Jeno sempat terdiam sejenak. Menimbang - nimbang, hal yang akan terjadi nantinya. Tapi ya sudahlah, bukan melakukan karena ada rasa. Niat menolong.
“Silahkan, jika itu membuatmu nyaman.”
Winter langsung mendaratkan kepalanya di pundak Jeno dan menangis disana. Karina membulatkan matanya tidak percaya, saat Winter sudah berada di dekapan Jeno. Karina memegang dadanya yang terasa sesak tiba - tiba.
“Mereka sering bertengkar selama ini, tapi kenapa mereka bisa sedekat itu sekarang ? Dalam waktu sesingkat ini.” Gumam Karina
“Kau cemburu melihat mereka ?”
Karina terperanjat dan langsung melihat orang yang tiba - tiba saja ada di sebelahnya.
“Aniyo.”
“Bibirmu mungkin bisa berbohong tapi tidak dengan mata juga hatimu.”
“Untuk apa aku cemburu ? Winter sahabatku dan Jeno juga tidak memiliki hubungan apapun denganku.”
“Lalu kenapa kau ada disini ?”
“Aku hanya memastikan kalau Winter tidak berbuat hal yang aneh saja.”
“Walaupun kau menutupi semua perasaanmu dengan wajah dingin itu. Aku tetap bisa membaca isi hatimu. Mulailah untuk jujur pada perasaanmu sendiri, dialah orang yang kau tunggu selama ini. Aku yakin hatimu yang beku selama ini sudah mulai melelehkan ? Hatimu yang terkunci itu sudah di buka olehnya kan ? Awalnya kau nyaman bersamanya, dan sekarang kau takut untuk kehilanganya.”
Karina terdiam mendenger semua ucapan Yunho. Seperti tepat sasaran, tapi tidak mau mengakuinya. Sejak dulu Karina memang tidak pernah memiliki perasaan lebih pada setiap namja yang dekat denganya. Itu sebanya Karina belum memiliki pacar selama ini.
“Aku permisi saem.”
Karina membungkukan badanya dan pergi meninggalkan Yunho disana. Sambil berjalan Karina langsung mengambil ponselnya dan menelfon salah satu kontak disana.
“....”
“Hyunsuk, kumpulakan anak anak”
"...”
“Nae, kita bertemu di lapangan, aku sedang suntuk.”
“....”
“Arraseo.”
"...”
“Nae gomawo.”
#
“Kenapa mereka lama sekali !” Geram Jaemin
“Sabar - sabar, namanya juga perempuan. Mereka itu sangat sensitif.” Ucap Renjun
“Aku akan ke rooftop.”
Jaemin beranjak dari kursinya. Renjun dan Ningning saling menatap satu sama lain.
“Kajja kita ikut, takut malah ada perang lanjutan.” Ucap Renjun
Mereka berdua langsung mengekori Jaemin menuju rooftop. Jaemin pun melihat ke arah rooftop. Dia melihat Jeno yang mengusap air mata Winter.
“Kau sudah tenang ? Aigoo baju ku sampai basah begini.”
Winter hanya mengangguk.
“Sudah jangan marah berkepanjangan. Kau juga kalau ada diposisi Jaemin akan melakukan hal yang sama.”
Winter masih terdiam dengan sisa tangisanya.
“Anggap saja ujian kisah cinta kalian. Jadi kalian harus bisa melewatinya. Setelah kejadian ini kalian harus bisa lebih percaya satu sama lain, jangan melakukan apapun yang berlandaskan emosi dan cemburu. Dengar, kalau kau seperti ini tandanya kau kalah dengan yeoja itu. Kau harus tunjukan padanya kalau kisah cinta kalian itu kuat, mengerti ?”
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL OUR STORY [END] [REVISI]
Fanfic○ Kenakalan remaja. ○ Kisah cinta. ○ Persahabatan. ○ Konflik keluarga. ○ Menggapai cita - cita. Mungkin 5 point singkat itu yang menggambarkan cerita ini. Beda orang, beda lagi kisah yang mereka alami dan hadapi. Menyenangkan ? Atau Menyedihkan ? S...