Delapan

42 8 1
                                    

"Kesyha sama lainnya udah pada sampe dirumah Ga?" Tanya Juanda begitu Haga tiba di posyandu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kesyha sama lainnya udah pada sampe dirumah Ga?" Tanya Juanda begitu Haga tiba di posyandu. Haga dapat bernafas lega karena acara masih belum dimulai. Sejujurnya pemuda itu berbohong kepada Oris dan Elena mengenai keterlambatan dirinya. Ia memang sengaja menunggu kedatangan Oris dan Elena agar keduanya tidak merasa canggung. Padahal tanpa Haga ketahui Oris dan Elena sering melakukan banyak interaksi semenjak malam dimana Oris melihat Elena sedang duduk sendirian diruang tengah.

"Keysha Habib dipanggil pak kades katanya ada urusan, dirumah sisa Oris sama El."

"Mereka berduaan doang dong dirumah?" Celetuk Nada ikut menimbrung dalam percakapan Juanda dan Haga.

"Gue yakin pikiran nih cewek bakalan travelling sejauh mungkin Ju." Bisik Haga pada Juanda.

Nada memandang penuh selidik kedua pemuda tersebut. "Kalian pada ngomongin gue hah? Gak usah sok bisik-bisik segala."

Haga merebut kamera yang Nada pegang karena dirinya ingin menjadi bagian tim pubdok saja daripada harus melayani ibu-ibu yang membawa anaknya kesini untuk melakukan imunisasi.

"Eh apa-apaan lo ngerebut kamera gue?!" Nada tak terima kameranya disentuh oleh orang lain selain dirinya.

Haga mendesak "Udah lo temenin Juan sama Yasmin aja sana. Emang lo mau ngefotoin orang sebanyak ini? Apalagi fotonya harus dari angle yang bagus buat laporan entar."

Alih-alih membalas perkataan Haga, perempuan itu terlihat berpikir sejenak dan langsung pergi menuju tempat Yasmin berdiri. "Lah tumben tuh anak gak banyak protes?" Haga sampai terheran sendiri.

"Ya bagus dong daripada entar lo berdua pada ribut disini, yang ada makin ngerepotin" Haga mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh.

---

"LO SEMUA HARUS PADA TAU YE! GUE BENERAN AMPE TERWAH-WAH SAKING MENAKJUBKANNYA PEMANDANGAN YANG GUE LIHAT TADI." Habib bercerita dengan memasang wajah super ceria dihadapan teman-temannya. Padahal dirinya dan Keysha baru saja tiba di rumah sepuluh menit yang lalu tepatnya saat fajar mulai tenggelam di sebelah barat. Keduanya di ajak kepala desa untuk ikut menghadiri salah satu acara yang melibatkan pejabat-pejabat penting di desa tersebut.

"Gue heran tenaga Habib kok masih kesisa banyak ya." Nada menghela nafas dan bersandar di tembok pembatas antara teras dan ruang tamu.

Yasmin yang sudah terbiasa melihat sikap berlebihan Habib hanya bisa bergumam "Lo semua harus membiasakan diri buat ngelihat tingkah ajaib tuh bocah selama sebulan ke depan."

"LO BERDUA BISA DIEM GAK SIH? GUE MAU LANJUT CERITA." Habib memandang penuh protes ke arah Yasmin dan Nada.

Kedua gadis itu terpaksa mengiyakan ucapan Habib agar urusan mereka tidak semakin panjang.

"Jadi tadi gue sama Keysha sehabis ikut rapat desa disuruh ke rumah pak kades buat diajakin makan siang dan yang jelas gue sama Key gak bakalan nolak dong? Pergilah kami ke rumah pak kades."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KKN 00' [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang