6. Long Term Relationship

932 122 9
                                    

Vote dan komen yuk
Katanya kangen Kenyooot

Waktu gue nyebut kata 'sex friend' mustahil data nggak nangkap sinyal gue, tapi dia pura-pura cuek dan melanjutkan pembicaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu gue nyebut kata 'sex friend' mustahil data nggak nangkap sinyal gue, tapi dia pura-pura cuek dan melanjutkan pembicaraan. "Tapi itu nggak ada salahnya, Key ... aku tahu kamu sudah berusaha."

Gue pasrah. "Aku masih punya beberapa lamaran kerja yang belum dijawab, kalau aku udah putus asa, I will tell you if I need help."

"You said that a million times, you've never asked anyway," desah Data. "Kadang aku ngerasa ... kamu justru jauh lebih terbuka dulu saat kita nggak ada hubungan apa-apa."

"Aku cuma nggak mau jadi beban."

"But I don't mind, baby. Aku pengin jadi bagian dari keresahan-keresahanmu, so let me help you. Okay?"

"I am okay!" tegas gue, mulai engap. "Gue akan mengontrol sendiri kondisi kesehatan gue, it's not like I'd die or something karena hipertensi, Data. Waktu di Chengdu, gue kecapaian aja. Gue stress-"

"Sekarang juga kamu kelihatan stress di mataku."

"It's because Afrika!"

"No, Afrika hanya salah satunya. Soal pekerjaan juga, mami cerita kamu bahkan nawarin diri buat jadi pawang buaya. Are you crazy?"

"Well I love buaya, I thought you tell me to do anything I want waktu akhirnya kamu ngerelain aku tetap pergi ke Chengdu."

"Tapi itu panda, yang barusan itu buaya, Kenya! Buaya!"

Gue membungkam mulut Data dengan kedua tangan, "Shut up, kamu bisa bikin mami histeris. Aku udah kenyang dimarahin mami soal itu, oke?"

Data memejam, napasnya yang memburu mereda. Gue berhenti membekap mulutnya setelah dia mengangguk sepakat. "Are you serious?" tanyanya pelan dengan dua bola mata menatap tepat pada inti mata gue.

"Soal?"

"Jadi pawang buaya."

Gue menggeleng, tapi bukan untuk menjawab pertanyaan itu, melainkan nggak percaya dia masih menanyakannya.

Well ofcourse gue serius! Kenapa engak? Gue tahu sebagai seorang pecinta binatang seharusnya gue nggak berurusan dengan manusia-manusia yang mengurung binatang demi mendapatkan uang dari pengunjung, but someone have to make sure they are okay there, right? Apa yang aneh dari itu semua? Apa dia pikir semua pawang buaya itu laki-laki bertubuh kekar dan nggak punya pilihan lain selain menjalani pekerjaan itu?

"Kenapa kamu nggak ambil tawaranku buat jadi team quality assurance? Aku berencana membuat restoranku berstandar internasional, kami mulai mencari tenaga ahli untuk beberapa restoran induk. Aku tahu kamu punya pengalaman, aku bakal gaji kamu sama kayak yang lain. No exception, nggak ada keistimewaan juga."

"Well I save the job kalau aku udah jadi istri kamu," bual gue.

"Kamu masih ragu sama keseriusanku?"

"I've never said that."

Kenya The Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang