Tidak ada cinta yang berdusta maka izinkan aku memilihmu.
@ Azka_Keanu.(5).
"Kamu nggak apa- apa?" Tanya Zaiden dengan lembut, sedangkan Regan masih diam di samping Adora.
"Nggak apa-apa, tadi gue cuman mau bantuin Araya, soalnya cewek ini mau nyakitin Araya."
Mendengar itu Azka menatap Rea tajam, sedangkan yang di tatap hanya menatap senduh kearah Azka, ingin melawan pun tidak akan mungkin.
"Tadi Araya yang nyenggol gue." Aduh Rea agar dapat perhatian dari Azka.
Araya hanya memutar bola mata malas dan memilih pergi dari sana, tidak ingin melihat drama yang sangat membosankankan, mungkin jika Araya di pilih untuk nonton drama maka Araya akan memilih drama romeo dan juliet saja.
namum langkah Araya kalah cepat saat Azka menarik tangannya.
"Lo mau kemana?" Tanya Azka.
"Bukan urusan lo juga kan?" Tanya Araya balik.
Araya menepis tangan Azka dengan kasar dan melanjutkan langkahnya, Araya tidak ingin berlama-lama di sini.
"Jangan pernah lo sakitin Araya ataupun Adora." Ucap Azka dengan dinginnya.
"Gue nggak nyakitin dia Azka, dianya aja yang jahat sama gue."
"Udahlah, nggak usah banyak bacot, jelas jelas lo mau nampar Adora kan?" Tanya Regan tak terima.
"Emang sih, cewek kaya gini nggak pantas di kasih hati." Lanjut Julian.
"Serasi banget sama nama lo, Julian suka ngejulidtin orang." Jawab Zaiden yang di akhiri tawa oleh Regan, Magen, Zaiden sedangkan Azka dan Gevan hanya diam menatap benci kearah Rea.
"Emang yah, tapi gue itu sangat baik hati, berbakti sama orang tua dan yang paling penting gue rajin nabung buat masa depan." Gelak tawa anak Alaska semakin keras saat Julian membela dirinya sendiri.
"Aduh Julian sahabat gue yang paling ganteng tapi boong, pintar banget sih ngePDin diri." Jawab Zaiden.
"Ehh, gue emang ganteng yah, cewek cewek aja pada mau sama gue." Maman benar Julian juga banyak diinginkan tapi kanapa Julian tidak tertarik? karena Julian juga pilih pilih.
"Kalian berisik banget tau nggak." Protes Rea.
"Emang situ siapa yang nyuruh lo berdiri di sini?" Tanya Regan.
Rea langsung pergi dari sana, Rea tidak akan tinggal diam saat Araya dan Adora memperlakukannya seperti tadi.
Siapa yang tidak kenal dengan Rea? Cewek cantik hobinya ngebully dan membuat para Siswi SMA Trisakti takut dengan Rea kecuali Araya dan Adora.
Azka dan anak Alaska lainnya memilih pergi dari kantin dan segera masuk kedalam kelas 12 IPS 1 .
Tidak sedikit yang menatap Azka dan lainnya, sedangkan Zaiden sudah terseyum saat melihat cewek baru di SMA Trisakti.
satu minggu yang lalu kelas ini kedatangan murid baru, sangat cantik nada bicara yang sangat lembut, membuat Zaiden sangat terpikat.
Jika Zaiden berhasil mendapatkan cewek ini maka Zaiden tidak akan menjadi buaya lagi atau playboy. Zaiden akan berhenti.
"Cewek lo noh." Tunjuk Magen.
"Doain gue supaya gue bisa dapetin dia." Jawab Zaiden dengan semangat namun semangatnya di runtuhkan oleh Julian.
"Mana mungkin dia mau sama lo? dia cewek baik baik bukan cewek gampangan, sedangkan lo? jijik kali dia sama lo."
"Iri bilang babi, nggak usah banyak menyemenye." Jawab Zaiden.
"Buruan sana dekatin dia. gue mau lihat cara lo PDKT sama cewek." Ucap Azka yang di anggukin oleh Zaiden.
"Sana- sana perjuangin." Lanjut Regan.
"Yah ellah, lo udah dapetin adik gue kan, jadi lo nggal banyak beban hidup." Jawab Zaiden.
"Nyenye." Ucap Julian.
Zaiden melihat Julian sinis. "Kayaknya hidup lo susah banget yah? ada masalah apa haa?"
"Masalahnya gue nggak mau jomblo sendiri."
Azka, Regan, Magen, Zaiden manatap Gevan yang tidak pernah cerita tentang seoarang cewek.
Gevan yang di tatap seperti itupun langsung risih. "Apa liat liat?"
"Kelem bos kalem." Ucap Zaiden.
Zaiden yang sudah berada di hadapan cewek yang sudah satu minggu ini selalu mengganggu pikirannya.
Namanya Fryska, Fryska terseyum kearah Zaiden yang sedang berdiri di depan mejanya. "Ada apa?" Tanya Fryska.
Zaiden langsung salah tingkah. "Pinjem catatan lo dong."
Baru kali ini Zaiden tidak berani dengan cewek, biasanya jika Zaiden menyukai cewek itu maka Zaiden langsung gercep.
Fryska yang baru ingin mengambil buku di tasnya tiba tiba di hentikan oleh Zaiden. "Ada apa?"
"Nggak jadi deh, oh yah nama lo siapa?" Huaa... Zaiden udah berhasil basa basi walau Zaiden sudah tau namanya.
"Kemarin kan udah nanya, masa nanya lagi."
Zaiden menggaruk tengkuknya. "Oh iya yah, kok gue lupa? tapi kalau gue mau nanya nama orang tua lo siapa? sukanya apa?"
Fryska tertawa dibuatnya, Cantik satu kata buat Fryska, pemandangan yang belum pernah Zaiden lihat dari cewek.
Fryska cewek anggun, baik hati dan juga sangat natural cantiknya sangat natural tanpa make up.
"Udah yah Zaiden, gue mau belajar soalnya ada ulangan." Zaiden manatap sahabatnya yang ada di pojok kiri.
"Ada ulangan? tenang aja guru udah pintar kok." Ucap Julian diiringi tawa olek anak Alaska lainnya.
Zaiden memutuskan kembali kemejanya, guru pun masuk dan segera memberikan kertas ulangan yang akan diisi oleh oleh anak 12 IPS 1.
Sepanjang ulangan Zaiden tak henti hentinya melirik Fryska sedangkan yang di lirik hanya fokus mengerjakan ulangannya.
Azka? Azka memilih tidak mengerjakan ulangannya, melainkan anak itu hanya asik bermain Hp.
Siapa yang berani menegur Azka? Sekalipun dia adalah guru di sekolah ini.
Tiba tiba Azka di kagetkan dengan pesan yang sangat darurat, tanpa mengatakan apa apa Azka langsung keluar dari kelas.
Guru yang melihat Azka hanya geleng- geleng kepala melihat tingkah dari pemilik sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYAZKA
Teen Fiction•○ Menikah atas perjodohan dan demi membahagiakan ayah maka itu pasti ku lakukan. tapi jika menikah atas dasar cinta. itu salah ~> Ayara Greyzia Megantari. °● Siapa yang nggak mau sama gue? ganteng iya. ketua geng motor terbesar di jakarta. jago b...