete gue boleh minta tolong kan?" Tanya Arthit dengan mata memohon.

"I-iya bo-boleh" jawab Pete dengan ragu.

Dengan tiba-tiba Arthit mendorong 4 temannya hingga jatuh ke pelukan 4 pemuda lainnya. "Tolong tampung mereka untuk beberapa hari ya" ujar Arthit sebelum ia pergi menuju kondo nyamannya.

"Ai'Oon!!" Teriak Kao dengan nada kesal.

"Cari mati lo Kao" gumam Third dan masih bisa didengar oleh Kao.

Sedangkan Arthit ia tak peduli dengan teriakan Kao kerena ia bisa membalasnya besok, yang jelas ia tak ingin menampung 4 orang dewasa di kondo nyamannya.

"Arthit iya iya kita tadi bohong" ujar Third membuat Arthit menghentikan langkah kakinya.

"Gue nggak di usir, tapi gue nggak mau tinggal di sana lagi Arthit" lanjut Third.

"Gue di usir dari rumah, duit gue masih ada sih tapi nggak bisa untuk satu semester" sambung Kao.

"Gue udah dapet kondo Phi"

"Gue sama kayak Third" jawab Type.

"Gue minta tolong ya Pete!!" Teriak Arthit lalu berlari kembali ke kamarnya.

"Emang teman sialan" gumam Type.

"Tine kita boleh tinggal sama lo kan?" Tanya Third.

"Nggak bisa Phi, gue tinggal berdua dengan Phi gue" jawab Tine.

Uke Rasa Seme Rasa Uke Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang