the day we meet

755 69 13
                                    

Tiga tahun yang lalu
-Rumah Sakit Jhon Hopkins Medicine Baltimore, Maryland, Amerika Serikat.-

Tiiit... Tiiit... Tiiit....

"Nu kamu harus bertahan sayang, mommy mohon anak mommy pasti kuat"

Tiiit... Tiiit.. Tiiiiiiiiiiiit....
"Mohon maaf nyonya, kami sudah berusaha semampu kami. Tapi........ "

.......................
.
.
.
.
.
.
Lalu lalang orang-orang di jalanan dan suara klakson yang saling bersahutan menambah bising sore hari kota Bangkok.

Di sebuah cafe di pinggir jalan nampak seorang pemuda yang tengah menikmati semrawutnya kota ditemani secangkir coklat hangat.

"Huuft, bahkan setelah sekian lama kota Bangkok tetap saja setia dengan kemacetan nya."

Nunew menyesap tegukan terakhir coklat di cangkirnya. Lalu dengan enggan meninggalkan cafe tersebut.

"Aku harus segera kembali jika tak ingin Nat kembali mengamuk.
Cckk kenapa waktu begitu cepat berlalu".
.
.
.
.
.

" New bangunlah, ini sudah pagi. Bukankah hari ini kau akan menemuinya". Nat membangunkan Nunew yang masih asik bergelung dalam selimutnya.

"Eungg, ini sudah jam berapa nat? ". Nunew bangun dan mengucek matanya, melihat kearah luar jendela yang menyajikan cerahnya langit pagi kota Bangkok.

" Sudah jam tujuh, kau mandilah aku akan membuat sarapan dan menyiapkan obatmu".

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Nunew menyusul Nat ke meja makan.

Nunew segera memakan dengan lahap sarapannya, karna dari tadi dirinya memang sudah kelaparan.

"New apa kau yakin akan menemuinya? ". Nat menatap cemas kearah Nunew yang masih sibuk dengan sarapannya.

" Tentu saja Nat. Kau tau sangat sulit untukku bisa kembali kesini. Aku tak ingin menyiakan kesempatan ini Nat".

"Tapi bagaimana jika dia tak ingin menemui mu. Aku yakin kejadian tiga tahun yang lalu akan meninggalkan ingatan yang buruk tentangmu dimatanya New.

" Aku tau Nat, untuk itulah aku kembali kesini. Aku tak ingin menyesal lagi seumur hidupku Nat. "

"Haah terserah kau saja lah, tapi aku sedah mengingatkan mu New, jadi jangan menangis jika nanti kau terluka. Dan ingat kita hanya punya waktu satu bulan disini. Jadi gunakan waktumu dengan baik".

Nat tau percuma saja mencegah Nunew, dia akan jadi sangat keras kepala jika sudah punya keinginan. Nat hanya berharap Nunew baik-baik saja.
.
.
.
Disinilah New kini berada, di depan sebuah pintu apartement. Nunew tampak ragu antara ingin mengetuk atau tidak. Nunew benar-benar gelisah ingin berbalik pergi, namun juga tak ingin terus menyiakan-nyiakan kesempatan karna waktunya tidak lah banyak.

"Ayoo New, kau pasti bisa! Ingat kau tidak punya waktu". Nunew mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri.

Tok. Tok. Tok.

Ceklek... Terdengar seseorang yang membuka kunci pintu dari dalam.

" Max kau sudah sampai, kenapa cepat... ".

Zee terdiam ketika melihat seseorang yang kini berdiri di depan pintu. Zee pikir itu adalah Max karna dia memang meminta Max untuk datang. Namun Zee tidak menyangka justru melihat seseorang yang sudah lama menghilang dari kehidupannya.

" Hia apa kab.. "

Sebelum Nunew menyelesaikan ucapannya Zee buru-buru masuk kedalam, namun sebelum sempat menutup pintu Nunew terlebih dahulu menahannya.

ZEENUNEW-oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang