dua

333 88 2
                                    

malam ini jena sedang merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu sembari melihat serial netflix di tv, dia terkejut ketika mamanya datang tiba-tiba dan duduk di sebelahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

malam ini jena sedang merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu sembari melihat serial netflix di tv, dia terkejut ketika mamanya datang tiba-tiba dan duduk di sebelahnya.

"galau mama, dek. papa belum pulang, pijenpud dong" ujar mamanya

jena pun membalas "iya sih jena juga bete, ma. mama mau pesen apa? jena mau martabak"

"mama juga lagi pengen martabak, hehe... udah pesen aja yang manis sama yang telor"

jena pun memberikan ok sign pada mamanya, lalu membuka aplikasi vjen-jek nya dan memesan makanan yang dia serta mamanya inginkan.

"martabak manisnya topping nya terserah jena ya, ma?" tanya jena.

"iya sok atuh, terserah adek aja"

jena memilih topping kacang, keju, coklat, susu.

"alright, tinggal tunggu"

sembari menunggu pesanan vjen-food nya sampai, jena melanjutkan acara menonton nya itu ditemani dengan mamanya.

40 menit kemudian

tok tok tok...

"punten, pijenpud!!!"

"nah datang tuh, dek! sana ambil, nih uangnya" mama jena pun memberikan tiga lembar uang 50 ribu rupiah, jena mengambilnya dan berjalan cepat kearah pintu.

"iya, sebentar!!" ucap jena sambil membuka pintu rumahnya, setelah membuka pintu rumahnya itu jena kaget bukan main karena...

driver ojol yang tempo hari mengantarnya itu yang mengantarkan pesanan makanannya sekarang ini, tama.

"MASYA ALLAH! MAS TAMA, KITA KETEMU LAGI!! HAHAHAHA" teriak jena sembari tertawa, sebenarnya dia salting karena bisa bertemu lagi dengan driver ojol yang bernama tama itu.

"haha iya, saya juga pertama nggak ngeh kalo yang pesen ini mbak jena, pas sampe depan rumah tadi saya baru ngeh..." balas tama, tak lupa dengan senyumnya dan itu membuat jena ingin pingsan sekarang juga.

"mas jangan senyum, please..."

"kenapa atuh emangnya, mbak?"

"saya mleyot, mas..."

tama terkekeh geli mendengarnya, ia pun menyerahkan pesanan makanan jena, "ini pesanannya ya, 110 ribu, mbak."

jena mengambilnya dan menyerahkan tiga lembar uang 50 ribu rupiah dari mamanya itu, "kembaliannya buat kamu aja, mas. tapi–– bagi nomor wa atuh lah!"

tama mengambil uang tersebut, dan terkekeh lagi. "makasih, mbak. iya ini saya kasih deh, emangnya buat apa?" tanya tama, yang nyatanya dia sudah tahu maksud dari jena yang meminta nomornya itu.

"buat pdkt–– eh ngga maksudnya gini loh, mas... kalo punya nomornya mas tama kan nanti saya langsung chat mas tama aja kalo saya butuh jemputan, hehe"

"iya deh boleh, mana hp mbak jena? biar saya save nomor saya"

jena senang sekali mendengar itu, rasanya ingin ngereog tapi malu dengan tama. ia pun memberikan handphonenya kepada tama, lalu tama mengetikkan nomornya disana.

"ini udah ya, mbak" dia mengembalikan handphonenya kepada si empunya alias jena.

jena pun mengambilnya dengan wajah yang sedari tadi menatap tama, lalu mengucapkan "makasih ya, mas tama..."

tama menganggukkan kepalanya dan tersenyum tipis, "kalo gitu saya pergi ya, mbak. makasih atas uang lebihnya, jangan lupa bintang lima!"

tama pun membungkukkan badannya, dan hendak pergi menghampiri motornya yang ia parkirkan dekat pos satpam rumah jena.

tapi jena tiba-tiba memanggilnya "MAS TAMA, TUNGGU!"

yang dipanggil pun menoleh, dan bertanya "kenapa, mbak?"

"sekali kita ketemu itu emang mungkin keliatan kayak ketidak sengajaan, tapi dua kali kita ketemu kayak gini itu kayaknya kita emang ditakdirkan untuk berjodoh"

"JENARA ATHAZVYA!! KOK LAMA BANGET KAMU, DEK?! NGAPAIN SIH?!" teriak mama jena didalam, jena pun melirik sebentar kedalam dan balik melihat tama lalu memberikan senyumnya.

"iya ma, bentar!" jena pun masuk kedalam rumah, namun sebelum menutup pintu rumahnya ia melambaikan tangan dan memberikan flying kiss pada tama.

setelah pintu rumah jena tertutup, tama yang masih berdiri di posisinya tadi agak salah tingkah dengan kelakuan jena. ia hanya tersenyum dan langsung menghampiri motornya lalu pergi dari pekarangan rumah jena.

|||||

vote dan komennya tong hilap sadayana!
kalo ada typo tandain aja ya, nanti ku benerin🙏

to be continued...

mas ojol ; taennie local [au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang