Answer: Monomer DNA tersusun atas Fosfat, Gula Deoksiribosa yang memiliki karbon 5, serta basa nitrogen yang beragam bisa dari pirimidin yang terdiri dari Timin Dan Sitosin atau dari golongan purin yang terdiri dari Adenin dan Guanin.
🐊
Pagi hari di kediaman Daiva
Gadis itu memilih untuk membawa kendaraan sendiri ke sekolah karena hari ini akan kerkom. Bukan mobil, ia membawa sepeda motor yang memang dibelikan untuknya ketika ia sudah cukup usia. Tenang saja Daiva sudah punya SIM kok.
"Ayah Bunda Dai berangkat yaa, Assalamu'alaikum," teriak gadis itu di halaman rumah.
"Hati-hati Dai, Wa'alaikumsalam warahmatullah," ucap kedua orang tuanya.
Ia memutuskan membawa kendaraan sendiri karena tidak ingin merepotkan orang lain untuk mengantar jemput nya ketika ke rumah Haikal untuk berkunjung, eh maksudnya untuk kerkom.
"Pagi Daivaaa," teriak Letta dari koridor dengan berlari menghampiri Daiva yang sudah berjalan di depannya.
Daiva berbalik mendapati Letta dengan senyuman Pepsodentnya.
"Pagii."
"Loh lo bawa motor?"
"Bawa."
"Tumben banget."
"Kan nanti mau kerkom."
Letta mengangguk menanggapi ucapan Daiva.
"Inget mulu nih pasti mau berkunjung ke rumah camer," Letta mulai menggoda Daiva yang membuat gadis itu bersemu.
"Apaansih Letta!" Daiva mempercepat langkahnya meninggalkan Letta yang tergelak.
"Tungguin Vaaa," teriak gadis itu sambil berlari menyusul Daiva.
Percayalah menggoda gadis itu menyenangkan apalagi ketika melihat pipinya memerah.
Arletta terkadang gemas sendiri melihat betapa hebatnya Daiva mengendalikan emosinya, gadis itu tidak akan terlihat gugup atau salah tingkah sama sekali ketika berhadapan dengan orang yang ia sukai. Ia hanya bersikap sesuai moodnya, tentu saja hal ini akan membuat orang lain sangat sulit menebak apa yang gadis itu rasakan.
Ketika sampai di kelas mata cantik Daiva di suguhkan pemandangan yang tak kalah cantik, Zahra dengan Haikal. Mereka berdua asyik berdiskusi entah tentang apa, mereka duduk di kursi yang berdekatan. Daiva memutar bola matanya malas dengan segera ia mengenakan headset bluetooth miliknya menyumpal telinganya. Dan berpura-pura tidak mendengar ketika Zahra menyapanya.
"Oww," seru Letta ketika mendapati pemandangan itu.
"Duh kalian berdua asyik banget ngebahas apa sih? Boleh ikutan gak?" seru Letta, gadis itu menarik satu kursi dan menempatkannya di tengah-tengah Zahra dan Haikal.
"Geser-geser gue mau duduk," dengan wajah tidak berdosanya gadis itu nyempil ditengah.
Letta tidak bodoh, tindakannya tadi membuat Zahra menggeram kesal tapi gadis itu segera merubah raut wajahnya seolah tidak ada hal yang membuatnya kesal.
Sedangkan Haikal?
Masa bodo dia mah.
Kampret emang.
Tapi gapapa, Daiva tetep suka.
Diam-diam Daiva menyunggingkan senyumnya melihat tingkah Arletta dia tau bahwa Daiva kesal dengan Zahra maka dari itu Letta dengan senang hati merecoki mereka untuk membuat Zahra kesal. Impas, kan?
Enak aja membuat Daiva kesal.
Pulang sekolah.
"Jadi nih kerkom?" tanya Letta diangguki semua anggota kelompoknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The last mission
Teen FictionBertemu dengan mu adalah hal yang akan selalu ku syukuri, mencintai mu adalah hal yang tidak akan pernah aku sesali, bersama mu adalah mimpi indah yang selalu aku harapkan. Orang bilang kamu ini kamu itu, orang bilang jangan menyukai kamu, tapi ter...