Melihat isi handphone Rey, terlihat banyak notifikasi dari grup yang berisikan.
"Woi anj*ng, kalo desah pelan-pelan" Chat dari Bryan.
"Bangs*t, suara lo kedengeran ampe luar" Chat dari Ramadhan.
"Berisik banget ih" Chat dari Bella.
"Gua kira tentara mainnya diem-diem karena takut ketawan musuh, tapi nyatanya malah teriak-teriak" Chat dari Zein.
"Dita, kamu yaa berisik banget" Chat dari Novi.
Melihat isi pesan tersebut membuat Rey malu, ia tak mau menceritakan hal ini kepada Dita. Biarkan Dita yang melihat isi chat tersebut dengan sendirinya.
Rey pun tertidur di samping sang istri dan mereka saling berpelukan dan tertidur pulas, di malam harinya mereka terbangun dan terdengar dari luar bahwa dari luar terdengar suara Zein dan Ramadhan.
Rey dan Dita yang mendengar suara mereka tidak menghiraukannya, ia melanjutkan tidurnya kembali.
Di pagi harinya, Rey terbangun dan terlihat Dita sudah tidak ada di tempat tidur, lalu Rey bangun dan keluar kamar. Terlihat teman-teman Rey sudah menyambutnya sambil berkata.
"Selamat pagi pengantin baru" Ucap Bryan.
"Selamat pagi pengantin baru yang mainnya brutal, sampe sampe suaranya kedengeran sampai luar" Ucap Ramadhan.
"Pada kaya anj*ng lo semua ye" Jawab Rey.
"Hahahahhahahaha" Bryan tertawa begitu puas.
"Gimana Rey? Enak ga" Ucap Zein.
"Enak lah, makannya nikah" Jawab Rey.
"Yan, gua mau ngomong sama lu" Ucap Rey.
"Ngomong apaan dah" Jawab Bryan.
Mereka berdua masuk ke dalam kamar Rey dan terlihat kamar Rey cukup berantakan karena Dita belum sempat membereskannya.
"Ngapain lo?" Tanya Bryan.
"Gua mau ngomong, tapi jangan bilang siapa-siapa ya" Jawab Rey.
"Iya sansss" Ucap Bryan.
"Jadi begini, kan semalem gua ehem-ehem terus punya Dita keluar darah banyak banget, itu gak apa-apakan?" Tanya Rey.
"Ya gak apa-apa atuh, berarti dia masih bener-bener perawan" Jawab Bryan.
"Tapi gua ngeluarin di dalem" Ucap Rey.
"Terus kenapa anji*g" Jawab Bryan.
"Kan lo udah nikah, kalo hamil ya gapapa lah bangs*t" Lanjut Bryan.
"Oiya lupa gua hahahahahha" Ucap Rey.
Mereka pun berdua tertawa di dalam kamar sehingga yang berada di luar terdengar, membuat mereka yang di luar penasaran dengan apa yang Rey dan Bryan bicarakan.
Bryan dan Rey pun keluar kamar dan berjalan mengarah ke teman-temannya, karena jarak kamar Rey ke ruang tamu sekitar tiga meter. Sesampainya di sana Ramadhan yang penasaran dengan obrolan mereka lalu menanyakan obrolan apa yang mereka bicarakan.
"Abis ngomongin apa ampe ketawa kenceng banget?" Tanya Ramadhan yang penasaran dengan perbincangan Rey dan Bryan.
"Seminggu lagi kita ke Cappadocia" Jawab Bryan.
"Iyaa bener, gua udah beli tiketnya tapi cuma tujuh" Ucap Rey.
"Yah, Wulan gak ikut dong?" Tanya Bella.
"Tenang, udah gua pesen barusan lewat aplikasi" Jawab Rey.
"Ada apa ini? Kok aku gak tau?" Tanya Wulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIAR (21+)
Teen FictionCERITANYA SUDAH TAMAT YA, KELANJUTANNYA ADA DI BUKU KEDUA INSTAGRAM: @baydiprtm_