07-Cowok Tengil

533 60 2
                                    

Rame = Up cepet

Follow Cesa dulu!

Siap baca part ini Pabi?


••••••••••••••••

Lobi kantor Andromeda. Seren berlari pontang-panting sambil membawa tumpukan berkas yang baru selesai di fotocopy. Seren panik, hari ini ada jadwal rapat penting, jadi ia harus segera menyelesaikan banyak dokumen. Terutama laporan keuangan bulanan.

"Ampun deh! ini jam berapa gila, mampus gue." Ucapnya sambil berlari tanpa memperhatikan jalannya.

Semua yang melihat Seren sedang diterpa kepanikan hanya bisa melongo saja. Lagi pula siapa juga yang mau membantunya? Tio saja sepertinya sudah datang dari tadi, lalu Tiar? Entahlah, kemana perginya bocah itu, Seren juga nggak tahu.

Seren berlarian di lorong utama, cewek itu tak memperhatikan kalau lantai yang ia pijak masih dalam keadaan basah. Sepertinya baru selesai di pel. Ia menengok ke bawah memperhatikan sebuah papan kuning bertuliskan 'Slippery' tiba-tiba saja...

BRRUUUKK!!!

Seren menabrak sesuatu.

"Aaaaarrgghhhhhhh!!!"

Seren jatuh terjengkang ke belakang, dan semua kertas yang ia bawa berhamburan ke lantai. Oh tidak, semuanya jadi basah terkena air bekas pel-pelan. Buru-buru ia bangun, lalu memunguti kertas-kertasnya sambil berjongkok.

"Yahh...basah semua astaga!!!" Batin Seren hampir menjerit karna-nya.

Sudah tidak ada waktu lagi untuk memberesi semua kekacauan ini. Seren mengumpat dengan frustasi. Oh My God bagaimana ini? Apa yang harus ia lakukan.

Seren berdiri dari jongkoknya, di tatapnya seorang cowok yang berdiri di depannya dengan tampang tidak bersalah. Seren menggerutu, melihat cowok di depannya masih menggunakan seragam Osis.

"Masih bocah rupanya" Maki Seren dalam hati. Matanya memicing melihat tanda pengenal di dada kanan cowok tersebut. "Andrean Hadden G."

"HEHH! LO PUNYA MATA NGGAK SIH??" Tegurnya, dengan muka memerah. Hampir saja telinganya menyemburkan api.

"Punya."

Andrean. Cowok itu berdiri di sana dengan raut muka tanpa dosa. Bukannya dia yang nabrak? kenapa jadi Andrean yang disalahin. Jelas-jelas Seren yang jalannya nggak liat liat.

"Sorry, bukannya lo yang nabrak gue tadi?" Ujar Andrean.

Seren memicingkan matanya, "Excuse me? udah salah, malah nyalahin orang. Minta maaf nggak sekarang?!"

Andrean balik menatap tajam. Emang dasarnya cewek selalu benar kan? Mau gimanapun nggak ada sejarahnya cowok menang debat sama makhluk paling benar di muka bumi ini.

"Ngapain gue minta maaf? orang lo yang nabrak gue kok malah gue yang disuruh minta maaf. Gila lo?" Ucap Andrean dengan songong.

Seren yang kelewat kesal makin mencebikkan bibir. "Heh! lo liat tuh di sana!" Seren menunjuk sisa-sisa kertas miliknya yang masih berceceran di lantai.

My Sweet 18 AndreanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang