Update lagi ya.
Yuk follow Cesa dulu biar Pasukan Pabi makin rame💙
SELAMAT MEMBACA YA!!
••••••••••••••
Semua karyawan perusahaan Andromeda tengah berada di ruang meeting. Sekitar lima belas orang yang ada di ruangan itu, karna hanya perwakilan dari masing-masing bagian ruangan saja yang mengikuti rapat.
Seren duduk ditengah-tengah antara Tio dan Tiar. Cewek itu duduk di kursi paling belakang, alasannya mungkin supaya tidak canggung dengan karyawan yang lain. Toh dia juga datang terlambat. Lagipula kursi-kursi yang paling depan itu biasanya diisi oleh sesepuh sesepuh kantor.
Bukan sesepuh sih, lebih tepatnya senior yang terkenal galak di Andromeda. Contohnya saja ada Pak Eko dan Bu Roro. Siapa juga yang mau duduk di dekat mereka. Kalau kata Tiar mendingan duduk di lantai.
"Nggak sabar gue, pingin lihat calon boss baru." Bisik Tiar.
Seren hanya menggeleng pelan. "Gue sih lebih kepo sama permasalahan yang akan dibahas kali ini. Takut kena semprong sama si Eko kalo brosur penjualannya salah kaprah." Balas Seren.
Coba bayangin, kalo Seren diamuk habis-habisan sama si Eko di depan seluruh karyawan yang ada di ruangan ini. Bisa malu tujuh turunan.
"Santai aja kali Ren! hal-hal nggak penting kayak gitu masih aja suka dipikirin. Pantes lo suka over thinking." Ucap Tio.
"Ya kalo gue suka over thinking, lo suka over heboh."
"Ya kalo over heboh kan bagus, bisa nularin good vibes ke yang lain." Timpal Tiar.
Seren hanya memutar bola matanya jengah. "Kalo lo Tiar, reog vibes lebih tepatnya."
"Selamat siang semuanya....." Sapa Rasi, membuka keheningan.
Yang ada diruang rapat sontak tersenyum lebar. "Siang Pak Rasi....."
Rasi mengangguk, kemudian mempersilahkan seseorang yang sudah menunggu di ambang pintu sejak tadi untuk segera masuk ke ruangan. "Perkenalkan, ini adalah putra saya. Namanya Andrean Hadden Galandra."
Andrean masuk ke dalam ruangan dengan gaya tengilnya. Tidak ada rasa canggung sedikitpun. Andrean tersenyum manis, kemudian melambaikan tangannya. "Halo!" Ucapnya di depan seluruh Karyawan yang ada di ruangan tersebut.
"Haiiiiii......!!" Balas Seluruhnya dengan kompak. Yang cewek-cewek terutama.
Semuanya menganga tak percaya, seisi ruangan melongo menatap Andrean. Bisik-bisik tetangga juga mulai terdengar riuh satu ruangan.
"Weh? Serius lah we dia anaknya Pak Rasi?"
"Betul juga wak, nggak nyangka aku wak."
"Anjritt lah ganteng pisan euyy."
"YaAllah bismillah dapet jodoh berondong."
"Apa jangan jangan ini jodoh gue, yang doa nya bikin gue jomblo 24 tahun."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet 18 Andrean
Teen Fiction•SQUEL DARI (ARASI) •helo Pabi, baca Arasi dulu, baru baca ini ya. •vote dan komen di setiap part. •••••••••••••••• "Umur cuma angka." -Andrean- Ini bukan perihal percintaan remaja SMA yang penuh lika-liku kegalauan remaja. ini adalah cerita Andrean...