Short scene kali ini hanya dalam Bahasa Indonesia yaa. Selamat membaca.
"Yn-ah, mau pulang kapan?"
Kamu menoleh kearah sahabatmu yang sudah berdiri disamping cubicmu dan menatapmu dengan wajah lelahnya. Kamu membalas tatapannya sembari tersenyum.
"Kamu duluan aja, aku masih ada beberapa file yang belum selesai. Kalau kamu nunggu aku, pasti kelamaan. Kamu udah keliatan capek banget kayaknya"
"Beneran enggak apa-apa aku duluan?" tanya dia lagi, kamu mengangguk dan mempersilahkannya untuk pulang duluan.
Waktu telah berlalu setengah jam sejak orang terakhir di lantai ruangan kerja kamu pulang, saat ini ini hanya cubic kamu saja dan ruangan di ujung sana yang memancarkan cahaya lampu, lainnya sudah gelap.
Ruangan diujung sana. Ruangan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan ini. Perusahaan tempat kamu bekerja. Kamu melirik ruangan itu sejenak, ingin mengetahui kehidupan didalam sana. Masihkah atasannya itu berada disana?
KLEKK!!
Kamu mengumpat terkejut, saat kamu sedang menatap pintu ruangan itu dan tidak lama pintu itu terbuka. Menampilkan bayangan sosok pria tinggi yang keluar dari ruangan yang sejak tadi kamu amati.
Matamu mulai menyipit saat melihat bahwa sesosok bayangan itu mulai berjalan, namun sembari meraba dinding ruangannya.
Loh, kenapa?
Kamu refleks berdiri saat tiba-tiba dia menunduk sambil memegangi perutnya. Dan kamu relfeks berlari kearah sosok itu ketika melihatnya ingin terhuyung jatuh.
"Seungcheol-ah!" kamu sedikit teriak dan untung saja kamu tiba saat dia benar-benar akan terjatuh.
Segera kamu menangkup lengan kirinya, untuk menahannya agar tidak terjatuh. Mengalungkan lengan kirinya kepadamu dan berusaha sekuat tenaga yang kamu miliki untuk menuntunnya menuju sebuah sofa yang letaknya berada didepan ruangan kerjanya.
Kamu membantunya untuk duduk secara perlahan, dan berjongkok didepannya.
"Kamu kenapa?"
Pria itu melemaskan kepalanya kepada Pundak sofa, melonggarkan dasi yang ia kenakan.
Menatap kondisi pria di hadapanmu itu, kamu tahu sepertinya apa yang sedang terjadi. Pasti pria itu belum makan sedaritadi.
"Kamu belum makan yaa?" tanyamu lagi dan langsung disambut dengan anggukan oleh dirinya.
Kamu berdecak kesal mendengarya, kebiasaan jelek pria ini memang tidak pernah berubah. Dari dulu kamu sering sekali mengingatkannya untuk makan saja, dia masih lupa. Apalagi sekarang?
Memangnya sekarang kenapa? Sekarang dan dulu berbeda, dulu kalian adalah sepasang suami istri. Sekarang kalian hanya rekan kerja tanpa ikatan apapun selain sebuah pernikaan di masa lalu. Yup! Kalian berdua adalah pasangan mantan suami istri.
Tiba-tiba tangannya mencari dan menggenggam tanganmu, "Aku laper ...." lirihnya.
"Ya makanya makan, udah tau laper malah kerja terus. Makan aja itu berkas-berkas kamu. Biar kenyang" sewotmu.
Dia tersenyum dengan wajah pucatnya, "Soalnya enggak ada yang ingetin aku makan"
"Alah, alesan aja. Dulu juga kalau di ingetin, emang bakalan makan? Tetep aja enggak"
Seungcheol membuka kedua matanya dan sedikit menegakkan duduknya untuk dapat menatapmu dengan lebih dekat.
"Tuh kan, bawa-bawa masa lalu. Kalau mau ngajak rujuk bilang aja, enggak usah di tutupin. Apalagi ditahan-tahan. Aku mah ayo aja kalau diajak rujuk, enggak nolak sama sekali kok"
"AWWW...."
Pria dihadapanmu itu teriak ketika jarimu dengan teganya mencubit lengan kekarnya itu. Sembarangan kalau ngomong.
"Berisik! Udah, mending sekarang makan deh"
"Dulu kan istri aku yang suka bawain aku bekel, sekarang udah enggak punya istri lagi. Kalau aku kelupaan makan dan laper, aku tinggal buka kotak bekel. Jadinya sekarang aku enggak punya makanan buat dimakan. Gimana dong?"
"Buat ukuran orang yang lagi lemes dan sakit, kamu banyak omong ya" gerutumu sambil mengotak-ngatik ponselmu.
"Soalnya didepan aku ada vitamin aku ...."
"Halah, masih aja ngegombal" keselmu "Nih, udah aku pesenin makanan"
"Makasih sayang .. " kamu mendelik "Eh, maaf ... kebiasaan. Maksudnya, makasih Yn-ah"
Kamu hanya bisa mengangguk dan hendak meninggalkan dia untuk kembali ke cubic mu dan menyelesaikan tugas menumpuk yang sebenernya dikasih oleh pria itu.
"Yn-ah"
Dia kembali memanggilmu, kamu hanya menatapnya dengan wajah penuh tanya.
"Beneran enggak mau?"
"Enggak mau apaan?" tanyamu heran.
"Rujuk sama aku"
"Choi Seungcheol!!" ucapmu setengah berteriak.
"Apaan sih? Kamu tuh seneng banget deh teriak-teriak. Enggak di kamar, enggak di-" belum selesai dia berbicara kamu sudah mengangkat salah satu sepatu heels-mu yang tajam dan mengacungkannya pada pria itu.
"Ngomong sekali lagi, aku bikin sosis kamu berasa di neraka ya!!!" lanjutmu sembari mengarahkan heels-mu itu ke area bawah perutnya dan diantara kedua pahanya itu.
Sontak saja, pria itu langsung menutupi barang berharganya dan cemberut kepadamu, "Sembarangan banget kamu kalau ngancem. Kalau ini enggak ada, kamu enggak bisa lagi merasakan nikmatnya surga dunia!!"
= = = = = = = = = = = = =
Hallo, apa kabar semuanya? Semoga sehat selalu ya. Balik lagi dengan short scene dari sebong. Short scene ini terbaru yaa, aku belum pernah update ini di Instagram. Dan short scene kali ini hanya menggunakan Bahasa Indonesia. Semoga kalian suka yaaa ... terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk baca karya recehan aku. Jangan lupa vote dan komen ya!! Terima kasih banyak!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN SHORT SCENE
FanfictionHallo guys, buat yang bingung apakah ini. Jadi ini adalah kumpulan short scene dari Seventeen. Apa itu short scene? Sebelumnya di akun instagram aku, aku membuat tiga bagian cerita. Yaitu long story, oneshoot dan short scene. Oke, aku jelasin yaa...