.
.
.
.
.
.
.Haechan masih memandang lurus mata bening Renjun di saat siswa lain sudah berhamburan pergi dan Jeno di bawa ke ruang kesehatan.
Tersisa Haechan dan Renjun yang masih saling pandang.
"Kenapa? Kenapa kamu mukulin satu-satunya temen aku?"
"Karena dia ga baik buat lo"
"Haechan...."
Haechan tidak menjawab hanya memandang Renjun saja. Renjun kini menunduk dalam-dalam sambil menahan airmatanya yang sebentar lagi akan keluar.
"Kita putus ya" cicit Renjun pelan
Haechan menelan ludahnya susah payah setelah mendengar kalimat itu.
"Aku tau, selama ini hubungan kita cuma kiasan. Setiap hari aku mencoba untuk positif thinking bahwa kamu juga mencintai aku sama kaya aku ke kamu-
Tapi semakin aku pikir seperti itu, semakin aku sadar, bahwa aku cuma bayang-bayang kamu.
Aku cuma jadi penghalang antara kamu dan fans-fans kamu dan aku bukan orang yang kamu mau"
Renjun tersenyum lirih lalu tak kuasa air matanya jatuh membasahi pipinya.
"Aku setiap hari berharap dan berdoa, semoga Haechan nanti bisa suka sama aku, bisa perhatian sama aku dan bisa peduli sama aku.
Tapi bahkan sampe Jeno dateng pun, kamu tetep cuek ke aku, kamu tetep ga peduli dan selalu ngebiarin aku sendirian"
Haechan tidak bisa menjawab apa-apa dan terdiam dengan wajah lirih dan mata memanas.
"Hal ini tentu bukan karena Jeno, karena ada atau tanpa dia, aku tetep ga bisa menangin hati kamu. Selama ini aku selalu denial tentang perasaan kamu ke aku. Aku terlalu keras sama diri aku sendiri dengan perjuangin kamu sendirian-
Dan ternyata aku capek Haechan, aku capek berlari sendirian karena kamu ga pernah mencoba untuk kejar langkah aku. Dan sekarang aku punya temen, aku ngerasain punya temen Haechan, aku ga sendirian lagi, jadi mungkin ke depannya aku bisa belajar tanpa kamu-
Maaf, maaf kalau perasaan sayang aku yang besar banget selama ini ngebebanin kamu"
"Kita putus ....."
****
Nyatanya mereka benar-benar putus setelah itu. Dan ini sudah satu minggu pasca mereka mengakhiri hubungan mereka.
Haechan di mata Renjun terlihat biasa-biasa saja, tetap menjadi ketua OSIS setelah ia di hukum bersama Jeno tempo lalu.
Tetap menjadi kapten basket bahkan minggu ini Haechan tanding dengan sekolah lain.
Sedangkan Renjun babak belur dengan perasaan nya sendiri.
Biasanya, ketika Haechan akan bertanding Renjun lebih sering datang untuk melihat Haechan latihan.
Memberi nya dukungan dan semangat, membawakannya air minum dan mengelap sisa-sisa peluh di wajah Haechan.
Meski Haechan diam saja, tetapi Renjun sangat senang karena Haechan tidak menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOYFIE [HYUCKREN]
Novela JuvenilRenjun si anak ceria yang tidak punya teman karena menjadi kekasih sang Pangeran sekolah. Ia jatuh cinta pertama kali saat melihat Haechan- kekasihnya saat menjadi siswa baru tahun lalu dan dengan kepercayaan diri yang tinggi dan tanpa rasa takut, R...