KKN 00' [REVISI]

Tiga

Hari telah berlalu dengan cepat. Sudah seminggu lamanya mereka tidak berjumpa dikarenakan masing-masing tengah sibuk menyiapkan barang bawaan yang akan mereka bawa ke tempat KKN.

"Anjir besok kita udah berangkat KKN aja." Ucap Haga membuka obrolan hari ini.

"Iya weh, perasaan baru kemarin gue jadi maba mana pala gue pake acara dibotakin lagi." Balas Habib sembari menyeruput minumannya.

Juanda mengernyit heran "Lah? Fakultas komputer anak cowoknya wajib botak juga?"

"Kagak, cuma itu disuruh mami gue katanya biar rapi sama sedap dipandang."

"Ututu anak mami ya ternyata Mas Habib ini." Ledek Haga yang mendapat toyoran keras dari Habib.

Yasmin tertawa keras mengingat-ingat kembali momen dimana kepala Habib yang botak terlihat seperti bentuk pentol korek.

"Sumpah lo pada harus liat wajah dia pas botak, jelek banget anjir."

"SUMPAH? Ada fotonya gak? Gue mau liat plis." Sahut Nada yang begitu penasaran.

"Yasmin! Lo minta gue bunuh ya?! Jangan kasih tahu mereka cok."

Hancur sudah reputasi Habib yang ia jaga selama ini jika Yasmin benar-benar memperlihatkan foto masa kelam itu.

"HAHAHA, fotonya masih gue simpen kok bahkan videonya masih ada tapi entaran aja ah gue spillnya pas nih tuyul macem-macem." Yasmin kembali mematikan ponselnya yang tengah ia genggam.

"Huh penonton kecewa." Haga dan lainnya menyoraki keputusan Yasmin.

Sementara Habib bernafas lega, setidaknya tidak untuk saat ini Yasmin membocorkan aib terburuknya selama dua puluh dua tahun hidup di dunia kepada teman-teman yang baru ia kenali tersebut.

"Nama desa kita itu beneran Desa Kenari ya?" Tanya Keysha.

"Iya beneran itu namanya Desa Kenari, untung aja bukan penari." Nada bergidik ngeri jika membayangkan dirinya benar-benar melakukan KKN di desa yang sempat menjadi trending topik se Indonesia.

"Kalau kita kesana butuh berapa jam? Berarti besok kita motoran apa ada yang bawa mobil?" Tanya Elena memastikan.

"Kalau setahu gue dari maps nih, perjalanan kita kesana lumayan jauh dari sini butuh tiga sampai empat jam an lah." Jawab Juanda.

"Semalem gue udah chat Pak Teguh katanya beliau mau ikut kesana bawa mobil, barang-barang kita disuruh ditaruh di mobilnya." Ujar Oris yang baru sekarang buka suara.

"Asik mantap kalau gitu, berarti bisa bawa banyak barang dong."

"Lo mau bawa apaan Nad? Jangan ngadi-ngadi bawa dua koper."

"Lah siapa bilang dua? Gue mau bawa empat koper malahan." Jawab Nada penuh bangga.

"Anjir, udah kek mau pindahan aja lo Nad." Tukas Juanda.