- Mengagumi?

21 6 1
                                    

Jevano, kakak kelasnya tingkat akhir yang tak lain yaitu kelas 12 dan dia mengambil jurusan Tata Boga.

Dan Jevano ini di kenal memiliki wajah yang tampan nan tinggi 174 cm dan body goal banget. Hal itu membuat Jevano di puja kaum hawa bahkan menjadi most wanted di sekolahnya.

Dengan badan yang gagah nan besar tak heran banyak wanita yang mengaguminya, pantas memang terlihat tampan dan cool. Tetapi disebagian wanita juga Jevano ini selain tampan dan cool dia juga badboy.

Sebenarnya most wanted di sekolah ini tidak hanya Jevano saja, ada Albern, Reynal, Rivaldi, Randy dan Iqbal-Nama nama itu adalah para sahabat Jevano.

Jevano saat ini tengah duduk bersama lima sahabatnya di warung belakang sekolah tempat biasa mereka nongkorong. Jevano memperhatikan salah satu sahabatnya yang sedari tadi diam seribu bahasa.

"Kenapa bro?" tanya Jevano sukses membuat Albern tersadar dari lamunannya meski belum sepenuhnya sadar.

"Apa?" jawab Albern yang masih belum sepenuhnya sadar dan entah sebagian pikirannya itu melayanh kemana.

"Lu kenapa dari tadi diem mulu mikirin apa? Gaji lu sebulan belum cukup?" tanya Jevano lagi dengan sedikit candaan.

"Iya lu kenapa? Kita dari tadi ngomong panjang kali lebar kali tinggi malah lu anggurin" lanjut Reynal ikut menimpali.

"Ekhem... Lu pada tau yang mana Nabila?" tanya Albern sedikit malu.

"Woahhhh sejarah nih bro seorang Albern Adheesa menanyakan wanita hahahaha" Jevano tertawa terbahak bahak membuat Albern menoleh bingung.

"Sangat langka sekali" timpal Iqbal sebelum akhirnya tertawa dan di ikuti oleh sahabat yang lainnya.

"Yang mana jadinya? Lu mau bawa tiga tiga nya?" Randy menolehkan kepalanya menatap Albern.

"Whoaaa kalau tiga tiga nya dibawa yang ngerasa puas nanti bukan cuma si Albern doang tapi tiga cewe nya juga" celetuk Rivaldi sambil memukul pelan lengan Randy.

"Parah lu Al serakah banget jadi orang, nanti lu kewalahan nanganinnya di malam pertama gimana" ujar Jevano sebelum akhirnya tertawa.

"Lu pada bukannya bantuin gua malah ngetawain gua" kata Albern lalu menegak minuman miliknya.

"Ya udah Nabila yang mana? Nabila SC, Nabila SB, atau Nabila kelas 10?" tanya Reynal serius.

"Nabila anaknya pak Angga" balas Albern malas lalu menegak kembali minumannya sampai habis.

"Emangnya pa Angga punya anak yang namanya Nabila?" tanya Reynal sambil menoleh pada sahabatnya masing masing. Namun para sahabatnya hanya mengangkat bahunya masing masing bertanda tidak tahu. "Woi Nabila yang mana?" tanya Reynal kembali pada Albern.

"Gak jadi, males gua" ujar Albern sambil berdiri dari duduknya dan berjalan meninggalkan para sahabatnya.

Reynal menepuk paha Jevano membuatnya menoleh pada Reynal.

"Lu si Van, ga jadi ngasih tau'kan jadinya si Albern" kata Reynal.

"Kok jadi gua yang disalahin? Lu juga ketawa, semuanya juga pada ketawa gak gua doang" elak Jevano.

"Tapi Albern emang aneh coba tiba tiba ngebahas cewe, sebelumnya belum pernah ada tuh bocah bahas bahas cewe" ungkap Randy yang masih memikirkan sesuatu.

"Benar'kan lu juga pada ngerasa" Jevano menatap satu satu sahabatnya dan di balas anggukan oleh mereka.

"Tapi gua masih heran emang pa Angga punya anak cewe namanya Nabila?" tanya Reynal yang masih penasaran.

AVAROSS : PistanthrophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang