Happy Reading~~~
"Huwaa P'Type!!!!!" Teriak Tine ketika memasuki kantin. Dapat ia temukan 3 Phinya sedang duduk di tempat biasa.
"Ada apa sih Tine!!!" Balas Kao dengan berteriak pula.
"P'Type ada cowok yang bilang suka sama gue Phi" Jerit Tine ketika mendekati Type dan yang lainnya. Dan tanpa Tine sadari ada begitu banyak telinga yang mendengar apa yang ia katakan barusan.
"Jauh-jauh dari gue lo homo" Ujar Type dengan tatapan tajam.
"Gue nggak homo Phi!!" Jerit Tine tak terima apa yang dikatakan oleh Type. "Gue nggak suka sama cowok yang ngejar gue tadi" Lanjut Tine.
"Dia cowok?" Tanya Third yang sedari tadi hanya diam.
"Iya dia cowok, gue harus gimana sekarang?" Tanya Tine dengan kepala yang dijatuhkan diatas meja.
"Pacwarwan ajwa samwa oang ain" Ujar Kao dengan mulut penuh makanan. Kemudian mata Tine berbinar menatap 3 seniornya yang duduk tepat di hadapan dirinya.
"Phi mau pacaran sama gue?" Tanya Tine dengan mata yang berbinar.
"Nggak" Tolak Type mentah-mentah.
"Berapa lo bisa bayar gue?" Tanya Kao sambil melipat tangannya didepan dada.
" Berapa yang Phi mau" Jawab Tine dengan yakin.
"2.300baht...." Jeda Kao membuat Tine tersenyum senang. "Per jam" Lanjutnya membuat senyum Tine luntur seketika. (2.300 baht = 1.000.000 rupiah)
"Kok mahal sih Phi!" Ujar Tine tak Terima dengan apa yang dikatakan oleh Kao.
"Gue nggak mau lama-lama tinggal di rumah Pete jelas gue harus ngumpulin banyak uang dengan berbagai macam cara dong" Jawab Kao dengan wajah yang serius. "Jadi diterima nggak tawaran gue?" Tanya Kao dengan wajah penuh harap.
"Nggak" Tolak Tine. "P'Third?" Tanya Tine dengan mata penuh harap.
"Nggak" Jawab Third dengan wajah tersenyum. "Gue ke kelas dulu kalau gitu, dan do'ain gue" Lanjut Third sembari berdiri dari duduknya.
"Do'ain apa?" Tanya Kao.
"Semoga gue nggak sekelompok sama Khai" Jawab Third lalu berjalan meninggalkan kantin.
"Sialan" Umpat Third dengan tubuh yang berada di tengah-tengah antara Khai dan Bone.
"Ada yang lo omongin?" Tanya Khai karena mendengar sesuatu.
"Nggak" Jawab Third dengan wajah dingin.
'Sialan Brengsek Kampret...' dan masih banyak lagi kata kata kasar yang diteriakkan oleh Third dalam batinnya.
"Jadi siapa pemeran utama film kita?" Tanya Two yang duduk di bangku depan Third.
"Itu mudah kalian tinggal cari pemeran utama wanitanya, nah yang pemeran utama pria biar gue yang urus" Jawab Khai sambil tersenyum bangga.
"Pemeran wanita pantatmu, gara-gara lo kita dapat tema boys love tau nggak" Ujar Two dengan menatap tajam ke arah Khai.
"Kok gue?" Tanya Khai yang tak mau disalahkan.
"Lo kan janji sama tuh dosen botak, kalau kelompok lo akan mengangkat tema boys love" Jawab Bone sambil menatap Khai.
"Oh iya ya gue baru ingat" Ujar Khai sambil menggaruk rambutnya dengan senyum khasnya.
"Gimana kalau lo tanya ke temen-temen lo Third?" Tanya Two sambil menatap Third dengan harap. Sedangkan Third hanya bisa menghela napas.
"Cuman ada satu orang yang bisa diharapin disini" Ujar Third dengan wajah yang dingin berhasil memancing 3 lelaki lain untuk melihat dirinya.
"Nggak" Jawab Arthit sambil menatap dua orang lelaki dihadapannya.
"Ayolah Arthit gue mohon" Ujar Third dengan memberikan puppy eyes ke sahabatnya.
"Nggak mau, minta ke yang lain aja sana" Tolak Arthit sambil mengalihkan pandangannya.
"Cuman lo yang bisa gue harapin Arthit, kalau ke Type pasti ditolak, dan Kalau ke Kao dia pasti minta bayaran yang mahal" Ujar Third sambil bergelatut manja ditangan Arthit.
"Nggak mau, minta tolong ke teman lo yang lain sana" Tolak Arthit sambil melepaskan pelukan Third.
"Nggak mau gue maunya lo" Sanggah Third.
"Ai'Third" Panggil Arthit sambil memegang bahu temannya ini. "Gue sibuk" Ujar Arthit lalu berjalan meninggalkan Third.
"Kita coba lagi saat makan siang" Ujar Third sambil melihat Arthit yang jalan menjauhinya.
"Em...lo yakin Third?" Tanya Two karena baru kali ini berdiri dekat dengan head hazer yang terkenal dengan kegalakannya.
"Lo tenang aja Two pasti salah satu dari mereka bertiga ada yang mau" Jawab Third dengan percaya diri.
"Ai'Kao" Panggil seorang pria dengan poni yang dibagi dua. "Lo lagi butuh kerja nggak?" Tanya lelaki itu berhasil membuat Kao menatapnya dengan berbinar.
"Lo ada kerjaan untuk gue, Mork?" Tanya Kao dengan penuh semangat.
"Hm, kakak sepupu gue lagi butuh guru privat untuk anaknya yang masih Senior High School" Jawab Mork berhasil membuat Kao tersenyum lebar. "Kalau lo mikirin bayarannya 500 bath per minggu, jadi gimana mau nggak?" Lanjut Mork berhasil membuat Kao berpikir dengan keras. (500 baht=Rp.219.000)
"Oke gue mau" Jawab Kao setelah memikirkan beberapa kemungkinan.
"Sabtu jam 10.00 datang ke Blue cafe, lo bisa mulai ngajar hari itu" Jawab Mork lalu pergi meninggalkan Kao.
"Oke Mork makasih banyak ya" Ujar Kao dengan suara yang sedikit dikeraskan dan jangan lupakan senyum lebar yang mengembang dibibirnya. Kemudian Kao meninggalkan kelas menuju kantin untuk makan siang tentunya dengan senyuman yang masih ada dibibirnya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Uke Rasa Seme Rasa Uke
FanfictionArthit, Kao, Thrid, Tine, dan Type lima orang pemuda manis yang memiliki sifat tak semanis wajah mereka. Kongpop, Pete, Khai, Sarawat dan Tharn lima orang pemuda yang memiliki muka sangar tapi sebenarnya perilaku mereka tak sesangar muka mereka.