Parties 31

54 11 2
                                    

Javes buru-buru melepaskan Feira dari nya dan meminta semua orang untuk tidak salah paham kepadanya.

"Ini bukan seperti yang kalian kira! Kami hanya teman biasa tidak ada apa-apa!"

"Sayang kamu kok ngomong gitu? Aku susah-susah dari Belgia ke Indonesia buat nemuiin kamu yang katanya sakit! kok tega kamu bilang kita Cuma teman?" tanya Feira kesal.

Ryu menarik Feira untuk mundur tetapi wanita muda itu tidak mau. "Feira bisa kah kita kembali saja? kamu menganggu disini!" bisik Ryu.

"Aku menganggu?! Hei Ryu, aku ke sini untuk Javes dan ingin merawatnya. Menganggu darimana?"

Nivia menyadari situasinya dan dia tertawa tidak percaya. "Hei! Jangan bicara sembarangan! Istri masa depan? Teman masa kecil? Oh ayolah kenapa kamu bermimpi di siang hari seperti ini nona?! Istri Kak Javes di masa depan itu Aerina!!"

Ditto dan Zaidan langsung menahan Nivia untuk tidak terus maju atau wajah nona itu bisa kena hantam Nivia.

Feira melihat Aerina dari atas sampai bawah. "Orang ini punya kualifikasi apa bisa jadi istri pewaris grup besar seperti Javes?" tanya nya merendahkan Aerina sembari menatap langsung ke arah gadis itu.

"Hei ini baru hari pertama Aerina masuk kuliah setelah dia sembuh, bisa-bisanya ada beginian!" marah Henggala tidak terima.

"Dia ngomong kualifikasi Aerina pantes apa enggak?"- Laksamana

"Wah ini mah gak bisa di diemin mah!"- Mandra.

"Andai dia cowok udah gue gebukin sampek nyonyor!"-Jero

"Bisakah kamu berhenti berkata?! Siapa kamu dengan berani menilai kualifikasi Aerina pantes apa enggak sama aku?!" tanya Javes yang tidak terima.

Yudha menjentikan jarinya. Dia ingat siapa wanita itu! "Mantannya Javes pas jaman dia Maba! Yang katanya pergi keluar negeri buat apa gitulah!"

"Yang campakin Javes ama Awan? Si Peira??" tanya Yudhis tidak percaya. Mendengar keduanya berbicara para NEMO langsung ingat. Feira telah banyak berubah ternyata.

"Feira, semua sudah masa lalu dan kita gak ada hubungan apa-apa lagi!" ucap Javes final.

"Oh mantan!" bisik Zaidan pada Nivia dan Ditto. Zaidan niatnya berbisik, tapi bisikannya itu terlalu keras sehingga Feira mendengarnya.

"Kami belum putus, bagaimana bisa jadi mantan?" tanya Feira.

"Aku dan Javes adalah teman masa kecil dan kami bertemu duluan daripada dia. kami menjadi kekasih sampai sekarang, aku pergi ke luar negeri bukan bermaksud meninggalkannya tapi menaikan levelku agar pantas dengan Javes!" jelasnya.

"Dan kamu, mundurlah!" perintah Feira pada Aerina.

Aerina menundukan kepalanya, rambut-rambut yang panjang segera menutup seluruh wajahnya. Dia layaknya hantu Jepang sekarang. Melihat Aerina bersikap seperti itu, para NEMO langsung maju untuk melindungi adiknya.

"Heh Peira! Lo bisa nggak sih gak semena-mena gitu kalo ngomong? Kita semua satu kampus tau lo deketin Javes juga Awan di saat yang bersamaan!" bela Ajuna.

"Lah ya, lo cewek tapi gak tau malu banget!" sahut Yudha.

"Andai lo cowok udah gue ajak gelut lo!" kata Jero.

"Andai lo cowok udah gue ajak gelut lo!" kata Jero

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TIME FOR THE MOON NIGHT | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang