Perut sudah terisi dan obat pun sudah di minum menandakan kalau dua insan ini harus pulang karena malam semakin larut. Karina menutup matanya saat angin sejuk menerpa wajahnya, dingin tapi rasanya sangat tenang di dukung dengan jalan yang sepi, hati Karina benar benar tenang sekarang
"Arin kamu tidur?" Tanya Winter saat mendapati mata Karina tertutup sambil menyandarkan wajahnya di pundak kanan Winter
"Ga" Jawab Karina dengan mata tertutup
"Terus kenapa nutup mata gitu? Ngantuk?" Tanya Winter lagi, Karina tidak langsung menjawab tapi dia malah membetulkan posisinya dalam gendongan Winter mencari posisi lebih nyaman sebelum menyalurkan tenaga untuk menjawab pertanyaan Winter
Winter hanya membiarkan Karina melakukan apa yang dia mau karena pada dasarnya Winter juga orangnya pasrahan tidak banyak nuntut, duhh enak banget pasti yang jadi pacar nya Winter udah cantik, baik, perhatian, ga banyak nuntut lagi
"Ga ngantuk Alandra, cuma menikmati momen aja" Jawab Karina membuat Winter menaikan kedua alisnya dalam hati bertanya momen? Momen mereka berdua gitu? Aduhh Winter jadi seneng
"Ohhh, tapi kalau ngantuk bobo aja jangan di paksain" Kata Winter perhatian. Dia tidak mau kalau Karina harus tahan ngantuk karena dia tau tubuh Karina perlu istirahat apa lagi efek obat yang tadi di minum pasti membuat ngantuk di tambah suasana hening yang tenang dengan udara sejuk begini behh memikirkannya saja membuat Winter mengantuk
"Bobo?" Tanya Karina, dia agak kaget anak badung seperti Winter menggunakan kata bobo juga sebagai kata ganti tidur sedangkan Winter mengangguk merespon pertanyaan Karina
"Kayak bocah tau pake kata bobo segala" Ucap Karina sambil terkekeh, hari ini Karina banyak tertawa kecil dan tersenyum ya biasanya juga dingin seperti balok es, hanya dengan Winter dia bisa begini
"Ya emang kenapa sih?" Tanya Winter heran emang tidak boleh apa pakai kata gemoy seperti bobo walaupun sudah besar? Itu kan hanya kata ganti tidak ada larangan atau hukumnya
"Gpp lucu aja" Ucap Karina kemudian tersenyum kecil dengan tangan yang perlahan mulai mencubit kedua pipi Winter
"Eyy jangan di cubit sakit Arin" Protes Winter, ayolah kenapa pipinya selalu jadi sasaran orang orang ketika merasa gemas memang nya ada apa dengan pipinya? Heran
Karina hanya menanggapi protes Winter dengan elusan kecil di pipi mochi itu yang tentu saja membuat si empunya pipi merona. Jantung berdetak tidak normal sekarang karena elusan di pipi yang Karina berikan, lembut sangat lembut
Karina masih terus mengelus pipi itu sambil menatap Winter dari samping dengan posisi dagunya ia taruh di bahu kanan Winter. Dia bisa melihat pipi Winter yang memerah hingga ke telinga, ingin rasanya dia tertawa tapi kasihan juga pasti sekarang gadis yang menggendongnya ini tengah menahan salting juga degup jantungnya. Karina sendiri tidak bisa menghentikan tangannya bermain main dengan pipi Winter karena pipi itu sangat lembut seperti pantat bayi, dan tembam seperti mochi Karina di buat gemas oleh itu
"Degup jantung mu kenceng banget Alandra" Ucap Karina menggoda Winter, wajah Winter terlihat semakin memerah membuat Karina terbahak dalam hati
"Don't tease me Arin" Ucap Winter sambil menahan malu yang sudah di ujung kepala
"Why? Kamu malu ketahuan lagi nahan salting hm?" Tanya Karina lagi kali ini suara nya lebih deep membuat nya terkesan seksi
"Shit Karina! minta di buang ke kali emang nih anak, udah tau gue salting malah di perjelas malu anjeng!" - Winter
"Stop atau aku buang kamu ke kolam ikan di sana" Ucap Winter membuat Karina melirik sebuah taman dengan kolam ikan yang lumayan besar
"Sensi" Balas Karina sebelum akhirnya berhenti bicara, dia tidak mau kalau malamnya harus berakhir dengan duduk di kolam ikan, sudah lah dingin, bau amis, Karina tidak mau itu
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SCENARIO
RomanceSi rangking 1 dipasangkan dengan si rangking 41 alias terakhir? "Cuma orang bego yang minum pop ice pake piring"- Karina Maheswara "Nih cewek makannya rumus sama huruf kali ya? betah banget natap tu buku" - Alandra Winter Wijaya "Jangan ngelakuin s...