Fairyland [BL]

Part 15 - Pilihan

Seminggu sudah Aldrin dan fay tidak lagi bertemu.

Layaknya kehilangan sumber kebahagiaan aldrin lebih sering murung dan tak pernah berhenti berkunjung ke perbatasan.

Aldrin selalu berharap fay datang menemuinya.

Tok . .tok..tok....

" Sayang keluar dulu bunda sama ayah mau ngomong " Ujar ratu eve.

" Hmm baik bun "

Dengan langkah malasnya aldrin pun menghampiri ayah dan bundanya.

" Kenapa bun ? " 

" Nanti malam akan ada pesta di pusat wisata al " Ujar raja.

"Lalu kenapa yah ? "

" Ayah dan bunda mau mengajak aldrin untuk ikut karna ini acara penting "

" Hmm baiklah yah "

Setelah mengatakan itu al memilih kembali masuk kedalam kamarnya.

Akhir - akhir ini pangeran al seperti seekor beruang yang hibernasi didalam gua.

Tak ada yang menarik lagi bagi aldrin selain bertemu dengan fay teman barunya.

.

.

Sama halnya dengan fay yang tidak lagi ceria dan cerewet.

Hari - hari fay kembali disibukkan dengan latihan dansa di aula.fay menghindari raja dan ratu.

Fay selalu memikirkan aldrin dan cara agar bisa pergi ke perbatasan namun cara itu sama sekali tidak mendukungnya.

" Phi pulang sekarang na " 

" Tumben fay , kenapa ? "

Setelah insiden seminggu yang lalu ruli selalu setia menemani fay seperti dulu bedanya sekarang ruli lebih perhatian.

" Fay bosen "

" Hmm ya sudah ayok "

Selama perjalanan pulang fay sama sekali tidak ceria seperti dulu.ruli merasa kasihan melihat perubahan yang terjadi pada fay.

" Maaf kan phi fay " Batin ruli.

" Fay mau singgah di taman ga ? " Ujar ruli memecah keheningan.

" Gak phi , pulang aja "

Ruli menarik nafasnya dan menarik senyum terpaksanya melihat fay yang benar - benar berubah.

Bunga matahari bermekaran dan terlihat kokoh menopang biji yang semakin berisi.terik matahari menambah kesan indah pada pemandangan taman matahari milik fay.

Jalan setapak yang hanya dilalui kuda terlihat menarik dan indah setiap bunga ditepi jalanan di tata dengan indah oleh para penduduk.

Kupu - kupu melambung indah diatas putik bunga menikmati madu bunga yang menambah kesan indah setiap inci pemandangan di jalan negeri ora.

Tak terasa ruli dan fay pun tiba di depan kerajaan dan fay lebih dulu masuk kedalam istana dan masuk kedalam kamarnya.

Ruli hanya menggeleng melihat punggung fay yang semakin menjauh.

" Ini sangat membosankan " Batin fay menatap langit - langit kamarnya.

" Al kamu lagi apa "

" Kenapa aku sangat merindukan mu "

Fay mengusap bulir air yang berhasil lolos dari kantong mata indahnya.

Sang senja meninggalkan bumi dan sang malam pun menggantikan tugasnya menidurkan seluruh penduduk pribumi.

Fay sama sekali tidak bisa tidur.seketika dalam keheningan malam ide bahaya muncul dalam benak fay.

Fay dengan perlahan tapi sangat cepat bersiap - siap dan fay juga mengenakan baju aldrin yang terakhir kali fay pinjam waktu di negeri ped.

ceklek. . .

Dengan perlahan fay membuka pintu kamar dan dengan langkah pelannya melewati semua pintu dikerajaan dan beruntungnya para prajurit terlelap.

Fay tidak membawa kuda karna takut akan membangunkan para prajurit.

Dalam kegelapan malam dan kesunyian malam bunyi jangkrik menghiasi malam fay berjalan kehutan dengan obor kecilnya.

Entah apa yang merasuki jiwanya hal nekat fay lakukan untuk pergi ke bukit biru.

Selama perjalanan ditengah hutan yang gelap gulita fay sama sekali tidak merasa takut padahal ini pertama kalinya fay keluar malam hari.

" Huhhfftt. . . Capek juga "

Fay berjalan 1 jam dan tiba di depan kerajaan  negeri ped.fay tidak terlalu kedinginan karna baju yang dia kenakan sangat tebal.

Fay benar - benar mempersiapkan segalanya sebelum pergi.

Fay masih ingat betul jalan yang mereka lalui dan fay juga ingat pintu belakang kerajaan yang bisa dilewati menuju kamar aldrin.

Fay benar - benar nekat melakukan hal yang terdengar sangat mustahil dan berlebihan.

Bagaimana tidak berlebihan karna mereka berteman hanya beberapa hari tapi fay sudah berani mengorbankan dirinya ditengah hutan dan ditangan raja dan ratu.

Fay berjalan masuk melalui pintu belakang dan keberuntungan masih ditangannya para prajurit terlelap menikmati mimpi indah.

ceklek .. . .

Kamar aldrin tidak pernah dikunci karna negeri ped selalu aman dan tidak pernah terjadi hal yang tidak di inginkan .

Fay mengukir senyum indahnya menatap punggung aldrin yang berbaring di kasur.

Seakan jantung fay kembali berfungsi dengan normal melihat aldrin.

Fay mendekati andrin dan fay duduk dikursi tepat didepan aldrin yang berbaring menutup matanya.

" Fay datang al " Ucap fay tersenyum menatap aldrin.

Aldrin spontan membuka matanya lebar - lebar mendengar suara yang tidak asing ditelinganya.

" Woih.. .  " Fay refleks berdiri karna terkejut melihat aldrin tiba-tiba membuka matanya.

" Fay " 

Aldrin duduk dan memegang pipi fay dan sesekali al mencubit pipinya sendiri.

" Apa ini mimpi ? "

" Fay kenapa baru sekarang aku bisa memimpikan mu ? "

Fay mengerutkan keningnya mendengar perkataan aldrin.

.

.

.

Jangan Lupa Vote dan Komen na