27. Kejutan

134 11 0
                                    

Pagi ini Bia mengendarai mobil mewahnya menuju kantor Marlon. Saat masuk gerbang, Bia sempat diberhentikan oleh security.

"permisi nona"

Bia membuka kaca mobil, memperlihatkan wajah dan senyum ramah kepada security. Salah satu petugas keamanan membeku sesaat melihat wajah Bia yang indah dipandang, ditambah lagi saat Bia membuka kacamata hitamnya memperlihatkan mata yang tajan dan indah.

Bia menjawab saapan hanya dengan menganggukan kepala dan senyuman.

"ada yang bisa saya bantu?"

"saya mau ketemu Pak Marlon"

"apa nona sudah buat janji?"

"belum sih tapi saya yakin Pak Marlon akan bersedia menemui saya" jawaban tegas Bia membuat petugas kemaanan membuka palang pintu dan mempersilahkan mobilnua masuk ke halaman parkir, tentunya setelah meninggalkan KTP yang tertera atas nama Sabrina.

Saat memasuki loby, semua mata tertuju pada Bia. Semuanya melihat pada wanita dengan tubuh langsing dan semampai, memiliki rambut panjang berwana hitam keemasan yang terurai saat angin menerpa.

Tidak hanya itu, wajahnya yang memakai riasan minimlias dan pakaiannya yang santai membuat auranya sangat memancar. Tangtop dengan potongan dada rendah yang dilapisi blazer hitam, celana jeans biru, dan high heels yang menimbulkan suara menggema di seluruh ruangan.

 Tangtop dengan potongan dada rendah yang dilapisi blazer hitam, celana jeans biru, dan high heels yang menimbulkan suara menggema di seluruh ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"siang, dimana saya bisa menemui Pak Marlon?"

"apakah Ibu sudah bikin janji?"

"belum! Tapi saya yakin Pak Marlon tidak akan menolak bertemu dengan saya!"

"maaf Bu, hari ini Mr. Marlon sangat sibuk dan membuat note untuk tidak diganggu!"

"oke kalo gitu biar saya telpon Pak Marlon"

"hhmm sebentar Bu, saya antar saja ke runangan Mr. Marlon"

"terimakasih"

Saat ini jantung Bia berdetak dengan kencang, bagaimana tidak dengan begitu percaya dirinya Bia berkata bahwa Marlon tidak akan menolak bertemu dengan dirinya. Saat ini dirinyapun takut apabila Marlon sangat sibuk dan tidak mau diganggu.

Bia tertegun melihat megahnya bangunan Archer Group tempat suaminya bekerja. Tahun lalu, saat Bia masih hidup dengan ayahnya, Bia sering sekali melewati gedung ini. Saat itupun Bia sudah mengangumi bagunan yang merupakan bangunan termegah di Jakarta. Hingga Bia membayangkan melihat isi bangunan termegah itu. Namun saat ini, bukan hanya melihat isi bangunanya, Bia juga dapat mengunjungi suaminya.

Sampai di depan ruangan Marlon, Bia diantar menuju ruang tunggu. Semua karyawan melihat sinis pada Bia.

'tok tok tok'

"masuk"

"permisi Mr. Malon"

"yes!" Marlon menjawab pertanyaan tanpa menatap karena pandangan selalu tertuju pada dokumen yang sedang ditandatangani.

"ada tamu untuk anda"

"kamu tau kan saya tidak ingin diganggu?" dengan nada sedikit membentak

"saya sudah menjelaskan tapi tamunya bilang Anda tidak akan menolak kedatanganya"

"hm? Siapa?"

"tamu Anda tidak mau menyebutkan namanya"

"aduuhh gangguan apalagi ini! Biarlah suruh masuk!"

"baik"

Beberapa menit kemudian, Bia memasuki ruangan Marlon. Suara high heelsnya menggema diruangan yang sunyi. Mendengar suara itu, Marlon menghentikan kegiatanya dan menatap kearah sepatu high heels tamunya. Semakin keatas menggunakan jeans dan tangtop hitam dan dibalut blazer biru dongker. Matanya membelalak saat melihat wajah istrinya kini berada didepanya.

"oh my god Bia?" bergegas Marlon meninggalkan mejanya dan beralih pada Bia

"kamu kok gak bilang kalo mau kesini?"

"emang kenapa?"

"kan aku bisa bikin janji dan kamu pasti gak susah buat masuk kesini"

"aku mau bikin kejutan"

"makasih udah mau repot-repot ke kantor aku Bi. Dan aku yakin pasti kamu lewatin pemeriksaat yang ketat kan?"

"iya, kata mereka kamu gak mau diganggu. Aku sampe ninggalin KTP aku di pos jaga"

"haa.. haa.. haaa.. itu emang prosedur standart dari Archer Goup untuk setiap tamu yang berkunjung"

"seneng banget deh ketawanya"

"aku lebih seneng kamu ada disini sayang" sambil membawa pinggang Bia menempel pada badanya.

Mendekatkan wajahnya diceruk leher Bia dan menerima aroma khas Bia yang candu dan kemudian memeluknya.


==========
Jangan lupa vote dan komen ya.. Terimakasih..

FATED 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang