Bab 2 (A)

1.7K 321 102
                                    

Hi, i'm back☝️ bawa Kavi & Sheva lagi! Selalu aku tunggu vote sm komennya ya❣️❣️❣️

Happy reading....

Btw ada perubahan. Sheva & Bara backstreet yaaa. Nggak diketahui tante dan om Sheva.

***

"Yang nurut sama suami ya, Teh. Meski Ibu kaget karena pernikahan Teteh tiba-tiba, tapi Ibu seneng. Nak Kavi kelihatannya memang anak baik-baik. Ibu sama ayah pulang dulu. Nanti kalian main-main ya, kalau libur."

Shevana mengangguk pelan, seraya membalas pelukan ibunya dengan erat. Tak terasa air mata pun mengucur deras membasahi pipi.

Tiga hari sudah berlalu sejak hari pernikahannya. Memang sangat tak terasa. Setelah satu minggu berada di Jakarta, akhirnya sang ibu pun pulang ke Bogor. Karena kesepakatan bersama, pernikahan berlangsung di Jakarta dengan akad dan resepsi sederhana yang dilaksanakan di kediaman sang tante. Baik Sheva dan Kavi menolak menikah dengan meriah dengan alasan dapat mengurangi keintiman keluarga.

Meski yang sebenarnya adalah mereka tak ingin pernikahan ini diketahui khayalak umum. Cukup orang-orang terdekat dan bisa dipercaya yang mengetahuinya. Kavi bahkan sampai memohon pada ayah serta ibunya agar tidak mengundang banyak orang. Sehingga acara pernikahan mereka hanya dihadiri segelintir rekan dekat saja.

Di hari ini pula, mereka akan menemui orang tua Kavi untuk mengatakan bahwa mereka akan tinggal di apartemen. Walau ibu Kavi meminta mereka tinggal bersama.

Usai melepas kepergian kedua orang tua Shevana, mereka pun menemui sang tante untuk berpamitan dan mengambil barang-barang Sheva.

Lastri tampak keberatan melepas keponakannya, meski wanita itu tak urung merestui.

"Kamu, jangan pernah berani-beraninya menyakiti Sheva. Saya nggak main-main dengan ucapan saya!" Dan ya, Lastri masih seketus itu pada Kavi. Wanita itu seolah berperan bahwa dirinya adalah ibu kandung Sheva.

"Kami pamit Tante," ujar Sheva, berusaha meredam emosi sang tante. Perempuan itu bahkan memeluk Lastri dengan erat, sebelum beralih pada Rama-sang om yang membelai kepalanya dengan sayang.

"Jangan lupa buat main-main ke sini ya," ujar Rama, yang Sheva angguki.

"Jaga putri saya," ucap Rama pada Kavi, membuat lelaki itu mengangguk.

***

"Lo deket banget ya, sama mereka?" ujar Kavi, setelah masuk mobil dan meninggalkan pekarangan rumah sang tante.

Mereka akan bertolak menuju kediaman orang tua Kavi, yang sempat Sheva kunjungi satu kali menjelang hari pernikahan keduanya beberapa waktu lalu.

"Mereka? Tante sama om gue maksud lo? Huum, gue deket sama mereka," jawab Sheva seraya membuka laci dashboard dan melihat-lihat isinya.

Tangannya tak bisa diam dan tawanya lantas keluar, ketika mendapati sebuah cermin di sana. Lantas menariknya keluar dan menunjukkannya pada Kavi yang tengah mengemudi.

"Apa-apaan ini? Malu-maluin banget deh, lo. Kavi ... Kavi. Kejantanan lo diragukan sih asli. Harus banget warna pink? Uwu black pink in your area!"

Accidental Romance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang