SA▪︎TU

21.5K 165 0
                                    

Sore ini di sebuah kedai kopi CHIEN SHUANG. Seorang gadis tengah membuat segelas kopi untuk pelanggannya. Gadis yang memiliki paras cantik dengan kulit putih itu membuat daya tarik pelanggan di kedai ini. Tak sedikit orang yang menggodanya.

Gadis itu adalah Alobby Wilyaza atau kerap di kenal dengan nama Obby. Si gadis manis pecinta anak anak. Menjadi Obby tentu saja tak mudah, setelah di terlantarkan oleh orang tuanya pada umurnya yang masih 12 tahun, Obby berusaha untuk hidup sampai sekarang.

"Obby kerjamu sangat baik nak, aku akan menambahkan gajimu" Ucap nenek tua. Nenek Chien, dia adalah pemilik kedai kopi ini.

"Ohhh terimakasih nek" balas Obby dengan senyuman yang merekah.

"Bukan kah kau ada pekerjaan lain sekarang??" Tanya Nek Chien.

"Iya nek, aku akan bersiap" Ujar Obby seraya membereskan kedai.

Obby mengambil 2 pekerjaan paruh waktu. Selain di kedai dia juga bekerja di sebuah toko roti. Gadis yang masih menyandang status anak SMA itu memang gadis pekerja keras.

Setelah berpamitan dengan nek chien. Obby langsung bergegas pergi ke tempat kerja selanjutnya. Jam tangan kayu yang Ia kenakan telah menunjukkan pukul 15:17. Jalanan kini tak begitu ramai dan Obby menikmati itu.

Namun cahaya terang dari lawan arah menyilaukan pandangan Obby.


BRAKKK


Obby merasa dirinya terbang, namun Ia tak memiliki sayap. Rasanya benar-benar seperti deja vu.

Di balik itu seorang berpakaian rapi menghampiri Obby. Ia mengacak rambutnya frustasi. Pria itu membopong tubuh berisi Obby masuk kedalam mobilnya. Di dalam mobil itu terdapat seorang bayi yang tengah tertidur pulas. Ia adalah Randdo Wijaya Saputra Bahram.

"Hari yang merepotkan" Ucap Randdo lalu bergegas melajukan mobil hitamnya itu.

Rando menjalankan mobilnya ke arah hutan jurang. Setelah sampai di sana Randdo melihat Obby yang pingsan bersama anaknya yang tertidur pulas tepat di samping Obby dari kaca mobilnya.

"Huffttttt....." Randdo menghembuskan nafas berat.

Lalu Randdo keluar dari mobilnya seraya membawa anaknya itu. Ia berjalan menuju ke arah jurang. Tanpa Randdo sadari, Obby telah tersadar dari pingsannya. Obby melihat mereka dari dalam mobil. Obby Mencoba mengingat apa yang telah terjadi.

Namun entah Apa yang sedang ada di pikiran Randdo. Ia mencoba untuk menjatuhkan anaknya. Tanpa pikir panjang Randdo langsung melempar anaknya ke jurang itu. Namun dengan gesit ada seseorang yang menangkap anaknya. Iya, dia adalah Obby.

Obby langsung mendekap anak dari Randdo yang tengah menangis kencang. Sontak dengan amarah yang menguasai dirinya, Randdo hendak mendorong Obby ke jurang. Namun rasa itu sirna seketika karena melihat anaknya mulai tenang pada dekapan Obby.

"Berikan anak saya" Ucap Randdo.

"Apa?? Ngasih dia ke lo?? Jelas jelas lo tadi mau bunuh anak ini" Gertak Obby pada Randdo.

"Dia anak saya!!"

"Yakin anak lo?? Gak percaya!!" Sentak Obby.

Randdo menatap Obby kesal. "Siapa kamu??" Tanya Rondda.

"Orang lah ya kali saiton" Jawab Obby meledek.

"Nama kamu"

"Kepo amat jadi bapak bapak" Sarkas Obby.

Dengan kesabaran yang mulai menipis Randdo langsung menarik tangan Obby dengan kuat. Sedangkan Obby sendiri mencoba memberontak, namun nihil dia tak sekuat Randdo apalagi dia juga tengah menggendong bayi.

Randdo membawa Obby dan anaknya ke dalam mobilnya. Sebelum Ia menancap gas, Randdo melihat sedikit demi sedikit inci wajah Obby. Waktu bergulir dengan cepat dan sekarang jarumnya menunjukan pukul 19:02.

Obby terus membelai bayi manis itu tanpa menghiraukan kemana Ia akan di bawa oleh Randdo. Tak membutuhkan waktu lama akhirnya mereka sampai pada sebuah mansion bernuansa putih itu. Randdo melihat kembali ke Arah Obby, namun Obby tertidur dengan bayi mungil di pelukannya.

Tanpa terasa sudut bibir Randdo sedikit terangkat. Hatinya telah menghangat, hari ini sungguh hari yang melelahkan bagi Randdo. Ia keluar dari mobilnya lalu memanggil seorang pembantu untuk membawa anaknya kedalam kamarnya itu. Sedangkan dirinya sendiri menggendong Obby.

"Jika di lihat, dadamu besar juga" lirih Randdo seraya menaruh Obby di ranjang kamarnya dan bersebelahan dengan anaknya.






















DRAMA KALI COKK.
TAPI KIRA KIRA OBBY BAKALAN DI APAIN YA SAMA OM RANDDO??
SIMAK AJA LAH BESTYY. JAN LUPA VOTE OCEY??










 S U G A R▪︎B A B YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang