Istrinya baru saja meninggal. Belum sampai setahun lalu. Tapi yang membuat Indra kesal adalah karena semua orang sepertinya sudah gencar sekali menyuruhnya menikah lagi.
Sebenarnya memang masuk akal juga kalau keluarganya, terutama sang ibu, meminta Indra segera menikah lagi. Puteri tunggalnya, Indira, merupakan pihak yang paling terdampak oleh meninggalnya sang istri. Setelah kepergian sang istri, Dira yang semula periang dan manis, berubah menjadi anak yang pemurung dan "sulit". Dan menurut ibunya, dengan Indra menikah lagi dan menghadirkan pengganti sosok ibu untuk gadis kecil berusia 5 tahun itu, maka Dira akan kembali menjadi anak yang periang dan manis.
Tapi bagi Indra, menikah kembali bukan urusan mudah. Pertama, ia masih berkabung atas meninggalnya sang istri dan belum bisa menerima perempuan lain dalam hidupnya. Kedua, tidak mudah mencari perempuan yang bersedia menerima dirinya sepaket dengan Indira. Kalau sekedar mencari perempuan saja, dengan ketampanan dan kemampanannya, Indra yakin banyak perempuan yang akan tertarik padanya. Tapi saat mereka tahu bahwa menjadi istri Indra berarti juga harus menerima Dira, belum tentu semua perempuan bersedia. Jadi karena dua hal tersebut, tuntutan sang ibu untuk segera menikah lagi menjadi permintaan yang sangat sulit.
Sang ibu pernah 2 kali mencoba mengenalkan Indra dengan seorang perempuan. Yang pertama seorang gadis, yang kedua seorang janda tanpa anak. Tapi Dira tidak cocok dengan kedua calon pilihan sang Oma tersebut. Hal tersebut wajar saja sebenarnya. Kalau Indra saja belum move on dari sang istri, barangkali Dira juga belum ingin sosok ibunya digantikan oleh perempuan lain.
Mengingat penolakan Dira pada kedua perempuan yang pernah dijodohkan pada ayahnya, maka ketika melihat Dira tidak menolak berada dekat dengan Inas, ibu Indra segera berinisiatif menjodohkan Indra dengan Inas.
Ayah tiri Inas adalah keponakan dari adik ipar ibunya Indra. Berdasarkan silsilah yang rumit tersebut, Inas masih keponakan jauh Indra. Itu mengapa gadis itu memanggil Indra dengan panggilan "Om". Karena hubungan kekerabatan yang cukup jauh, Indra hanya pernah beberapa kali saja bertemu Inas, pada acara yang melibatkan keluarga besar.
Beberapa bulan lalu mereka bertemu di resepsi pernikahan salah seorang sepupu Indra. Saat itu Indra membawa Dira bersamanya, berharap gadis kecil itu bisa menjadi lebih ceria jika bertemu banyak orang, terutama anak-anak sepupunya yang lain. Tapi nyatanya tidak begitu. Dira hanya menempel pada Indra di sepanjang acara dan menolak bermain bersama anak seusianya. Indra hanya bisa memisahkan diri dari Dira saat akan ke toilet. Saat itu Indra menitipkan Dira pada ibunya. Tapi saat Indra kembali, Dira tidak sedang duduk bersama ibunya, melainkan bersama Inas.
"Oma ke kamar mandi," kata Inas kali itu, menjelaskan mengapa Dira ada bersamanya, bukan bersama ibu Indra.
Inas memanggil ibunya Indra sebagai "Oma", sebagaimana Dira memanggil beliau.Saat itu Indra melihat Dira duduk dengan tenang dan manis di sebelah Inas, memakan puding.
Indra kembali bertemu dengan Inas 2 bulan kemudian saat ada syukuran kelahiran salah seorang keponakan Indra. Inas juga hadir saat itu bersama orang tuanya, tapi gadis itu memilih duduk di pojok. Seperti sengaja agar tidak terlihat oleh sanak saudara yang lain. Begitu pun dengan Dira, yang memilih pojok ruangan yang sama dengan Inas. Gadis 22 tahun dan 5 tahun itu sama-sama mengikuti rangkaian acara dari sudut terjauh itu, duduk bersisian dan sama-sama diam. Selewat siang, ketika akhirnya Indra hendak mengajak Dira pulang, ia menemukan gadis kecil itu tidur di pangkuan Inas.
Sialnya, bukan hanya Indra yang melihat hal itu. Ibu Indra juga sudah dua kali memergoki "keakraban" Inas dan Dira dan menganggapnya sebagai pertanda bahwa Dira cocok dengan Inas. Hal itu yang membuat Ibu Indra berinisiatif membuka obrolan dengan orangtua Inas, dan mengusulkan perjodohan.
Tapi demi Tuhan! Inas itu baru 22 tahun! Sedang skripsi, semester akhir! Sementara Indra sudah berusia 35 tahun! Bukan hanya soal perbedaan usia yang terlalu jauh. Tapi apa yang bisa Indra harapkan dari gadis 22 tahun itu? Indra tidak yakin Inas bisa sabar menghadapi Dira.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLICE OF LOVE
RomanceKumpulan cerita cinta agegap dengan konflik ringan. Readers: Ringan apanya woeeee???