-
Lagi dan lagi, Gedung pertunjukan itu penuh seperti malam-malam sebelumnya. Jika kalian berpikir orang-orang yang datang kesini itu untuk menikmati Opera, kalian salah. Uhm, memang ada beberapa sih yang bertujuan seperti itu.
Tapi, Gedung ini dipenuhi oleh gadis-gadis muda yang sedaritadi menahan teriakan saat sang Maestro naik keatas panggung.
Memang, dijaman sekarang, kebanyakan remaja tidak tertarik dengan pertunjukan seperti Opera. Penikmatnya kini sangat sedikit, hanya orang tua yang sudah tidak bisa sering keluar Rumah saat malam saja yang rata-rata masih menikmati pertunjukan seni ini.
"Tch, para gadis bodoh itu kemari hanya untuk membuat tempat ini sempit. Mereka tidak tahu dan tidak akan mengerti arti seni sesungguhnya, yang mereka pedulikan hanya wajah tampan Maestro muda itu." Cibir seorang wanita paruh baya dengan gaun biru tuanya.
Pertunjukan selesai, para pemain Opera mulai turun dari panggung. Tapi sang Maestro masih tetap diposisinya, dia lalu membalikan badan kearah penonton.
Bibirnya merah mudanya tersenyum, menyapa para penggemarnya dengan percaya diri.
Para Gadis langsung berteriak histeris.
"Oh, sungguh. Tempat ini sudah tidak bisa lagi disebut Gedung pertunjukan seni, aku pergi." Ujar seseorang yang langsung meninggalkan ruangan.
Setelah puas menyapa penggemarnya, Maestro muda itu turun dari panggung. Ia menghela nafas, matanya melirik ke arah jam dinding, sudah pukul 11 Malam.
Dia memutuskan untuk langsung pulang ke Rumah. Setelah berganti pakaian, sang Maestro bergegas menuju ke pintu belakang untuk segera masuk ke mobilnya.
Setelah duduk dikursi belakang kemudi, dia menghela nafas.
Ah, ini pasti terjadi lagi.
Batinnya.
Dia sudah sangat hafal, para gadis-gadis gila yang menggemarinya pasti diam-diam sedang mengikuti sang Maestro dari belakang.
Mereka lalu akan mengirim 1 gadis untuk mengikuti Maestro sampai kedalam Apartemen-nya.
Mereka memang selalu seperti itu.
Namun, dia tidak pernah marah, Pria itu justru berterimakasih pada para Gadis penggemarnya.
Mereka selalu mempermudahnya untuk melakukan ritual, sungguh para penggemar yang pengertian.
-
"
Wow, sang Maestro kita yang sedang populer ini sudah pulang rupanya. Seperti biasa, kau selalu pulang larut malam."
Yang dimaksud hanya mencibir kecil. "Hei, panggil aku dengan namaku. Aku sedang tidak berada dipanggung, Yeonjun!"
Yeonjun tertawa kecil. "Oke-oke, maaf. Jadi, apakah kali ini ada yang sedang mengikutimu lagi, Younghoon?"
Sang Maestro- Younghoon mengangguk, dia menunjuk kearah kiri dengan dagunya.
"Ah, kau sangat beruntung! Kemanapun kau pergi, kau selalu dikelilingi gadis-gadis! Pasti diantara mereka banyak yang cantik, kan?" Tanya Yeonjun.
"Tentu saja."
Yeonjun menelan ludahnya. "Tidak mungkin kan kalau kau tidak pernah meniduri beberapa dari mereka?"
Younghoon terkekeh. "Tidak, aku tidak pernah meniduri siapapun diantara mereka. Tapi, aku selalu memastikan untuk menemani gadis-gadis yang kesini sepanjang malam."
Perkataan Younghoon itu malah semakin membuat Yeonjun penasaran. Sebelum Yeonjun bertanya lebih banyak, Younghoon memilih untuk langsung masuk ke Kamarnya, meninggalkan tetangga sampingnya yang mendengus kesal.
Mata Yeonjun tidak sengaja melirik kearah kiri, ia melihat seorang gadis yang langsung bersembunyi saat matanya bertatapan dengan Yeonjun.
"Sialan, kau memang sangat beruntung, Kim Younghoon."
Kira-kira, 15 menit sudah berlalu sejak obrolan kecilnya dengan Yeonjun. Younghoon yakin jika tetangganya itu pasti sudah masuk kedalam ruangannya sendiri.
Younghoon membuka pintu kamarnya, ditatapnya gadis yang sedang berdiri didepan pintu itu dengan dingin.
"H-hai, apakah aku menganggu?" Tanya sang gadis gugup.
"Masuk." Ucap Younghoon.
Si gadis sedikit terkejut, tapi ia tetap melangkahkan kakinya untuk masuk keruangan itu.
"Maestro, apa yang akan kita lakukan?" Gadis itu tersenyum malu-malu.
Younghoon mulai mendekat kearah si gadis, netranya menatap lekat wajah yang sedang memerah itu.
"Apa yang kau ingin aku lakukan, Nona?" Ujar Younghoon.
Setelah itu, keduanya menghabiskan malam yang panjang bersama-sama.
(◔‿◔)
bonus foto maestro ganteng <3
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] BOOKS OF CIRCUS : The Secret Of The Charming Maestro ✔️
Fanfiction[ buku pertama dari series BOOKS OF CIRCUS ] Jadi, kenapa para gadis yang dipilih untuk pergi ke Apartemen Maestro itu selalu berakhir menghilang? [ 2022 ]