2. aphroDate

200 38 13
                                    

Gadis dengan rambut sebahu itu berjalan di koridor sambil sesekali membalas sapaan beberapa murid yang mengenalnya. Dia berbelok ke arah kanan, keluar dari komplek gedung Social untuk menuju gedung kelas Science menemui Yeji, kawan karibnya.

Namun saat beberapa langkah lagi dia sampai di koridor utama gedung Science, seseorang menabraknya dari samping. Lantas orang yang menabraknya terjatuh bersama dengan selang air dan penyiram tanaman yang dia bawa. Sedangkan yang ditabrak sendiri tetap kokoh berdiri.

"Eh sorry, gak kenapa-napa?"

Meminta maaf walaupun Ryujin tahu seharusnya itu bukan kesalahannya. Tapi dia tetap saja merasa bersalah saat melihat gadis yang menabraknya kini terduduk di lantai. Ia kemudian mengulurkan tangannya yang di sambut baik oleh gadis berambut merah gelap di hadapannya.

"Salah gue kok, sorry banget ya."

Ryujin hanya mengangguk menanggapi gadis berkulit pucat yang kini sibuk menata selang yang terlihat agak kusut di lantai. Berniat melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti, namun sedetik kemudian mengurungkan niatnya.

"Mau gue bantu? Kayaknya repot banget."

Ryujin kini berjongkok ikut merapikan selang air yang dibawa gadis itu. Setelah dirasa cukup rapi, dia menggantung selang itu di pundaknya.

"Eh gak usah si, biar gue aja." ujar gadis itu mencoba mengambil kembali selang air-nya dari Ryujin. Namun Ryujin sedikit menghindar kemudian menggeleng pelan.

"Udah, gue bawain aja daripada lu nabrak orang lagi."

Tawa kecil Ryujin malah membuat gadis itu lebih malu lagi karena menabraknya. Akhirnya dia hanya mengangguk menerima tawaran Ryujin. Dia kemudian mengambil penyiram tanaman yang tadi ikut jatuh bersamanya dan berjalan dengan Ryujin yang mengikutinya.

"Eh iya, gue Ryujin. Anak kelas 11 Social-A." Ryujin membuka percakapan.

"Chaeryeong." jawab gadis itu sekenanya.

"Mau di bawa kemana?" tanya Ryujin heran. Lagipula kenapa seorang siswi membutuhkan selang air dan penyiram tanaman? Seingatnya, mereka mempunyai tukang kebun sekolah untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kedua benda yang anak itu bawa.

"Green house."

"Hah? Sejak kapan kita punya green house?" tanya Ryujin. Dia tidak ingat sekolahnya memiliki hal semacam itu.

"Belum lama sih, proker anak gardening collab sama anak Bio." jawabnya yang ditanggapi anggukan oleh Ryujin.

"Lu anak gardening ya?"

"Nggak, gue ketua klub Bio."

"Oh, anak Science dong ya?"

Gadis bernama Chaeryeong itu menghela napas dalam. Jujur saja, anak di sampingnya itu terlalu banyak bertanya.

"Iya, gue anak kelas 11 Science-B."

"Terus ini ngapain ngangkut ginian?"

"Hari ini jadwal gue nyiram. Tapi pas kesana selang yang biasa di pake malah bocor gatau kenapa. Jadi gue pinjem ke tukang kebun di depan."

Meski rasanya cukup menyebalkan, dia tetap menjawab pertanyaan-pertanyaan Ryujin. Lebih tepatnya terpaksa menjawab dengan manis pertanyaan dari gadis yang sudah berbaik hati menolongnya membawakan selang air.

Jangan salahkan Ryujin, dia hanya mencoba mencairkan suasana. Tidak mungkin mereka hanya berjalan berdampingan tanpa percakapan, 'kan? Lagipula sejauh yang dia ingat, basa-basi seperti ini selalu berhasil kepada orang lain. Membuatnya tidak terlalu terlihat culun seperti sahabatnya, Yeji. Anak itu bahkan mungkin hanya mempunyai Ryujin yang bisa dia sebut teman.

Love is On but Nobody's HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang