Chapter 6 : Pulang

81 22 156
                                    

Angin membawa daun untuk menari diudara.

Suasana yang dingin dengan cahaya siang yang samar mengikuti kereta kuda itu.

Burung-burung bernyanyi untuk keluarga mereka, dan bunga-bunga menari untuk menarik perhatian kupu-kupu.

Itu sangat tenang. Melchior menutup matanya untuk menikmati.

Dia pulang terlebih dahulu bersama Matsuda. Tidak, ada dua orang yang ikut dengannya juga kali ini. Ulrich dan Samuel.

Samuel, satu-satunya yang tidak tenang didalam kereta kuda. Sedari tadi memandang keluar jendela, tapi tanpa dia sadari pandangannya terus melirik-lirik Melchior.

Melchior pura-pura tidak tau.

Melchior duduk disebelah Matsuda, dan Ulrich duduk disebrang Melchior, kursi yang tersisa adalah milik Samuel. Yang berarti mereka adalah yang terjauh bagi satu sama lain.

"Gimana rasanya ke dunia luar?" Matsuda sudah cukup beristirahat, jadi dia memulai pembicaraan dengan Samuel.

"E-eh? Itu bagus... Kurasa. Karena aku dititipkan kepada tuan Ulrich..." Samuel agak bingung dengan pembicaraan yang tiba-tiba.

Kevin bersenandung dari kursi pengemudi.

"Aku harap bisa lebih sering keluar sih..."

"Dengerin tuh Mel," Matsuda menyenggol pundak Melchior setelah mendengar permintaan Samuel.

Melchior bereaksi kemudian, "Kalian akan kubebaskan sebentar lagi."

"Oh?" Matsuda penasaran.

Sedangkan ekspresi Ulrich menjadi serius selama beberapa saat. Sudah saatnya mencoba melakukan pemanggilan pahlawan lagi.

Semua orang penasaran apakah percobaan kali ini akan berhasil.

Dan disaat seperti ini Samuel merindukan Kevin.

Dan disaat seperti ini Samuel merindukan Kevin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"There will come a ruler. Whose brow is laid in thorn🎶" Seorang gadis dari desa tidak dikenal. Bernyanyi dengan senang sambil berjalan kearah berlawanan dari kereta kuda.

"Smeared with oil like David's boy 🎶" Matsuda menyanyikan lanjutan lagu itu sambil memberikan wink kearah Melchior.

"Oh lei, oh lai, oh, Lord🎶"

"Oh lei, oh lai, oh lei, oh, Lord🎶"

"Smeared with oil like David's boy🎶"
"Oh lei, oh lai, oh, Lord🎶"

Tanpa sadar, kereta kuda dipenuhi oleh nyanyian. Matsuda bernyanyi dengan senang, Samuel agak canggung, dan Ulrich yang paling kecil dengan senyuman diwajahnya.

Tentu saja, jangan lupakan Kevin yang paling bersemangat bernyanyi dikursi pengemudi dengan suara yang... Mungkin bernyanyi juga bukan kelebihannya.

"Amazing☆"

Together Forever In This PlaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang