THE TRUTH UNTOLD

787 58 4
                                    

Malam ini adalah malam terakhir dari konser yang ku adakan. Saat ini aku berdiri di atas panggung untuk menyanyikan lagu penutup dari konser hari ini.

Aku mengedarkan pandangan pada ribuan orang yang datang untuk menghadiri konserku. Rasanya menyenangkan saat mengetahui betapa banyak orang yang mencintaiku.

Hingga akhirnya mataku tertumbuk pada satu kursi kosong dibagian VIP. Kursi yang tak lagi ada yang mengisi.

Rasanya ada yang meremas dadaku kalau melihat kursi itu. Masih segar dalam ingatanku. Bagaimana dulu seseorang akan duduk disana dan meneriakkan namaku, sambil membawa papan LED bertuliskan namaku.

Senyuman yang tak pernah lepas dari wajahnya. Dan pancaran kebanggaan dari matanya saat melihatku berdiri dan bernyanyi di atas panggung.
.
.
Musik mulai mengalun menyadarkan dari lamunanku. Aku mengambil nafas dalam, mencoba kembali fokus pada lagu yang akan kunyanyikan.

The Truth Untold

--Oeroumi gadeukhi pieoissneun i garden
(Penuh kesepian taman ini mekar)

--Gasituseongi I moraeseonge nan nal maeeosseo
(Penuh duri, aku mengikat diri di istana pasir ini)

Aku masih ingat bagaimana hari pertamaku resmi bergabung di agensi domundi. Aku benar-benar gugup, saat semua orang memperhatikan ku. Rasanya aku ingin menenggelamkan diri saja. Dan aku sangat yakin wajahku sudah memerah seperti tomat matang.

"Sawatdee krub, perkenalkan nama ku New Chawarin Perdpiriyawong. Kalian bisa memanggilku New atau Nunew. Mohon bantuan dan kerjasama nya". Aku memperkenalkan diri dengan gugup, dan semakin gugup saja saat ada seseorang yang terus menatapku intens. Tatapannya membuat ku jadi salah tingkah. Bagaimana tidak, yang saat ini menatap ku adalah seorang Zee Pruk idolaku sejak dulu.

"Baiklah sekian dulu untuk perkenalan new generation dmd TV. Kalian bisa pulang dan  istirahat, karna besok kita ada pemotretan dengan anak anak-anak new generation". Akhirnya Phi Aoftion menyudahi acara perkenalkan yang melelahkan ini, walaupun tak dapat dipungkiri aku juga senang karna bisa bertemu langsung dengan idolaku.

Kami saling berjabat tangan dan mengucapkan salam perpisahan. Saat tiba giliranku untuk bersalaman dengan Phi Zee dia tiba-tiba menarik tanganku agar tubuhku lebih dekat dengannya dan membisikkan kalimat yang mampu membuat seluruh wajah bahkan leherku memerah.

"Kau sangat cantik dan manis, aku menyukainya". Setelah itu dia berlalu begitu saja meninggalkan ku yang seakan membeku dengan jantung yang berdetak kencang tak karuan seperti habis dikejar hantu.

Neoui ireumeun mwonji
(Siapa namamu?)

Gal gosi issgin hanji
(Apa kau punya tempat untuk pergi)

Oh could you tell me?
(Oh bisakah kau memberitahuku?)

I jeongwone sumeodeun neol bwasseo
(Aku melihatmu bersembunyi di taman ini)

ZEENUNEW-oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang