13

2.6K 228 10
                                    


Hari ini langit tampak mendung, rintik-rintik hujan membasahi tanah yg kering.
Tampak beberapa orang berjalan terburu-buru agar bisa sampai ke tempat tujuan sebelum hujan deras turun.

Disuatu cafe terlihat tiga remaja sedang duduk dengan raut wajah yang serius,

"Rosé!"

Seketika orang yang dipanggil namanya itupun tersentak kaget sambil menoleh kearah makhluk hidup yang baru saja mengagetkannya;)

"mwo?!"

"jangan terlalu tegang, santai saja"

"ah aku agak takut untuk bertemu dengan Jennie eonni" ucap Rosé dengan kepala sedikit tertunduk

"kenapa takut?"

"entahlah, setelah mendengar kata-kata Ryujin aku agak takut, bagaimana jika yang dikatakannya itu benar? bagaimana jika Jennie eonni sudah tau tentang perbuatan appanya dan selama ini ia hanya berpura-pura khawatir dengan Lisa?" ucap Rosé dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"haisssh jangan berpikir seperti itu, Jennie eonni tidak mungkin seperti itu" jelas Seulgi sambil melihat kearah Ryujin dengan tatapan tajamnya

Ryujin yang merasa terancam pun langsung angkat suara "ah h-hahah Rosé kau berlebihan sekali, aku hanya sedikit curiga, hanya sedikit, dan aku juga tidak terlalu yakin dengan hal itu, jadi kau jangan terlalu memikirkannya nee?" jelas Ryujin

Kira-kira 15 menit kemudian, tibalah orang yang ditunggu-tunggu.

"ah eonni, silahkan duduk"

"nee Seulgi"

"emm eonni, sebenernya kami mengajakmu bertemu disini karna ingin membicarakan suatu hal"

"apa ini tentang Lisa? apa kalian punya informasi tentangnya??"

. . . (hening)

Mendengar pertanyaan tersebut Seulgi terdiam sejenak lalu ia melemparkan pandangannya kepada dua temannya yang sedaritadi hanya diam menyimak

"ani, sebenarnya kami ingin menanyakan itu kepadamu, kami sangat khawatir dengan Lisa, dan kami pikir kau mengetahui sesuatu jadi.. ya kami ingin menanyakan Lisa padamu" jawab Seulgi

"aishh" Jennie memegang kepalanya

Sementara itu ditempat lain..

"yaa! sampai kapan kau ingin menyiksa dirimu??"

"cihh" Lisa membuang pandangannya dari lelaki yang ada di depannya itu

"lebih baik kau tandatangani surat itu secepatnya, maka kami akan melepaskanmu" ucap laki-laki yang menculik gadis bertubuh jangkung tersebut.

"siapa yang menyuruh kalian?" tanya Lisa

"itu tidak penting!"

"aku tidak akan menandatanganinya, sampai orang yang menyuruh kalian datang berbicara langsung padaku"

"bocah sialan"

"istirahatlah Rosé, besok kita bertemu disekolah" ucap Seulgi

"nee"

"kami pergi dulu"

Setelah pertemuan dengan Jennie, ketiga sahabat Lisa itupun segera kembali pulang dengan mengantar Rosé terlebih dahulu.

"bagaimana ini? kenapa kau tidak beritau Jennie saja tentang appanya?!"

"Ryujin, bagaimana jika kecurigaan mu tentang Jennie itu benar? kurasa bukan ide yang bagus untuk mengatakan kepada Jennie eonni bahwa kita mengetahui perbuatan appanya"

Sister? - JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang