Bab 2 (B)

1.7K 305 84
                                    

Hi! I'm back!💘
Seneng ketemu Kavi & Sheva lagi nggak?

***

"Lo ngapain sih, lama banget," bisik Kavi, setelah Sheva mendudukkan diri di sisi lelaki itu.

"Angkat telepon," jawabnya ikut berbisik.

Mama mertuanya sudah tidak duduk bersama mereka, dan hanya meninggalkan Alessandra-adik bungsu Kavi yang duduk di bangku kelas 3 SMP.

"Dari siapa?"

"Bara."

"Oh," balas Kavi sebelum akhirnya menanyakan keberadaan sang mama pada adiknya.

"Nggak tahu, kan dari tadi Abang yang ngobrol sama mama."

Abang....

Mendengar sebutan itu selalu terdengar menggelikan bagi Sheva.

Abang Kavi? Haha rasanya Sheva ingin tertawa saja. Meski ini bukan kali pertama ia mendengar Kavi disebut abang, rasanya tetap selucu itu.

"Ngapain ketawa-ketawa," komentar Kavi yang sontak saja membuat Sheva langsung membekap mulutnya dan menggeleng. Merasa geli sendiri dengan panggilan abang yang disematkan Alessa pada Kavi. Padahal seharusnya hal wajar. Namun entah, dia hanya ingin tertawa.

"Kak She, kan kalian beda kampus. Kok kalian bisa saling kenal, sih?" tanya Alessa, yang sontak saja membuat Sheva dan Kavi menoleh.

"Dih, anak kecil, kepo aja lo!" balas Aidan yang tiba-tiba saja muncul dan mengacak rambut Alessa, membuat gadis kecil itu memekik kesal.

"Nih ya Al, namanya jodoh mah nggak bakal ke mana! Sejauh apa pun jarak membentang, kalo udah takdir Tuhan mah gampang."

"Ih, kan aku nggak tanya Bang Idan!" balas Alessa, sebal sendiri.

Sementara Aidan sudah terbahak di tempatnya, sebelum mengerling pada Sheva yang mengernyit heran, mendapati kegenitan adik iparnya itu. Fuck boy nih!

***

"Bisa geser dikit kali, nggak usah mepet sini banget," gerutu Sheva, ketika Kavi berbaring dengan jarak yang sangat dekat dengannya.

Laki-laki itu sedang main game di ponselnya dengan posisi berbaring miring membelakangi. Setiap kali berseru, laki-laki itu akan bergeser ke arahnya. Entah sadar atau pun tidak, tetapi pergerakan Kavii membuat ia yang sedang melihat video tiktok pun sangat terganggu. Apalagi ditambah suara game yang keluar dari ponsel Kavi.

"Bisa-bisa gue jatoh, Kavi!" seru Sheva, gemas sendiri.

Sementara orang yang ditegur masih acuh tak acuh memainkan game di ponselnya.

"Kav-"

"Berisik She! Bentar, nanggung nih. Kalo lo berisik mulu dan gue kalah, gue cekik lo. Nggak main-main nih."

Sheva berdecak, sebelum mengeluarkan seringaian tipis. Berdeham pelan, sebelum akhirnya bersenandung, mengikuti lagu yang diputar di video tiktok yang dilihatnya. "Man down, man down, oh another one down for me. Said you'd die for love, but I never loved you, sorry. So long you're gone, It's hurt to see. Said you're die for us so now, R.I.P love."

Accidental Romance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang