06

81 7 0
                                    

"Ayolah gue mohon cuman kalian yang bisa bantu gue" Mohon Third kepada 4 pemuda yang ada di hadapannya. Sedangkan 4 pemuda itu hanya diam dan fokus dengan piring masing-masing tanpa peduli dengan orang yang ada duduk di hadapan mereka.

"Gue dapat kerja dong!" Pekik Kao dengan semangat. Tanpa memperdulikan Third yang duduk tepat dihadapannya.

"Wah selamat Ai'Kao" Ujar Type sambil menepuk-nepuk pundak Kao.

"Selamat ya P'Kao" Ujar Tine hingga memperlihatkan gigi kelincinya.

"Selamat Kao" Ujar Arthit sambil tersenyum bangga kearah Kao.

"Hiks... kalian beneran nggak ada yang mau bantu gue" Ujar Third dengan terisak berhasil membuat Two yang duduk disebelahnya terkejut.

"Ai'Third, air mata palsu lo nggak akan berhasil kali ini" Ujar Type lalu memasukkan satu suap makannya ke dalam mulut.

"Hiks..hiks..kalian jahat!" Tangis Third berhasil memancing perhatian orang-orang yang berada di kantin. Sedangkan Arthit, Kao dan Type hanya menghela napas dan merotasi mata karena jengah dengan apa yang dilakukan oleh Third dan Tine hanya diam karena sudah diberi peringatan oleh 3 Phi nya untuk tak terpancing dengan apapun yang Third lakukan.

"Third, lo tau gimana gue kan?" Tanya Type sambil menatap Third dingin.

"Tapi Type--"

"Gue nggak peduli Third, yang jelas gue nggak mau lakuin apapun yang berhubungan dengan hal yang berbau sesama jenis" Potong Type membuat Third menunduk.

"Gue juga nggak bisa Third" Tolak Kao.

"Kao~" Panggil Third dengan mata yang berkaca-kaca.

"Gue nggak bisa Third, gue harus urus ospek terus gue juga harus kerja belum lagi tugas yang harus gue kerjain" Jelas Kao.

"Jawaban gue masih sama Third" Ujar Arthit dengan dingin. " Lo tau Third yang sibuk dengan tugas kuliah bukan cuman lo, dan gue masih banyak hal yang harus gue urus. Sebaiknya lo cari orang lain" Ujar Arthit mencoba menjelaskan ke sahabatnya yang bertubuh kecil ini.

"Kalian jahat" Gumam Third yang masih bisa didengar oleh semua orang yang berada di meja yang sama.

"Ai'Third!" Bentak Type berhasil mengejutkan orang-orang yang berada di kantin. "Denger ini Third kalau kita jahat udah lama kita ninggalin lo sendirian" Ujar Type dengan nada dingin kemudian meninggalkan meja.

"Ai'Type! Aish..." Teriak Arthit lalu pergi menyusul Type yang sedang emosi.

Para seme tampan yang melihat dari jauh, menonton dengan penasaran. Dan menatap Khai dengan was-was karena mereka yakin mereka akan kena juga.

"Jadi--" Belum Khai selesai menjawab dia langsung mendapat penolakan dari teman-teman satu gengnya. "Lo semua kok nggak mau bantu temen sih??" Tanya Khai dengan wajah pura-pura sedih.

"Uhm maaf Phi tapi gua memang nggak bisa" Jawab Kongpop dengan senyuman berharap Khai menerima hal itu.

'Tapi kalo P'Arthit yang jadi pasangannya gua mau kok Phi' batin Kongpop berharap pikirannya bisa berpindah ke kepala Khai melalui tatapannya.

Sedangkan yang lain menghindari tatapan Khai karena tahu Khai akan memaksa mereka untuk menjadi aktor di dalam dramanya.

"Huft terus gua harus minta tolong siapa dong" Ujar Khai dengan sedih, berharap teman-temannya mau mengalah.

"Yaudah Khai nanti gua aja yang nyari" Ujar Bone sambil mengedipkan salah satu matanya pada Khai.

Disisi lain~~

"Tine dan lo bisa tinggalin kami berdua dulu?" Tanya Kao dengan nada setulus mungkin.

"Oke Phi" Jawab Tine lalu pindah ke meja yang tak jauh dari Kao dan Third. Sedangkan Two sudah pergi setelah mengucapkan maaf kemudian berjalan kearah Khai dan Bone.

"Third" Panggil Kao dengan lembut berhasil membuat beberapa orang yang berada di sekitarnya menatap dirinya. "Lo tau sendiri kalau hal kayak ini nggak mungkin diterima oleh Arthit apalagi Type" Lanjut Kao sambil mengenggam tangan Third yang ada di atas meja.

"Lo tau sendirikan gue nggak punya temen selain kalian" Gumam Third yang masih bisa didengar oleh Kao.

"Gue akan nolong lo hm, nyari orang yang mungkin akan sesuai sama alur film lo" Tawar Kao berhasil membuat Third menatap dirinya.

"Huhuhu makasih Kao" Ujar Third lalu berjalan kearah Kao dan memeluknya.

"Hehehe kita akan bujuk Arthit gimana pun caranya" Ujar Kao dengan tawa jahat. Sedangkan Third hanya membiarkan saja dan menerima niat baik Kao.

Disisi Arthit~~

Arthit memegang bahu Type untuk menghentikan langkah pemuda, dengan tiba-tiba Type melayangkan tinju ke wajahnya kalau ia tak menghindar mungkin sebuah tinju sudah mengenai wajahnya. Tentunya apa yang terjadi itu menjadi tontonan mahasiswa yang berkeliaran di sekitar mereka.

"Wow wow tenang Type" Ujar Arthit setelah menghindari pukulan dari Type.

"Diam lo, kalau lo cuman bela Third berhenti ikutin gue!" Type membentak Arthit itu berhasil membuat orang-orang takut jikalau ada pertengkaran antar sepasang sahabat itu.

"Heh sialan siapa yang mau bela Third, gue ngikutin lo karena khawatir sama lo bajingan!" Balas Arthit dengan membentak pula.

"Ck khawatir pantatmu" Balas Type dengan sinis. "Alah lu sama Kao kan sama aja, mentang-mentang badan Third paling kecil" Lanjut Type.

"Heh lu dah keluar dari topik ya bangsat"

"Lah bisanya juga gitu kok" Balas Type dengan sinis.

"Udahlah lo harus bantu gua kabur, karena gua yakin Third sama Kao udah kerja sama untuk nangkep gua" Ujar Arthit lalu merangkul Type dan berjalan pergi bagai tidak terjadi apapu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Uke Rasa Seme Rasa Uke Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang