santri baru

6 3 2
                                    

"Adiba" suara seseorang memangil
Adiba pun kembalikan bandan nya
"Eh ustazah Jihan" sapa adiba
"Itu siapa ustazah?" Tanya nya saat menyadari ada perempuan yang tidak ia kenal di samping Jihan

"Oh ini anak baru nama nya alfiyah nafsah kamila, saya titip dia ke kamu ya dan jagain dia juga"
"Siap ustazah" ucap Adiba dengan menaruh tangan kiri nya di kening seolah sedang khormat

"Ya udah saya pamit assalamualaikum"
"Waalaikumsalam warohmatuallahi Wabarokatuh" ucap adiba dan Kamila

"Halo nama aku Adiba afsheen myesha"
Mila tersenyum dan mengangguk

Mereka pun berjalan menuju kamar dan saat di dalam, Kamila di sapa oleh Zahra, anisa, dan shakila
"Wahh mangkin rame ni kamar hehe" kekeh shakila

******

"Mila di pangiil Ama pak kiyai suruh ke dalem" ucap salah satu santriwati
"Oh oke" semua orang heran Mila santri baru sudah di panggil saja oleh pak kiyai, sepesial apa Mila?

zalfa menatap sinis Mila dari jauh
"Caper" celetuk nya, zalfa selalu saja seperti itu terhadap semua orang yang dekat dengan keluarga kiyai, dia selalu membully orang yang dekat dengan ustadz Hanif atau pun kiyai dia merasa iri kenapa bukan dia yang ada di posisi itu

Saat Mila kembali wajah nya begitu senang seperti ada sesuatu yang baru saja teejadi

Zalfa menghampiri mila sambil menaruh tangan nya di dada
"Ck ck ck abis ngapain lu ke rumah kiyai" tanya zalfa dengan wajah jahat nya itu
"Gak usah kepo ini bukan urusan Lo"
Zalfa melotot tak percaya setelah mendapatkan balasan itu dari Mila
" lu kecil kecil ngelunjak ya lu itu masih anak ingusan dan lu baru di sini g usah so lu jadi orang" ucap zalfa, wajah zalfa memerah karna menahan amarah

Mila menatap zalfa dari atas ke bawah dengan tatapan remeh kemudian ia meningal kan zalfa sendiri tanpa membalas ucapan zalfa tadi
Zalfa sangat kesal muka nya sangat merah, nafas nya memburu dia sangat berusaha untuk tidak meledak

"Assalamualaikum" ucap ustaz hanif yang ada di belakang zulfa
Zulfa berbalik badan, wajah nya langsung berubah 90 derajat yang awal nya marah menjadi malu malu
"Waalaikumsalam ustadz"
"Kamu kenapa ada masalah?" Tanya Hanif dengan sopan

"E-eh engak ko, gak papa"
"Ohh gitu baik lah saya permisi dulu, kamu yang akur ya sama temen kamu saya pamit assalamualaikum"
"Wa-waalaikumsalam" zalfa menatap pungung Hanif punggung Hanif yang mulai menjauh, ia memegang pipi nya yang terasa panas

"Astaghfirullah, ya Allah kapan semua nya akan hilang, saya sudah berusaha untuk tidak berlebihan namun semua itu sulit"

*******

Keesokan nya
Seluruh santriwati dan santrian sedang kerja bakti untuk membersihkan pesantren, kegiatan ini di lakukan seminggu sekali setiap hari ahad,
S

eluruh santri sibuk dengan kegiatan hari ini, tapi seperti biasa zulfa sanggat posesif ia sedang memperhatikan ustadz Hanif dari kejauhan ustadz Hanif pun sedang membantu para santri kerja bakti

Dari jauh zulfa melihat mila sedang mendekati ustadz Hanif, mereka terlihat sangat akrab, Zulfa sangat tidak percaya yang ia lihat, kenapa bisa anak baru seperti Mila bisa langsung akrab dengan ustadz Hanif, bahkan ia yang sudah cukup lama di pondok pun masih sangat cangung bahkan jarang mengobrol, ustadz Hanif adalah tipe ustadz ramah ke semua murid ia selalu menyapa dan memberi tahu santri materi yang belum santri fahami dengan senang hati, ustadz Hanif juga termasuk katagori ustadz favorit seluruh santri karna sifat nya yang pemaaf

Bagai mana mungkin Zulfa tidak terobsesi dengan ustadz itu, dengan sifat yang sangat sempurna itu banyak santri yang berharap akan di jodohkan dengan ustadz itu
Zulfa lah salah satu nya, Zulfa bahkan membully orang yang berusaha dekat dengan ustadz itu

Saat Zulfa sedang melihat ustadz dan Mila Anisa datang dan menepuk pundak Zulfa yang membuat Zulfa kaget
Saat berbalik ia menemukan Anisa di sana "Ishh apaan si lu ngagetin aja" gerutu Zulfa
Anisa menatap Zulfa dengan iba
"fa sampai kapan sih lu mau trus trusan kayak gini gak capek hem? Kita di sini dah lama fa dan lu juga tau kalo ustadz akan di jodohkan dengan pilihan kiyai jadi lu dah gak ada harapan buat dapetin dia lu gak kasian sama diri lu sendiri" perkataan Anisa berhasil membuat Zulfa sakit hati bukan karna perkataan Anisa yang jahat namun karna perkataan Anisa adalah fakta yang membuat ia merasa sedih

"Udah deh lu gak usah so peduli Ama gua, gua gak akan berhenti kalo ustadz belum nikah" ucap Zulfa dengan nada agak tinggi, Adiba yang mendengar nya pun langsung faham bila Zulfa itu sangat mencintai ustadz pantas saja saat Adiba sedikit dekat dengan ustadz itu Zulfa langsung marah dan cemburu ia jadi merasa bersalah kepada Zulfa ia fikir Zulfa benci diri nya namun Adiba salah Zulfa bukan benci tapi dia tidak suka dengan semua orang yang lebih dekat dengan ustadz Hanif

Adiba merasa kasihan kepada Zulfa karena Adiba blum pernah melihat ada seseorang yang se cinta itu kepada orang lain
Adiba pun menghampiri Zulfa dan Anisa
"Fa kamu kalo suka yang bilang atau mau aku kasih tau ke kiyai ama umi?"
Zulfa melotot tak percaya apa yang sudah Adiba katakan Anisa pun kaget dan menepuk jidat nya pelan, sebodoh itu kah Adiba sampai sampai bertanya seperti itu? Pertanyaan itu bukan membuat Zulfa bahagia malah membuat nya menjadi kesal

"Maksud lu apa hah lu mau cepu gitu"
Adiba tersentak kaget karna suara Zulfa yang sangat kuat dan ngegas
"Y-ya maaf kalo gak mau kan tinggal bilang"gugup adiba, mental nya langsung ciut dengan sifat zulfa yang sangat garang

"udah gak usah berantem" rerai Anisa,
Zulfa menatap Adiba dengan penuh amarah lalu ia meninggal kan Adiba dengan Anisa di sana nafas Zulfa memburu menahan amarah tapi di lubuk hati nya ia sangat panik dan cemas ia takut Adiba benar benar memberi tahu pada kiyai dan umi soal ia menyukai ustadz Hanif
Ia takut kalau Adiba dendam kepada nya karna selama ini ia selalu jahat pada nya

Ia pergi ke kamar mandi dan menangis di sana hati nya sesak dia sangat tidak mengerti kenapa dia bisa segitu nya ke ustaz Hanif ia sangat inggin melupakan ustadz namun tidak bisa

Tangisan nya semangkin menjadi jadi sampai ia tidak menyadari bahwa ada orang yang masuk

"Ihh siapa itu horor banget mana sepi lagi di sini ikhh" santri itu merinding ketakutan, kemudian ia lari sambil berteriak "makkk ada kuntii" heboh nya
Zulfa dengan cepat menghapus air mata nya dan keluar dari kamar mandi karna takut ada yang masuk lagi


Halo guys, gimana nih kabar kalian
Hehe maaf ya baru bisa update karna kemaren mood lagi turun dan bingung sama alur nya maklum lah masih amatir

Oh ya ada yang kepo dengan Mila secantik apa sih dia?

Ini dia nama nya alfiyah nafsah Kamila  umur nya 15 tahun lahir di Bandung 17 Oktober 2007

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini dia nama nya alfiyah nafsah Kamila  umur nya 15 tahun lahir di Bandung 17 Oktober 2007

seperjuangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang