Prolog

1 2 0
                                    

Di tepian pantai yang terlihat cukup sepi, seorang gadis duduk dalam diam sembari menatap hamparan ombak yang bergelung indah didepan sana. Dengan ditemani oleh angin yang berhembus pelan namun menyejukkan– ia menutup netranya menikmati waktu sore hari itu.

Menunggu matahari yang perlahan demi perlahan mulai meninggalkan sang bumi digantikan dengan cahaya jingga yang menghiasi cakrawala diatas sana.

Ia menarik nafasnya, lalu membuangnya secara perlahan seolah-olah ia tengah menghempaskan segala beban yang ada di pundaknya.

Kembali ia buka netranya, lalu pandangan beralih pada buku diary miliknya yang berada diatas pangkuan. Dia tersenyum. Memberanikan diri untuk membuka lembaran demi lembaran hanya untuk membalas sebuah kerinduan.

Rindu yang selama ini ia simpan, tanpa tau harus menghentikannya dengan cara apa. Dia tidak akan kembali pada sang tuan– sumber rindu yang selama ini ia idam-idamkan.

Karena gadis itu sadar, dia hanya bisa mengingat kilas masalalu yang pernah ia lalui. Tapi, tidak untuk mengulangnya lagi.

Untuk hari ini, izinkan gadis itu untuk menceritakan, seberapa hebatnya sosok ‘dia’ yang pernah ada didalam hidupnya.

𓂃𑁍𓂃𑁍𓂃𑁍𓂃

Glimps of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang