Tentang Haura

293 31 31
                                        

"Haura! sini kamu" Bentak seseorang dengan suara yang sudah berat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haura! sini kamu" Bentak seseorang dengan suara yang sudah berat.

"I..iya pa" sahut Haura dengan nada ketakutan.

Seseorang itu adalah Jivano papa nya Haura, tiap kali Haura di panggil oleh papa nya Haura selalu ketakutan karna papa nya kasar terhadapnya, padahal waktu bundanya masih hidup papa nya tidak pernah kasar sekalipun.

'PLAK' untuk kesekian kali papa nya menampar Haura tanpa sebab.

"Cukup ya pa! aku udah cape sama papa yang selalu tempramental ke aku, sakit pa sakit! papa kira badan aku ga sakit? kenapa gak sekalian aja papa bunuh Haura! Papa kalo lagi kesel jangan haura yang jadi bahan pelampiasan nya papa! " Ucap Haura dengan nada gemetar.

"Udah mulai ngelawan kamu ya, semenjak kamu sama Angkasa anak berandalan itu, kamu mulai berani sama papa, jauhin Angkasa atau papa suruh suruhan papa buat habisin Angkasa" Ancam Jivano.

"Papa jahat! Haura benci papa! Angkasa itu segalanya buat aku pa, Angkasa gaperah sakitin aku, gak kayak papa! papa semenjak nikah sama bianca papa selalu sakitin Haura, emang harusnya aku gapernah restuin pernikahan papa sama bianca!" 

'PLAK PLAK' Berkali kali papanya menampar dan menendang badan Haura dengan kencang hingga Haura terjatuh.
" MASUK KAMAR KAMU! anak kurang ajar" Nada geram Jivano dengan emosi yang meledak.

Haura langsung berlari menuju kamar nya sambil memegang pipi nya.

"Aaaaaaaa" Haura teriak sekencang kencang nya.
"Papa kenapa giniin Haura, papa berubah" Ucap Haura terisak Isak.
"Bunda ... Haura kangen, kenapa bunda tinggalin Haura, papa ga sayang bun sama Haura, Haura mau ikut bunda Haura gamau sama papa" Ucap Haura sambil memegang foto bunda nya, dengan mata sembab dan wajah memerah.

"Kasa.. " Ucapnya sambil membaringkan tubuh di tempat tidur.
"Kasa aku butuh kamu" Ucap Haura dengan memeluk boneka pemberian angkasa.

"Hati-hati" Tiba-tiba ada suara bisikan yang sangat jelas terdengar di telinga Haura.

Haura sangat kaget karna sebelumnya belum pernah mengalami kejadian seperti ini.

Tiba-tiba..
'Ping'
'Ping'
Bunyi suara handphone milik Haura yang lagi lagi membuat Haura kaget dan terbangun dari tempat tidurnya.
Ketika di lihat ternyata pesan dari angkasa.

"Huh aku kira siapa" Ucapnya sambil membuka pesan dari angkasa.

Via whatsapp
Angkasaku "sayang, Jalan-jalan ayo"
Haura Cantik "Ayo, kebetulan aku lagi butuh kamu Sa, jemput aku ya, jangan kerumah soalnya ada papa"
Angkasaku "Hemm oke sayang, 5 menit aku sampe yaa"

Haura hanya meread pesan Angkasa.

"Cuma kamu Sa yang selalu ada buat aku"

📖📖

Shena Ammasya,, ibu kandung Haura yang telah meninggal 1 tahun lalu.
Sebelum ibu kandung Haura meninggal, Haura merasa sangat di ratukan dengan papa dan bundanya, bahkan papa nya sama sekali gak pernah memukul Haura sedikit pun.
Tapi setelah bunda nya meninggal, papa nya Haura memutuskan untuk menikah lagi.
Hati Haura benar-benar hancur saat itu, tapi Haura tetap ingin menerima perempuan itu untuk menjadi mamah tirinya.
Dan setelah 1bulan menikah, ibu tiri Haura justru sudah merebut semua kasih sayang yang papa nya berikan dulu kepada Haura, seolah berubah 99℅
Kini Haura hanya punya Queen sahabat terbaiknya dan Angkasa kekasih nya.

Bianca Ziancarlo, ibu tiri Haura.
Bianca : Sayang kamu harus tegas sama sikapnya Haura hari ini, aku takut dia jadi anak pembangkang.

Jivano Krenda, Papah kandung Haura.
Jivano : Iya sayang, Haura sangat mirip dengan bunda nya. Kalau haura masih melawan sama saya, habis dia.

"Bagus mas, terus sakiti haura" Batin Bianca.

📖📖

Setelah lama menunggu akhirnya angkasa datang tepat di sebrang jalan rumah Haura, Haura pun bergegas untuk menghampiri angkasa, Haura berjalan dengan hati-hati supaya papa dan ibu tiri nya itu tidak tau kalau Haura pergi dengan angkasa.
Sudah jelas papa nya Haura tidak menyukai angkasa.

Via whatsapp dari Angkasa.
Angkasaku : sayang aku udah sampai ya di sebrang rumah kamu.
Haura Cantik : Oke sayang aku kesitu.

"Duh semoga papa ga liat aku keluar" Ucap Haura dengan nada pelan sambil membuka pintu kamarnya.

Saat Haura berjalan menuju pintu keluar tiba-tiba ibu tirinya memanggil Haura dengan sebutan anak pembangkang.

"Heh anak pembangkang mau kemana kamu malam malam gini" Ucap bianca dengan nada ketus.

"Lo gaperlu tau" Jawab Haura.

"Dasar anak kurang ajar" Ucap Bianca sambil menghampiri Haura dan ingin menampar Haura, namun Haura langsung menangkap tangan Bianca dan mencekam dengan kencang.

"Berani banget lo mau nampar gue" Ucap Haura langsung mendorong Bianca hingga Bianca terjatuh.

"Auuu" Bianca meringis kesakitan.
"Awas kamu Haura, saya bakal balas kamu" Batin Bianca.

Setelah mendorong Bianca Haura langsung bergegas menghampiri Angkasa.

"Hallo sayang" Sapa Haura.

"Kenapa sih harus cantik banget" Puji angkasa  dengan tersenyum.

"Ihh ngga cantik tau" Jawab haura sambil mengelus kepala angkasa walaupun harus jinjit.

"eh pipi kamu ko merah? Kamu di pukul papamu lagi?" Tanya angkasa sambil memegang wajah Haura.

"Hemm ya gitu deh"

"Kita ke tempat balap yaa" Ucap angkasa.

"Oke kasa, yaudah yuk langsung jalan aja nanti si Bianca keluar" Ucap Haura sambil menaiki motor milik angkasa.

Angkasa langsung bergegas menyalakan kendaraan miliknya dan segera membawa haura menjauh dari rumah.

"Kita mau kemana angkasa" tanya haura dengan suara sedikit kencang.

"Tadi aku udah bilang loh kita ketempat aku balap, oh iya ada Queen di sana"

"Ihh masa si, ko Queen ga bilang apa-apa ya" 

"mungkin gak sempet, yaudah nanti kan kamu ketemu" ucap angkasa.

Beberapa menit perjalanan akhirnya angkasa dan haura sampai di lokasi. 
haura merasa kalau di luar rumah fikiran nya jauh lebih tenang, karna haura merasa semua yang sayang sama haura, peduli sama haura, itu ada di luar rumah.
haura selalu berfikir gimana kalau nanti angkasa sama queen pergi dari hidup haura.

"haura cantikku.." Sapa queen dengan sapaan gembira.

"aaa Queen ko kamu ga bilang kalau kesini" rengek haura sambil memeluk queen.

Sedangkan angkasa yang melihat tingkah haura dan queen langsung tanpa sadar tersenyum.

"sayang aku ikut balapan ya, kamu disini aja sama queen jangan kemana-mana" ucap angkasa.

"oke sayang, semangatt kamu pasti menang" ucap haura.

angkasa langsung bersiap siap untuk mengikuti acara balap, lagi lagi banyak sekali cewe cewe yang berteriak memanggil angkasa. 
itu sudah sering terjadi karna angkasa memang seganteng dan sekeren itu..
saat angkasa mulai menyalakan motornya dan bersiap siap untuk fokus dengan taruhan balap itu tiba tiba papa dan ibu tiri nya haura datang, tapi sayang sekali acara balap itu sudah berlangsung dan angkasa perlahan menjauh dari lokasi itu, semua cewe cewe sibuk berteriak memanggil nama angkasa, kecuali haura dan queen.

📖📖
Next part 🌻

ANXIETYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang