PRANGGG..... BRAKKK.....
Aku menatap nanar pintu kamar yang ditutup begitu keras. Tidak ada lagi air mata. Bukan tidak ingin menangis, tapi memang sudah tidak bisa lagi menangis..
Sudah menjadi hal biasa disaat kami bertengkar, dia akan melampiaskan semua kemarahannya pada tubuhku. Tidak peduli aku yang menjerit penuh kesakitan. Dan setelah puas melepas hasrat dan emosinya. Dia hanya akan berlalu meninggalkanku sendirian, dengan batin dan fisik yang terluka.
Aku menarik selimut untuk menutupi tubuh polosku. Mengabaikan semua rasa sakit pada tubuhku. Perlahan menutup mata mencoba untuk terlelap. Berharap untuk melupakan semua rasa sakitku. Baik fisik maupun batin.
.
.
.
.
.
.
.
Aku Nunew Chawarin Panich. Seorang aktor sekaligus penyanyi terkenal di negeri gajah putih. Aah mungkin kalian bingung kenapa margaku berubah menjadi Panich, bukankah seharusnya Perdpiriyawong. Ya tentu saja karna aku sudah menikah dengan Zee Pruk Panich. Kalian pasti tau siapa dia bukan. Lelaki yang sering menjadi bahan haluan kalian untuk dijadikan suami idaman. Kalian beruntung karna bukan kalian yang menjadi istrinya, karena nyatanya dia tidak lagi seperti yang terlihat sempurna seperti pandangan kalian.Aku dan Hia Zee sudah menikah selama dua tahun. Awalnya aku merasa menjadi lelaki yang paling beruntung didunia ini karna bisa memiliki Hia Zee seutuhnya.
Hia memberi ku segalanya. Memperlakukan layaknya seorang ratu. Hia sangat menyayangi dan mencintaiku.
Hia selalu berbicara penuh kelembutan, menatap ku penuh cinta, memperlakukan layaknya aku adalah semestanya.
Kehidupan pernikahan kami selalu mampu membuat semua orang iri. Kehidupan yang penuh keromantisan dan cinta yang bertebaran dimana-mana.
Hia tak pernah malu untuk mempertontonkan keromantisan kami dimana saja. Kapanpun dan dimanapun Hia akan membuat ku merasa menjadi orang yang paling beruntung didunia karena memiliki Hia disisiku.
Namun itu hanya berlangsung setahun awal pernikahan kami. Memasuki tahun kedua, kehidupan pernikahan kami bagai dijungkir balikkan.
Sosok yang selama ini menjadi malaikat, justru kini menjadi iblis yang penuh kekejaman.
Rumah yang dulu ku anggap surga, kini disulap menjadi neraka yang menyiksaku.
Entah apa yang sebenarnya terjadi pada hubungan kami. Semuanya berubah begitu saja.
Hia yang dulu menjadi sosok teraman untukku. Justru kini menjadi sosok yang sangat kutakuti.
Aku tidak mengerti kenapa, hia kini menjadi sosok yang benar-benar tidak bisa ku pahami.
Sedikit saja kesalahan akan membuat emosinya meledak bagaikan boom.
Aku benar-benar lelah dan ingin menyerah dengan hubungan kami yang sudah tidak lagi sehat.Namun ada satu hal yang membuatku bertahan dan bertekad untuk memperbaiki hubungan kami. Satu hal yang mungkin bisa membuat hia kembali mencintaiku.
Hingga suatu malam menjadi titik akhir dimana aku sudah tidak lagi bisa bertahan.
Hia tiba-tiba saja mengajak ku untuk pergi keluar. Sejujurnya aku sangat lelah karena seharian ini jadwal ku sangat padat. Namun aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Karena sudah lama aku tidak menghabiskan waktu dengan hia sejak hubungan kami merenggang.
" Hia kita mau kemana? Apa kita akan pergi makan malam diluar hia? " Aku bertanya dengan antusias karena jujur saja aku sangat-sangat senang. Dan berharap ini adalah titik awal untuk kami memperbaiki hubungan ini.
" Tidak, kita akan pergi ke bar"
" Haah, NU tak salah dengar hia? Kenapa tiba-tiba, bukankan hia sendiri yang melarang Nu untuk ke bar?" Jujur aku sangat heran karena biasanya hia zee melarang keras aku untuk pergi ke bar. Bahkan jika ikut dengan hia sekalipun aku tidak pernah diizinkan. Pernah sekali aku melanggarnya dan pergi bersama Nat, hia zee marah besar dan mendiami ku selama seminggu. Tapi sekarang justru dia mengajak ku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEENUNEW-oneshoot
Short StoryOne Shoot . . . Cuma fiksi karangan author. Update kalau lagi ada ide.