Chapter 9

18.8K 1.3K 4
                                    

Gus Hafizh dan Khadijah baru saja tiba pondok pesantren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus Hafizh dan Khadijah baru saja tiba pondok pesantren.Gua Hafizh melajukan mobilnya menuju ke ndalem. Namun, saat tiba di ndalem, Gus Hafizh tidak menghentikan mobilnya. Bahkan Khadijah juga melihat bahwa pintu rumah ndalem tertutup dengan rapat.

"Kenapa terus, Gus? Kita mau kemana?" Tanya Khadijah.

"Kerumah saya."

"Berarti kita tinggal berdua, ya?"

Gus Hafizh berdeham kecil untuk menjawab pertanyaan dari istrinya itu. Lalu, ia menghentikannya mobilnya saat sudah tiba didepan rumahnya. Ia pun turun dari mobil dan membukakan pintu Khadijah.

"Assalamu'alaikum, Umi, Abi," ujar Khadijah.

"Wa'alaikumussalam, Nak. Gimana semalam tidurnya? Aman kan?" Tanya Fatimah.

"Umi," tegur Gus Hafizh. "Kami baru sampai loh ini," ucap Gus Hafizh dengan kesal.

"Iya-iya, Fizh. Umi bercanda, toh. Kamunya aja yang serius," balas Fatimah.

"Ini rumah Gus Hafizh ya, Umi?" Tanya Khadijah.

"Iya, sayang. Sekarang kamu tinggal bersama Hafizh dirumah ini," jawab Fatimah.

Fatimah membawa Khadijah masuk kedalam rumah tersebut dan membiarkan Gus Hafizh bersama dengan Abi Hasan menurunkan barang-barang dari dalam mobil.

"Abi cuma bantu sampai sini aja ya, Fizh. Selebihnya kamu kerjakan berdua sama Khadijah," ujar Hasan.

"Iya, Abi. Hafizh ucapkan terimakasih, karena Umi sama Abi udah mau direpotin sama Hafizh," jawab Gus Hafizh.

"Nggak papa, Fizh. Abi sama Umi kamu seneng kok. Apa lagi dapet menantu cantik gini," sahut Fatimah.

Gus Hafizh memijat pelipisnya dan menghela napas berat. "Iya, Umi. Terimakasih banyak," ucapnya sambil tersenyum.

"Kami pulang dulu, ya? Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam, Umi, Abi."

Kini hanya tersisa Gus Hafizh dan Khadijah saja didalam rumah tersebut. Hasan dan juga Fatimah sudah pergi meninggalkan mereka berdua. Khadijah menata setiap sudut ruangan yang bercat dinding coklat muda tersebut dengan seksama. Tertata dengan sangat rapi segala perabot yang mengisi rumah minimalis tersebut.

"Gus," panggil Khadijah.

"Hm, kenapa?"

"Kamarnya yang mana?"

HAFIZDJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang