KESYA || 002

64 51 57
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Happy reading
---

"Cepat selesaikan larinya! Toilet menunggumu" ucap seorang lelaki berperawakan tinggi dan tubuh yang ideal itu sambil memperhatikan Kesya dari sudut lapangan.

"Gilang!" Teriak seorang gadis cantik dari sisi yang berlawanan dengan posisi lelaki itu berada.

"Hm?" Jawab lelaki itu saat mendengar namanya dipanggil. Ya, dia Gilang. Gilang Fernandez seorang lelaki tampan yang menjabat sebagai ketua OSIS di SMA merdeka.

"Lo ya gw cariin dari tadi taunya nangkring di sini, itu lo dicariin pak Wawan" kesal gadis itu pada temannya satu ini.

"Oke,. Lo awasi nih anak!" Titahnya sebelum beranjak pergi dari lapangan.

"Hey lo yang lagi lari" teriak gadis itu.

"Saya kak?" Tanya balik Kesya.

"Iyalah siapa lagi klo bukan lo yang lagi lari" kesal gadis itu sambil memutar bola matanya malas. Kesya hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karna merasa bingung dan malu.

"Ada apa ya kak?" Tanya Kesya saat sudah berada didepan gadis itu.

"Nih lo minta tanda tangan keseluruh perangkat OSIS tapi sebelum itu lo bersihin dulu toilet" titahnya sambil menyodorkan sebuah buku kosong serta bolpoin Dan tangannya bergerak menunjuk ke arah toilet berada.

"Oh ya, balik badan cepat" ucapnya sambil mengambil alih buku kosong tadi dari tangan Kesya.

"Ha?" Bingungnya saat melihat hasil yang gadis itu tulis dibuku kosong itu yang sekarang sudah terisi sebuah tulisan.

Ketua: Gilang Fernandez
Wakil: Abimanyu dirgantara
Sekretaris: Aira Arabella
Bendahara: Ramadhan katulistiwa

Begitulah kira-kira yang ditulis oleh gadis itu.

"Ohh ya gw Ara, Aira Arabella jadi lo ga perlu cari gw karna tu buku udah gw tanda tanganin" ucap Ara sambil berlagak sombong dengan mengibaskan rambutnya yang cetar itu.

"Oh terakhir tadi tu cowo yang ngehukum lo dia Gilang Fernandez, dan Lo jangan berani-berani nya deketin dia atau lo dalam masalah" ucap Ara santai tapi terkesan menekan disetiap katanya membuat siapa saja yang mendengarnya akan bergidik ngeri tak terkecuali Kesya.

"Ah iya kak klo gitu saya permisi" sahut Kesya sambil sedikit berlari meninggalkan Ara.

"Heyy!! Lain kali jangan telat baru juga MOS ingat itu" teriak Ara karna Kesya sudah berjalan menjauh dari dia.

"Sial banget gw lagian tu damdam langsung kabur aja" rutuknya saat mengingat kembali kelakuan adiknya saat digerbang tadi.

Flashback on~

"Akhirnya bisa yeyy!!" Soraknya senang saat berhasil memanjat pagar.

"Ekhem!!" Deheman keras itu mengagetkan Kesya dan Adam.

"Mampus!" Batin Kesya dan Adam dengan mata melotot bersamaan.

"Kakak gw duluan ya!! Semoga hari lo selamat" teriak lelaki berbaju putih biru itu sambil menaiki motor matic nya dan melesat pergi dari lingkungan sekolah kakaknya saat mendapat tatapan tajam dari lelaki yang menangkap basah sang kakak memanjat pagar.

Kesya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang